Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 27 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com - Maraknya isu lingkungan menjadi faktor utama munculnya gerakan Green Islam, yaitu aksi kolektif yang menggunakan prinsip-prinsip dan ajaran Islam untuk menyelamatkan lingkungan. Gerakan ini menunjukkan bahwa agama juga memiliki peran besar dalam menyelamatkan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Testriono, Koordinator Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, saat memaparkan tiga buku hasil penelitian tentang lingkungan dan Islam, masing-masing berjudul Dilema Environmentalisme, Pesantren Ramah Lingkungan, dan Gerakan Green Islam.
Pemaparan itu disampaikan dalam kegiatan Roadshow Green Islam di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan), Senin (27/10/2025).
"Prinsip-prinsip ajaran agama itu bisa juga diintegrasikan dalam upaya-upaya atau aksi-aksi penyelamatan alam dan kita berharap ini menanamkan kesadaran di kalangan mahasiswa yang kemudian mahasiswa bisa menelurkan atau menyalurkan upaya yang sama kepada masyarakat yang lebih luas," jelasnya.
Testriono yang juga dosen di UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia) mengatakan Pontianak merupakan kota kedua dari rangkaian 5 kota yang akan dikunjungi dalam roadshow ini.
Alasan Kalbar dipilih karena menurutnya daerah ini menghadapi tantangan kerusakan lingkungan yang cukup tinggi.
"Iya memang ini salah satu alasan mengapa kami ingin melaksanakan roadshow di Kalbar, khusunya Pontianak karena kerusakan lingkungan yang cukup signifikan, sehingga kami mengharapkan dengan sosialisasi ini, tidak hanya melalui buku tapi juga bisa menghidupkan kesadaran mahasiswa untuk menjaga lingkungan dengan prinsip Green Islam," ujarnya.
Ia berharap, kolaborasi pertama Fisip Untan dan UIN Jakarta tidak hanya terjalin dalan roadshow ini tapi dapat terus berkelanjutan hingga ke depan.
"Kami berharap tentu saja ada kelanjutan dari upaya ini mungkin riset ke depan, kerjasama ke depan yang lebih mendalam, lebih intensif terkait dengan isu-isu lingkungan jadi kami berharap ke depan akan ada kerjasama," pungkasnya.
Selain itu, Koordinator Program Studi Sosiologi Untan, Desca Thea menyampaikan, bahwa antusias mahasiwa dalam kegiatan ini cukup tinggi dilihat dari banyaknya interaksi dan pertanyaan dari mahasiswa.
"Antusias mahasiswa sangat interaktif banget berkaitan dengan teori-teori yang mereka dapatkan di kelas selalu mereka aplikasikan di roadshow Green Islam ini," ujarnya
Menurutnya hal ini karena kesesuaian isi buku dengan materi yang para mahasiswa pelajari di kelas terutama kelas Sosiologi.
"Tiga buku ini mengajarkan bagaimana gerakan Green Islam itu kita gunakan untuk menjaga alam dengan prinsip-prinsip agama," pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Maraknya isu lingkungan menjadi faktor utama munculnya gerakan Green Islam, yaitu aksi kolektif yang menggunakan prinsip-prinsip dan ajaran Islam untuk menyelamatkan lingkungan. Gerakan ini menunjukkan bahwa agama juga memiliki peran besar dalam menyelamatkan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Testriono, Koordinator Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, saat memaparkan tiga buku hasil penelitian tentang lingkungan dan Islam, masing-masing berjudul Dilema Environmentalisme, Pesantren Ramah Lingkungan, dan Gerakan Green Islam.
Pemaparan itu disampaikan dalam kegiatan Roadshow Green Islam di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan), Senin (27/10/2025).
"Prinsip-prinsip ajaran agama itu bisa juga diintegrasikan dalam upaya-upaya atau aksi-aksi penyelamatan alam dan kita berharap ini menanamkan kesadaran di kalangan mahasiswa yang kemudian mahasiswa bisa menelurkan atau menyalurkan upaya yang sama kepada masyarakat yang lebih luas," jelasnya.
Testriono yang juga dosen di UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia) mengatakan Pontianak merupakan kota kedua dari rangkaian 5 kota yang akan dikunjungi dalam roadshow ini.
Alasan Kalbar dipilih karena menurutnya daerah ini menghadapi tantangan kerusakan lingkungan yang cukup tinggi.
"Iya memang ini salah satu alasan mengapa kami ingin melaksanakan roadshow di Kalbar, khusunya Pontianak karena kerusakan lingkungan yang cukup signifikan, sehingga kami mengharapkan dengan sosialisasi ini, tidak hanya melalui buku tapi juga bisa menghidupkan kesadaran mahasiswa untuk menjaga lingkungan dengan prinsip Green Islam," ujarnya.
Ia berharap, kolaborasi pertama Fisip Untan dan UIN Jakarta tidak hanya terjalin dalan roadshow ini tapi dapat terus berkelanjutan hingga ke depan.
"Kami berharap tentu saja ada kelanjutan dari upaya ini mungkin riset ke depan, kerjasama ke depan yang lebih mendalam, lebih intensif terkait dengan isu-isu lingkungan jadi kami berharap ke depan akan ada kerjasama," pungkasnya.
Selain itu, Koordinator Program Studi Sosiologi Untan, Desca Thea menyampaikan, bahwa antusias mahasiwa dalam kegiatan ini cukup tinggi dilihat dari banyaknya interaksi dan pertanyaan dari mahasiswa.
"Antusias mahasiswa sangat interaktif banget berkaitan dengan teori-teori yang mereka dapatkan di kelas selalu mereka aplikasikan di roadshow Green Islam ini," ujarnya
Menurutnya hal ini karena kesesuaian isi buku dengan materi yang para mahasiswa pelajari di kelas terutama kelas Sosiologi.
"Tiga buku ini mengajarkan bagaimana gerakan Green Islam itu kita gunakan untuk menjaga alam dengan prinsip-prinsip agama," pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini