Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 04 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri telah memindahkan 26 teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hasil penyelidikan, 19 di antara jumlah tersebut terdeteksi sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI).
“19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar, mereka sangat aktif sdalam kegiatan FPI di Makassar,” kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2).
Semua teroris ini sekarang akan ditindak lanjuti oleh Densus 88 guna mengungkap seluruh jaringannya. Sebab, kelompok ini terbilang membahayakan dan mengancam keamanan bangsa.
Baca Juga: 26 Teroris Tiba di Jakarta, Ada Anak Bomber Gereja Katedral Filipina
“Kelompok ini tentunya memiliki rencana kegiatan yang akan menggangu Kamtibmas di negeri ini, karena kelompok ini mempunyai mental untuk melakukan kegiatan bom bunuh diri,” jelas Rusdi.
Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, membawa 26 tersangka kasus terorisme. Pesawat yang ditumpangi mereka mendarat pukul 13.57 WIB. Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, 26 teroris ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan 19 orang, dan 7 lainnya dari Gorontalo. Seluruhnya adalah kelompok JAD.
“Mereka mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, beladiri kemudian juga memanah, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin,” kata Rusdi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (4/2).
Rusdi menuturkan, kelompok Gorontalo ini juga memiliki kemampuan merakit bom. Mereka telah merencanakan penyerangan ke Mako Polri, rumah dinas Polriz dan rumah pejabat di Gorontalo. “Juga berencana melajukan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo,” imbuhnya.
Sementara itu, kelompok Makassar juga sudah merencanakan berbagai aksi teror untuk mengganggu keamanan negara. Mereka memiliki mental untuk melakukan bom bunuh diri. “Salah satu orang yang terlibat di kelompok ini adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di 2019. Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap,” jelas Rusdi.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri telah memindahkan 26 teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hasil penyelidikan, 19 di antara jumlah tersebut terdeteksi sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI).
“19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar, mereka sangat aktif sdalam kegiatan FPI di Makassar,” kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2).
Semua teroris ini sekarang akan ditindak lanjuti oleh Densus 88 guna mengungkap seluruh jaringannya. Sebab, kelompok ini terbilang membahayakan dan mengancam keamanan bangsa.
Baca Juga: 26 Teroris Tiba di Jakarta, Ada Anak Bomber Gereja Katedral Filipina
“Kelompok ini tentunya memiliki rencana kegiatan yang akan menggangu Kamtibmas di negeri ini, karena kelompok ini mempunyai mental untuk melakukan kegiatan bom bunuh diri,” jelas Rusdi.
Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, membawa 26 tersangka kasus terorisme. Pesawat yang ditumpangi mereka mendarat pukul 13.57 WIB. Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, 26 teroris ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan 19 orang, dan 7 lainnya dari Gorontalo. Seluruhnya adalah kelompok JAD.
“Mereka mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, beladiri kemudian juga memanah, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin,” kata Rusdi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (4/2).
Rusdi menuturkan, kelompok Gorontalo ini juga memiliki kemampuan merakit bom. Mereka telah merencanakan penyerangan ke Mako Polri, rumah dinas Polriz dan rumah pejabat di Gorontalo. “Juga berencana melajukan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo,” imbuhnya.
Sementara itu, kelompok Makassar juga sudah merencanakan berbagai aksi teror untuk mengganggu keamanan negara. Mereka memiliki mental untuk melakukan bom bunuh diri. “Salah satu orang yang terlibat di kelompok ini adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di 2019. Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap,” jelas Rusdi.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini