Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 April 2019 |
Hadiri pembukaan ‘Naik
Dango’ ke-34 di Landak
KalbarOnline, Landak –
Bupati Sekadau, Rupinus, SH, M.Si turut menghadiri pembukaan ‘Naik Dango’
ke-34 di Rumah Radakng Aya’, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu (27/4/2019).
Perayaan ‘Naik Dango’ ke-34 ini secara resmi dibuka oleh Presiden Majelis Adat
Dayak Nasional, Drs. Cornelis, MH.
Pembukaan ‘Naik Dango’ ini juga dihadiri oleh Wakil
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan beserta istri yang juga merupakan Bupati
Mempawah, Erlina Ria Norsan, Wakapolda Kalbar, Sri Handayani, Bupati Landak, Karolin
Margret Natasa.

Turut pula hadir unsur forkopimda Provinsi Kalbar, forkopimda
Kabupaten Landak, para Ketua Dewan Adat Dayak se-Kalimantan Barat, pimpinan
OPD Provinsi dan Kabupaten Landak, instansi vertikal, Camat se-Kabupaten
Landak serta seluruh pengurus adat dan elemen masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Rupinus hadir didampingi Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga Sekadau, Paulus Misi, Kepala Dinas ketahanan pangan,
pertanian dan perikanan Sanggau, Sandae, Kepala Dinas Kesehatan Sekadau,
Emanuel, Kasatpol PP Sekadau, Yapet Simon dan Plt. Kabag Humas dan Protokol
Sekadau.
Antusiasme masyarakat sangat luar biasa pada pembukaan ‘Naik
Dango’ ke-34 ini. Hal ini dibuktikan bahwa masyarakat yang hadir tak hanya
berasal dari daerah Kabupaten Landak tetapi berasal dari seluruh kabupaten/kota
se-Kalimantan Barat bahkan juga hadir dari luar negeri seperti dari Sarawak
Malaysia.
Diwawancarai usai acara pembukaan, Bupati Rupinus mengapresiasi
kegiatan ‘Naik Dango yang dilaksanakan oleh masyarakat adat dayak di Kabupaten Landak,
Mempawah dan Kubu Raya itu.
“Saya apresiasi kegiatan ‘Naik Dango’ ini. Acaranya bagus.
Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sekadau selamat ‘Naik Dango’
ke-34 tahun 2019 kepada masyarakat adat dayak di Kabupaten Landak, Mempawah dan
Kubu Raya,” ucap Bupati Rupinus.
Orang nomor wahid di Bumi Lawang Kuari ini mengatakan, ada
tiga inti yang terkandung dalam pelaksanaan ‘Naik Dango’ atau gawai dayak,
yakni ucapan syukur hasil panen tahun lalu, pelestarian dan pengembangan budaya
serta daya tarik wisata.
Rupinus menambahkan, Naik Dango juga merupakan ajang
silaturahmi antar masyarakat dayak antara satu dengan yang lainnya serta masyarakat
dayak dengan suku lainnya.
Sementara, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Cornelis
dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perayaan ‘Naik Dango’ ini tidak hanya
sekedar seremonial tetapi paling penting menyangkut kehidupan manusia berkaitan
penyediaan pangan yang harus dikelola oleh pemerintah.
“Naik Dango harus menjadi perhatian pemerintah karena ini
menyangkut dengan kehidupan manusia yaitu ketersediaan pangan,” ujar Cornelis.
Untuk itu dalam kesempatan naik dango ini, Cornelis berharap
dengan berkumpulnya semua perangkat adat dari berbagai daerah dapat
mendiskusikan masalah yang dihadapi berkaitan ketersediaan hasil panen padi.
Dalam tradisi adat dayak penyimpanan padi ke dalam lumbung
sudah dilakukan secara turun temurun, sehingga kegiatan naik dango ini
dilakukan sebagai perayaan ucapan syukur kepada tuhan atas panen padi yang
berlimpah dan meminta agar panen padi selanjutnya diberikan kelimpahan yang
sama.
Sementara Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan dalam
sambutannya mengapresiasi kegiatan ‘Naik Dango’ yang menurutnya merupakan wujud
ungkapan syukur masyarakat Dayak atas rejeki yang diterima berupa hasil panen
padi yang melimpah.
“Pemerintah Provinsi sangat mengapresiasi naik dango ini
karena masyarakat tidak lupa untuk bersyukur kepada Tuhan atas rejeki hasil
panen padi yang melimpah,” ujar Norsan.
Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura itu berharap ke depan
hasil panen padi yang diterima juga dapat terus ditingkatkan dan kegiatan
budaya seperti ini dapat terus dilakukan.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Landak, Karolin Margret
Natasa mengatakan bahwa ‘Naik Dango’ yang dilaksanakan satu tahun sekali ini memiliki
makna penting untuk menjaga kekompakan, kekeluargaan dan menjalin
silaturahmi antar daerah sehingga harus terus didukung oleh pemerintah.
“Dengan kegiatan ini, masyarakat adat Dayak bisa menjaga
kekompakan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi melalui semua kegiatan yang
dijalani, mudah-mudahan terus mendapat dukungan dari pemerintah,” jelas
Karolin.
Menurutnya kegiatan ‘Naik Dango’ ini memiliki makna sebagai
ungkapan syukur atas terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat. (*/Mus)
Hadiri pembukaan ‘Naik
Dango’ ke-34 di Landak
KalbarOnline, Landak –
Bupati Sekadau, Rupinus, SH, M.Si turut menghadiri pembukaan ‘Naik Dango’
ke-34 di Rumah Radakng Aya’, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu (27/4/2019).
Perayaan ‘Naik Dango’ ke-34 ini secara resmi dibuka oleh Presiden Majelis Adat
Dayak Nasional, Drs. Cornelis, MH.
Pembukaan ‘Naik Dango’ ini juga dihadiri oleh Wakil
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan beserta istri yang juga merupakan Bupati
Mempawah, Erlina Ria Norsan, Wakapolda Kalbar, Sri Handayani, Bupati Landak, Karolin
Margret Natasa.

Turut pula hadir unsur forkopimda Provinsi Kalbar, forkopimda
Kabupaten Landak, para Ketua Dewan Adat Dayak se-Kalimantan Barat, pimpinan
OPD Provinsi dan Kabupaten Landak, instansi vertikal, Camat se-Kabupaten
Landak serta seluruh pengurus adat dan elemen masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Rupinus hadir didampingi Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga Sekadau, Paulus Misi, Kepala Dinas ketahanan pangan,
pertanian dan perikanan Sanggau, Sandae, Kepala Dinas Kesehatan Sekadau,
Emanuel, Kasatpol PP Sekadau, Yapet Simon dan Plt. Kabag Humas dan Protokol
Sekadau.
Antusiasme masyarakat sangat luar biasa pada pembukaan ‘Naik
Dango’ ke-34 ini. Hal ini dibuktikan bahwa masyarakat yang hadir tak hanya
berasal dari daerah Kabupaten Landak tetapi berasal dari seluruh kabupaten/kota
se-Kalimantan Barat bahkan juga hadir dari luar negeri seperti dari Sarawak
Malaysia.
Diwawancarai usai acara pembukaan, Bupati Rupinus mengapresiasi
kegiatan ‘Naik Dango yang dilaksanakan oleh masyarakat adat dayak di Kabupaten Landak,
Mempawah dan Kubu Raya itu.
“Saya apresiasi kegiatan ‘Naik Dango’ ini. Acaranya bagus.
Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sekadau selamat ‘Naik Dango’
ke-34 tahun 2019 kepada masyarakat adat dayak di Kabupaten Landak, Mempawah dan
Kubu Raya,” ucap Bupati Rupinus.
Orang nomor wahid di Bumi Lawang Kuari ini mengatakan, ada
tiga inti yang terkandung dalam pelaksanaan ‘Naik Dango’ atau gawai dayak,
yakni ucapan syukur hasil panen tahun lalu, pelestarian dan pengembangan budaya
serta daya tarik wisata.
Rupinus menambahkan, Naik Dango juga merupakan ajang
silaturahmi antar masyarakat dayak antara satu dengan yang lainnya serta masyarakat
dayak dengan suku lainnya.
Sementara, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Cornelis
dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perayaan ‘Naik Dango’ ini tidak hanya
sekedar seremonial tetapi paling penting menyangkut kehidupan manusia berkaitan
penyediaan pangan yang harus dikelola oleh pemerintah.
“Naik Dango harus menjadi perhatian pemerintah karena ini
menyangkut dengan kehidupan manusia yaitu ketersediaan pangan,” ujar Cornelis.
Untuk itu dalam kesempatan naik dango ini, Cornelis berharap
dengan berkumpulnya semua perangkat adat dari berbagai daerah dapat
mendiskusikan masalah yang dihadapi berkaitan ketersediaan hasil panen padi.
Dalam tradisi adat dayak penyimpanan padi ke dalam lumbung
sudah dilakukan secara turun temurun, sehingga kegiatan naik dango ini
dilakukan sebagai perayaan ucapan syukur kepada tuhan atas panen padi yang
berlimpah dan meminta agar panen padi selanjutnya diberikan kelimpahan yang
sama.
Sementara Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan dalam
sambutannya mengapresiasi kegiatan ‘Naik Dango’ yang menurutnya merupakan wujud
ungkapan syukur masyarakat Dayak atas rejeki yang diterima berupa hasil panen
padi yang melimpah.
“Pemerintah Provinsi sangat mengapresiasi naik dango ini
karena masyarakat tidak lupa untuk bersyukur kepada Tuhan atas rejeki hasil
panen padi yang melimpah,” ujar Norsan.
Orang nomor dua di Bumi Tanjungpura itu berharap ke depan
hasil panen padi yang diterima juga dapat terus ditingkatkan dan kegiatan
budaya seperti ini dapat terus dilakukan.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Landak, Karolin Margret
Natasa mengatakan bahwa ‘Naik Dango’ yang dilaksanakan satu tahun sekali ini memiliki
makna penting untuk menjaga kekompakan, kekeluargaan dan menjalin
silaturahmi antar daerah sehingga harus terus didukung oleh pemerintah.
“Dengan kegiatan ini, masyarakat adat Dayak bisa menjaga
kekompakan, kekeluargaan dan menjalin silaturahmi melalui semua kegiatan yang
dijalani, mudah-mudahan terus mendapat dukungan dari pemerintah,” jelas
Karolin.
Menurutnya kegiatan ‘Naik Dango’ ini memiliki makna sebagai
ungkapan syukur atas terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat. (*/Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini