Sederet Pesan Gubernur Sutarmidji untuk Satono-Rofi Bawa Sambas Berkemajuan
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji telah resmi melantik Satono dan Rofi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sambas terpilih. Sejumlah langkah pun diminta Midji untuk segera dilakukan keduanya. Terdapat sejumlah hal yang perlu dilakukan segera di antaranya melakukan open bidding dinas-dinas yang saat ini masih dijabat oleh pelaksana tugas atau pejabat sementara dalam rangka efektivitas anggaran.
“Bupati harus segera ambil langkah-langkah, karena jabatannya (Bupati) tidak sampai lima tahun. Di Sambas itu banyak dinas-dinas itu Pj bukan definitif, ada sekitar delapan atau sembilan orang. Nah, Bupati jangan tunggu enam bulan, segera minta izin pada Mendagri untuk melakukan open bidding terhadap dinas yang Pj itu. Karena efektivitas anggaran nantinya tidak bagus,” kata Midji dalam sambutannya saat melantik Satono – Fahrur Rofi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sambas terpilih di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (14/6/2021).
Perhatikan sektor pariwisata
Sektor pariwisata pun tak luput dari perhatian Midji. Ia meminta Satono dan Rofi bisa mengembangkan potensi wisata di Sambas khususnya Temajuk.
“Karena Sambas ini punya ikatan budaya yang kuat dengan Malaysia dan Brunei, sehingga bisa menarik wisatawan dari sana. Jalan menuju ke Temajuk Insya Allah masa jabatan saya bersama Pak Wagub akan kita selesaikan. Mudah-mudahan bisa menjadi pelancar wisata di sana. Temajuk itu wilayah wisata yang paling bagus kalau dikembangkan, saya harap ini jadi perhatian Pak Satono,” kata Midji.
Kawal proyek strategis nasional
Dia juga meminta Satono dapat mengamankan kegiatan yang bersumber dari dana APBN seperti misalnya Jembatan Sungai Sambas Besar.
“Kalau ada kegiatan dengan APBN, kewajiban Bapak (Bupati) mengamankan itu. Kita tidak perlu tahu siapa yang kerja, yang penting barang itu (proyek strategis) ada di tempat (daerah) kita. Mudah-mudahan kalau Jembatan Sungai Sambas Besar itu bisa cepat, karena kemarin ada masalah di ketinggian, tapi jalan pendekatnya sudah dibangun, mudah-mudahan sebelum 2024 itu sudah selesai,” kata dia.
Perhatikan pendidikan
Midji pun berpesan agar Satono dan Rofi benar-benar memperhatikan sektor pendidikan. Pasalnya, ditegaskan Midji, Sambas merupakan gudangnya para tokoh hebat.
“Ini harus jadi perhatian, karena Sambas ini dulu kan gudangnya tokoh, pemikir, intelektual, harus kembalikan. Harus. Sehingga pendidikan jadi masalah utama bagi Bapak,” pesannya.
Ciptakan lapangan kerja baru dan perhatikan NTP
Dia pun meminta Satono dapat menciptakan lapangan kerja baru di Sambas agar masyarakat tidak tergantung pada Malaysia. Menurutnya hal ini bisa dilakukan dan disinergikan dengan program pemerintah.
“Yang paling real yang bisa dilakukan adalah bagaimana membuat Sambas menjadi sentra produksi beras di Kalbar. Tingkatkan kualitasnya, kerjasama dengan Perusda untuk pemasarannya. Apalagi Sambas, masyarakatnya hidup dari pertanian, jadi meningkatkan NTP (nilai tukar petani) harus jadi perhatian Bapak. Apa yang harus dilakukan, mungkin bisa kerjasama dengan Fakultas Pertanian Untan, tidak bisa tidak melibatkan pakar,” kata Midji.
Fokus tangani Covid
Penanganan Covid-19, ditegaskan Midji, harus jadi prioritas. Sambas diingatkannya untuk berhati-hati lantaran tingkat keterjangkitan tinggi.
“Hari ini Sambas zona oranye, saya minta Pak Kapolres dan Pak Dandim lebih tegas. Pak Bupati dan Pak Wakil jangan takut ketika mengajak orang disiplin, menegakkan aturan tentang Covid-19 lalu takut dibully orang. Jangan,” tegasnya.
“Sekali lagi saya pesan kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati tangani covid dengan serius sebelum bapak pusing, harus tegas. Karena Sambas oranye, sedikit lagi mau ke merah. Bapak harus pahami covid,” timpalnya.
Gencarkan tracing dan testing serta vaksinasi
Tracing dan testing serta pelaksanaan vaksinasi khususnya untuk warga lanjut usia diminta Midji untuk digencarkan.
“Vaksin untuk lansia Sambas, tolong ditingkatkan. Jangan simpan vaksinnya untuk pelaksanaan vaksinasi kedua. Vaksin saja semuanya. Masalah vaksin untuk vaksinasi kedua, nanti akan lebih cepat distribusinya dari pusat. Tapi kalau pusat lihat masih banyak stok vaksin kita, maka Kemenkes tak mau kirim. Vaksin yang ada itu, cepat saja divaksinasikan saja kepada siapa yang mau terutama lansia,” ingatnya.
Modernisasi rumah sakit di Sambas
Modernisasi rumah sakit pun menjadi salah satu pesan Midji. Mengingat Sambas cukup jauh dari rumah sakit rujukan di Kalbar.
“Bapak sudah harus pikirkan bagaimana memodernisasi rumah sakit. Itu harus dipikirkan. Soedarso itu saya harap tahun depan selesai, itu akan ada 12 ruang operasi. Nanti ada ruang penyakit khusus infeksi dan sebagainya, sehingga orang Kalbar bisa berobat tanpa harus kemana-mana lagi,” kata Midji.
“Selamat kepada Pak Satono dan Pak Rofi menjalankan tugas, saya harap setelah ini pulang ke Sambas, jangan ada buat keramaian. Pak Dandim dan Pak Kapolres harus berani mengambil tindakan, walaupun kepada kepala daerah kalau membuat kerumunan. Jangan sampai nanti Pak Dandim dan Pak Kapolres yang disalahkan. Kan bupati tidak bisa memberhentikan Kapolres dan Dandim. Tegas saja. Serah terima saya minta juga agar dibatasi, supaya jangan sampai awal pekerjaan Pak Bupati dikritik sana sini. Kalau ada yang mau dikoordinasikan ke provinsi, saya selalu siap, dengan Pak Wakil juga bisa. Selamat bekerja semoga pengabdian Bapak bisa membawa Sambas lebih maju,” pungkasnya.
Siap tancap gas
Bupati Sambas terpilih, Satono menegaskan tak ada istilah 100 hari kerja di masa pemerintahannya bersama Wakil Bupati Sambas terpilih, Fahrur Rofi. Hal itu diutarakannya saat diwawancarai wartawan usai resmi dilantik Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (14/6/2021).
“Kita tidak ada istilah 100 hari kerja atau sebagainya. Kita langsung tancap gas habis pelantikan. Karena di depan mata banyak PR (pekerjaan rumah) kita ke depan,” tegas Satono.
PR itu salah satunya, kata Satono, ialah penanganan Covid-19 di Kabupaten Sambas sebagaimana arahan Gubernur Kalbar. Terlebih lagi, Sambas saat ini masuk dalam zona oranye penyebaran Covid-19 di Kalbar.
“Penanganan Covid salah satu fokus kami berdua, bagaimana melandaikan angka kasus. Tentu ini semua, Bupati dan Wakil Bupati dan jajaran tidak bisa maksimal kalau bekerja sendiri, harus dibantu seluruh komponen masyarakat termasuk sahabat pers untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat Sambas khususnya,” tegas Satono.
“Kita akan berupaya bagaimana menurunkan angka covid di Sambas ini supaya melandai,” timpalnya.
Satono pun menanggapi serius arahan Gubernur Sutarmidji. Di mana potensi-potensi Sambas seperti pertanian, perikanan, perkebunan termasuk sektor pariwisata yang luar biasa akan jadi perhatian pihaknya.
“Termasuk Temaju, pantainya indah. Kemudian Jawai, Pemangkat, ada danau juga yang alami di Sebedang. Insya Allah mudah-mudahan ke depan kita bisa bagaimana merumuskan potensi lokal, wisata serta pertanian kita yang notabene Sambas ini adalah lumbung beras, Insya Allah kita maksimalkan. Kita akan siapkan grand desain pariwisata Sambas, sehingga kita membangun wisata tidak sembarangan, teratur, ada konsep yang kita buat,” kata Satono.
Satono pun mengaku tak menyoalkan masa jabatannya yang hanya sekitar 3,5 tahun menjabat. Menurutnya, dengan waktu yang singkat jika dilakukan dengan serius dan maksimal, maka akan diperoleh hasil yang baik.
“Insya Allah, kalau kita serius, waktu 3,5 tahun itu sudah lumayan. Apa artinya lima atau 10 tahun kalau tidak serius,” kata dia.
Tak lupa, Satono pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Sambas masa jabatan 2016-2021 atas dedikasi dan kerja kerasnya selama lima tahun ini membangun Sambas.
“Insya Allah saya dan Pak Rofi akan menjalankan titipan amanah dari masyarakat Sambas sebaik mungkin,” pungkasnya.
Comment