Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 April 2019 |
KalbarOnline, Landak – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan perayaan ‘Naik Dango’ atau Gawai Dayak merupakan even yang selalu dinantikan oleh masyarakat Dayak sebagai wuiud rasa syukur kepada ‘Nek Jubata’ atau sang pencipta atas hasil panen padi yang berlimpah.
“Perayaan ini telah tumbuh, berkembang dan mengakar sebagai kekayaan budaya tradisi yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan karena banyak terkadung nilai-nilai budaya luhur yang diwariskan secara turun temurun, karena budaya sebagai identitas sebuah bangsa,” kata Ria Norsan saat menghadiri Pekan Gawai Dayak ke-34 yang dilaksanakan di Rumah Radakng Aya’ Kabupaten Landak.
Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura ini mengatakan Provinsi
Kalbar dengan ragam suku, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, kepercayaan dan
latar belakang sejarah dari etnis yang ada di tanah air, menciptakan orkestra
yang saling berkaitan satu dengan yang lain, apabila dapat berjalan dengan baik
dan seirama akan tercipta harmonisasi yang indah, sehingga menambah khasanah
budaya Indonesia dalam Bhineka Tunggal Ika.
“Keberagaman masyarakat di Kalbar menjadikan masyarakatnya
selalu menjaga, memelihara dan merawat persatuan, persaudaraan dan kerukunan
antar sesama, hal ini tercermin dan tertuang dalam aspek kehidupan
bermasyarakat,” jelasnya.
Mantan Bupati Mempawah ini juga menegaskan bahwa
pemerintahannya bersama Gubernur Kalbar, Sutarmidji sangat memberikan
kesempatan dan ruang bagi setiap etnis yang ada di Provinsi Kalbar untuk
melestarikan, mengembangkan dan mengimplementasikan budaya yang ada sehingga
akan tercipta sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama.
“Saya sangat mengapresiasi perayaan ‘Naik Dango’ oleh
masyarakat Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak ini karena memberikan manfaat
yang besar dan berdampak positif dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi bagi
masyarakat,” ucapnya.
Berbicara tentang budaya, tentu tak lepas dari kegiatan
kepariwisataan, di mana salah satu kegiatan pariwisata menggunakan unsur
kebudayaan seperti kerajinan tangan, makanan khas suatu daerah, sejarah suatu
tempat, arsitektur sebuah bangunan, cara kerja dan teknologi sebuah benda serta
kearifan lokal masyarakat merupakan objek budaya yang dikemas dalam memenuhi
kebutuhan wisatawan, kegiatan tersebut dapat dikemas dalam wisata berbasis
budaya.
“Perkembangan wisata berbasis budaya tidak merusak budaya
asli. Sebaliknya memperkuat dan memberikan inovasi budaya,” ujarnya.
Dijelaskannya, pariwisata telah memperkuat proses konservasi
budaya tradisional, budaya merupakan eleman pariwisata yang paling menarik
wisatawan mancanegara.
“Peluang ini baik untuk kita manfaatkan agar bermanfaat bagi
masyarakat, terjadinya pelestarian budaya dan peningkatan nilai ekonomi,”
ingatnya.
Kemudian, Tahun 2019 ini, Pemprov Kalbar diberikan
kepercayaan sebagai tuan rumah pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits
(STQH) tingkat nasional ke-XXV tahun 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal
26 Juni hingga 7 Juli 2019 dan sudah sepantasnya semua pihak turut mendukung
dan berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut.
“Hendaknya kita dapat menjadi tuan rumah yang baik,
memberikan kesan dan pesan yang menyenangkan agar penyelenggaraan even-even di
Kalbar semakin meningkat dan berkualitas. Jadikan momen ini sebagai bentuk
toleransi beragama di Kalimantan Barat,” ajaknya.
Ria Norsan juga mengimbau agar seluruh masyarakat Kalbar di
manapun berada terus memelihara, menjaga dan merawat persatuan, persaudaraan
serta kerukunan antar sesama, sehingga akan tercipta masyarakat yang rukun dan
damai.
Dalam momentum perayaan perayaan ‘Naik Dango’, Norsan
mengajak hendaknya dapat menstimulus penyelenggaraan even-even di Kalbar dalam
menciptakan dan membangun citra positif dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
lndonesia (NKRI).
“Peliharalah selalu rasa cinta tanah air, bangsa dan negara
di manapun kita berada karena kita adalah satu bangsa Indonesia,” pungkasnya. (*/Fai)
KalbarOnline, Landak – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan mengatakan perayaan ‘Naik Dango’ atau Gawai Dayak merupakan even yang selalu dinantikan oleh masyarakat Dayak sebagai wuiud rasa syukur kepada ‘Nek Jubata’ atau sang pencipta atas hasil panen padi yang berlimpah.
“Perayaan ini telah tumbuh, berkembang dan mengakar sebagai kekayaan budaya tradisi yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan karena banyak terkadung nilai-nilai budaya luhur yang diwariskan secara turun temurun, karena budaya sebagai identitas sebuah bangsa,” kata Ria Norsan saat menghadiri Pekan Gawai Dayak ke-34 yang dilaksanakan di Rumah Radakng Aya’ Kabupaten Landak.
Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura ini mengatakan Provinsi
Kalbar dengan ragam suku, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, kepercayaan dan
latar belakang sejarah dari etnis yang ada di tanah air, menciptakan orkestra
yang saling berkaitan satu dengan yang lain, apabila dapat berjalan dengan baik
dan seirama akan tercipta harmonisasi yang indah, sehingga menambah khasanah
budaya Indonesia dalam Bhineka Tunggal Ika.
“Keberagaman masyarakat di Kalbar menjadikan masyarakatnya
selalu menjaga, memelihara dan merawat persatuan, persaudaraan dan kerukunan
antar sesama, hal ini tercermin dan tertuang dalam aspek kehidupan
bermasyarakat,” jelasnya.
Mantan Bupati Mempawah ini juga menegaskan bahwa
pemerintahannya bersama Gubernur Kalbar, Sutarmidji sangat memberikan
kesempatan dan ruang bagi setiap etnis yang ada di Provinsi Kalbar untuk
melestarikan, mengembangkan dan mengimplementasikan budaya yang ada sehingga
akan tercipta sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama.
“Saya sangat mengapresiasi perayaan ‘Naik Dango’ oleh
masyarakat Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak ini karena memberikan manfaat
yang besar dan berdampak positif dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi bagi
masyarakat,” ucapnya.
Berbicara tentang budaya, tentu tak lepas dari kegiatan
kepariwisataan, di mana salah satu kegiatan pariwisata menggunakan unsur
kebudayaan seperti kerajinan tangan, makanan khas suatu daerah, sejarah suatu
tempat, arsitektur sebuah bangunan, cara kerja dan teknologi sebuah benda serta
kearifan lokal masyarakat merupakan objek budaya yang dikemas dalam memenuhi
kebutuhan wisatawan, kegiatan tersebut dapat dikemas dalam wisata berbasis
budaya.
“Perkembangan wisata berbasis budaya tidak merusak budaya
asli. Sebaliknya memperkuat dan memberikan inovasi budaya,” ujarnya.
Dijelaskannya, pariwisata telah memperkuat proses konservasi
budaya tradisional, budaya merupakan eleman pariwisata yang paling menarik
wisatawan mancanegara.
“Peluang ini baik untuk kita manfaatkan agar bermanfaat bagi
masyarakat, terjadinya pelestarian budaya dan peningkatan nilai ekonomi,”
ingatnya.
Kemudian, Tahun 2019 ini, Pemprov Kalbar diberikan
kepercayaan sebagai tuan rumah pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits
(STQH) tingkat nasional ke-XXV tahun 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal
26 Juni hingga 7 Juli 2019 dan sudah sepantasnya semua pihak turut mendukung
dan berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut.
“Hendaknya kita dapat menjadi tuan rumah yang baik,
memberikan kesan dan pesan yang menyenangkan agar penyelenggaraan even-even di
Kalbar semakin meningkat dan berkualitas. Jadikan momen ini sebagai bentuk
toleransi beragama di Kalimantan Barat,” ajaknya.
Ria Norsan juga mengimbau agar seluruh masyarakat Kalbar di
manapun berada terus memelihara, menjaga dan merawat persatuan, persaudaraan
serta kerukunan antar sesama, sehingga akan tercipta masyarakat yang rukun dan
damai.
Dalam momentum perayaan perayaan ‘Naik Dango’, Norsan
mengajak hendaknya dapat menstimulus penyelenggaraan even-even di Kalbar dalam
menciptakan dan membangun citra positif dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
lndonesia (NKRI).
“Peliharalah selalu rasa cinta tanah air, bangsa dan negara
di manapun kita berada karena kita adalah satu bangsa Indonesia,” pungkasnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini