Pontianak    

Perkembangan Milenial Ketiga, Kapolda: ‘Just One Click’ Bisa Transaksi Online

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 07 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Pasar modal merupakan salah satu tempat dimana berbagai

perusahaan atau lembaga yang memiliki dana berlebih dan dalam hal ini berperan

sebagai investor akan bertemu dengan perusahaan yang memerlukan dana, dan

nantinya akan terjadi kegiatan investasi yang menguntungkan kedua belah pihak

tersebut.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH menyampaikan

hal tersebut dalam sambutannya pada pelatihan mengelola keuangan keluarga

melalui produk pasar modal yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Kesatuan

Gerak Bhayangkari ke-66, di Graha Khatulistiwa Mapolda Kalbar yang dibuka Ketua

pengurus daerah Bhayangkari Kalbar, Ny. Eka Didi Haryono, Kamis (6/9/2018).

Turut hadir Wakapolda Kalbar, Brigjen Pol Sri Handayani,

pejabat utama Polda Kalbar dan Bhayangkari daerah Kalbar.

Pelatihan ini berkerjasama dengan PT. Bursa Efek Indonesia

Wilayah Pontianak dengan tujuan mengedukasi anggota bhayangkari mengenai

investasi di pasar modal dan mengelola resikonya dengan bijak serta terukur.

Dijelaskan Kapolda, ketika berbicara tentang pasar modal,

hal apakah yang terbayang pastilah berhubungan dengan penawaran dan

perdagangan, berbeda dengan berdagang di pasar, hal yang dijual di pasar modal

adalah surat-surat berharga, namun pasar modal juga hampir sama dengan pasar

biasa dimana di dalam pasar tersebut akan bertemu pedagang dan pembeli yang

akan melakukan penawaran.

Dalam Undang-undang pasar modal no 8 tahun 1995 telah

disampaikan mengenai pengertian dari pasar modal.

“Pasar modal merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan

dengan penawaran umum dan efek, serta perusahaan yang berkaitan dengan efek

tersebut, efek yang dimaksud di sini adalah surat-surat berharga seperti saham,

obligasi, dan lainnya, sedangkan perusahaan yang berkaitan dengan efek tersebut

adalah perusahaan yang membeli saham tersebut,” kata orang nomor satu di

jajaran Polda Kalbar ini.

Mengelola keuangan keluarga nampaknya begitu sederhana namun

dalam praktiknya, kata dia, banyak sekali orang yang tidak mampu mengelolanya

dengan baik. ini bukan soal besar atau kecilnya pendapatan yang diterima,

melainkan bagaimana membelanjakan uang yang ada secara terarah sesuai dengan

peruntukan berdasarkan skala prioritas.

“Alokasi anggaran dan modal investasi yang ingin

dikembangkan tidaklah sederhana, jika tidak dikelola dengan baik maka akan

menimbulkan permasalahan ekonomi yang pastinya akan berdampak kepada keluarga,”

ungkapnya.

Saat ini, lanjut Kapolda, investasi dan pembelian saham juga

bisa dilakukan melalui media elektronik, semua dipermudah dengan adanya

teknologi, namun semua juga diikuti dengan perkembangan kejahatan melalui

media, salah satunya penipuan melalui sms, medsos dan aplikasi online.

“Untuk itulah, dari pelatihan ini para perserta mengetahui

akan perkembangan bisnis dan ekonomi, ditambah lagi perkembangan milenial

ketiga saat ini just one clik bisa melakukan transaksi/investasi online,”

tuturnya.

Jenderal bintang dua ini mengharapkan pada seluruh

Bhayangkari dapat memiliki pola fikir dan pola sikap hidup yang konstruktif

terutama dalam hal pemanfaatan dan pengembangan pendapatan keluarga, serta mampu

menggunakannya sesuai alokasi dan peruntukan berdasarkan skala prioritas

keluarga.

“Sehingga akhirnya anggota Polri akan tetap mampu bekerja secara

produktif, fokus dan penuh loyalitas untuk melayani masyakarat secara

profesional dan modern,” tandasnya. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
SAA IAIN Pontianak Gelar Seminar Multikulturalisme: Potret Keragaman di Kalbar
Jumat, 07 September 2018
Artikel Sebelumnya
Penerimaan CPNS 2018, Pemerintah Pusat Diminta Akomodir D2 Guru
Jumat, 07 September 2018

Berita terkait