Pontianak    

Ucapkan Selamat Kepada Midji-Norsan, Edi Kamtono Harap Sinergitas Pemkot dan Pemprov

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 06 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Pelantikan Gubernur

dan Wakil Gubernur 2018-2023

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Ria Norsan resmi

dilantik Presiden RI, Jokowi di Istana Negara, Rabu (5/9/2018). Prosesi

pelantikan dimulai pukul 09.30 dengan penyerahan Keputusan Presiden (Keppres)

kepada sembilan pasang Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih. Setelah itu,

dilanjutkan dengan iring-iringan berjalan kaki menuju Istana Negara, didahului

Presiden dan Wakil Presiden dan diikuti seluruh pasangan Gubernur dan Wakil

Gubernur.

Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengucapkan

selamat dan sukses atas dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar,

Sutarmidji dan Ria Norsan.

“Semoga apa yang diamanahkan bisa dilaksanakan dengan baik,”

ucapnya.

Menurut Edi, dirinya yakin Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalbar yang dilantik ini akan langsung melakukan kerja keras menjalankan visi

misi serta janji-janji saat kampanye. Dirinya yakin beberapa program unggulan

yang diusung Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar segera terealisir.

Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bisa

bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar terutama untuk melaksanakan

beberapa program regional Kota Pontianak.

“Seperti outter

ringroad, masalah kemacetan lalu lintas, jalan-jalan yang di bawah

kewenangan Pemprov Kalbar dan hal-hal lainnya menyangkut infrastruktur,”

tuturnya.

Diakuinya, sejauh ini pihaknya sudah kerap berkoordinasi

dengan Pemprov Kalbar dalam melaksanakan program-program pembangunan. Namun ada

beberapa persoalan yang menurutnya perlu dukungan dari Pemprov Kalbar, misalnya

persoalan air baku PDAM, masalah batas wilayah di Perumnas IV, outter ringroad, Jembatan Kapuas III dan

lainnya.

“Kita juga berharap tanah milik Pemprov Kalbar yang terletak

di Wilayah Kota Pontianak bisa dimanfaatkan sehingga Pontianak sebagai ibukota

provinsi bisa tampil lebih indah dan tertata,” harap Edi.

Selaku Gubernur Kalbar, Sutarmidji akan mulai menjalankan

visi misinya, salah satunya mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Secara nasional, IPM Kalbar berada di urutan 29 dari 34 provinsi seluruh

Indonesia. Posisi ini dinilainya tidak begitu baik. Meskipun berat untuk

mendongrak IPM naik diurutan lebih tinggi, tetap mantan Wali Kota Pontianak dua

periode ini optimis akan membawa Kalbar baru lebih sejahtera dan masyarakat

bisa menikmati semuanya.

“Tahun depan kita akan mulai menggratiskan biaya pendidikan

sampai tingkat SMA/SMK negeri,” ujar Sutarmidji saat ditemui usai dilantik

Presiden.

Selain itu, Sutarmidji mengungkapkan, dirinya bersama Ria

Norsan lebih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur, kesehatan dan

pendidikan. Bila hal itu dilakukan, maka IPM di Kalbar akan terdongkrak naik.

“Kita bersyukur pelantikan ini dipercepat karena sudah

banyak hal yang harus kita kerjakan seperti pencegahan kebakaran lahan,

menurunkan angka kemiskinan yang begitu tinggi dan mendongkran IPM,” sebut orang

nomor satu di Kalbar ini.

Disinggung soal kebakaran lahan, Sutarmidji menjelaskan,

kalau Instruksi Presiden dijalankan yakni dengan membangun sekat kanal dan

sumur pompa, maka itu bisa mencegah kebakaran lahan. Menurutnya, lahan gambut

harus diguyur air yang begitu banyak. Kalau tidak, maka ketika terjadi

kebakaran lahan, asapnya semakin banyak.

“Kalau sekat kanal, itu tidak akan kebakaran sampai ke dalam

karena kedalaman gambut di wilayah Kalbar mencapai 9 meter sehingga

penanganannya harus betul-betul simultan. Tidak ketika kebakaran baru kewalahan

menanganinya. Jadi, jauh sebelum terjadi karhutla, kita sudah lakukan

pencegahan,” katanya.

Topografi, kata dia, juga penting dan harus ada sehingga

jika terjadi karhutla, bisa ditentukan titik-titik yang harua diguyur air.

“Selama ini tidak ada topografi sehingga berdampak tidak

efisiennya penanganan kebakaran,” imbuh Sutarmidji.

Semasa ia menjabat Wali Kota Pontianak, dirinya sudah

mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwa). Perwa itu diantaranya menjatuhkan

sanksi bagi lahan yang terbakar. Bagi mereka yang sengaja membakar lahan, maka

lahan itu tidak boleh digunakan selama lima tahun. Sedangkan kalau terbakar

secara tidak sengaja, maka lahan itu tidak boleh digunakan selama tiga tahun

lantaran pemilik lalai dalam menjaga lahannya.

Selaku Gubernur, Sutarmidji juga akan mempersiapkan untuk

menyusun APBD 2019 supaya visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

bisa menjawab permasalahan yang ada di Kalbar. Ia juga menjamin semasa

kepemimpinannya akan menerapkan transparansi dalam anggaran. Menurutnya,

masyarakat harus tahu anggaran itu digunakan untuk apa saka dan mereka juga

ikut mengawasi juga. Berbagai sistem online seperti e-Planning dan e-Budgeting

harus digunakan.

“Jadi tidak ada lagi anggaran yang digunakan tidak terarah

bahkan cenderung  membuat-buat proyek

yang sebetulnya tidak bermanfaat bagi percepatan kesejahteraan masyarakat,”

ucapnya.

Apabila dalam perjalanan masa kepemimpinannya ada hambatan

dalam pembahasan APBD, Gubernur Sutarmidji akan minta pendampingan KPK dalam

pembahasan APBD tersebut.

“Kalau seandainya ada hambatan dalam pembahasan APBD nanti,

saya akan minta pendampingan KPK,” tandasnya.

Terkait pemekaran Kapuas Raya sebagaimana yang digaungkannya

semasa kampanye, ia berpendapat, Kalbar sebagai wilayah yang sangat luas, yakni

satu setengah kali Pulau Jawa, sudah sepatutnya dilakukan pemekaran.

“Sehingga program utama kita adalah pemekaran Kapuas Raya

sekalipun ada moratorium pemekaran,” pungkasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
Peduli Lingkungan, Bhabinkamtibmas Polsek Sekadau Hilir Ikut Kerja Bhakti Bersama Warga
Kamis, 06 September 2018
Artikel Sebelumnya
Ucapkan Selamat Kepada Midji-Norsan, Edi Kamtono Harap Sinergitas Pemkot dan Pemprov
Kamis, 06 September 2018

Berita terkait