Pemkab Ketapang Komitmen Dukung Program Presiden Lestarikan Kawasan Mangrove
KalbarOnline, Ketapang – Pemerintah Kabupaten Ketapang komitmen memajukan sejumlah kawasan hutan mangrove untuk dijadikan destinasi wisata. Di antaranya kawasan hutan mangrove seperti di Desa Laman Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara dan Pantai Celincing di Kecamatan Benua Kayong.
Hal tersebut lantaran hutan mangrove juga menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan merupakan komitmen Presiden untuk segera diperhatikan oleh semua daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Ketapang Yulianus mengatakan, Pemkab Ketapang sendiri telah berkomitmen untuk menjaga, membangun dan menata kawasan hutang Mangrove yamg ada di Ketapang agar tetap lestari.
“Intinya kita komitmen mendukung program Pak Presiden juga. Kita jaga dan tata hutan bakau yang ada, jangan sampai dijadikan kayu bakar oleh masyarakat,” Kata Yulianus kepada wartawan di kantornya, Senin (8/11/2021).
Yulianus menyebut, pihaknya juga terus membangun dan menata tempat wisata lain seperti pantai-pantai di Ketapang.
Harapannya agar pariwistaa yang ada semaikin menarik dikunjungi masyarakat. Namun untuk menjadikan destinasi wisata juga harus ada kerjasama semua pihak terkait.
“Misalnya pada jalan masuk pantai bukan kewenangan Disparbud Ketapang. Jadi kita berkoordinasi dengan dinas terkait agar jalan masuk pantai di Ketapang dibangun. Kewenangan kita hanya dalam lokasi pantai sedangkan di luarnya sudah instansi terkait lain,” jelasnya.
Pihaknya juga mendorong adanya tempat wisata baru seperti keberadaan Pantai Pasir Putih di Kecamatan Kendawangan. Menurutnya pantai yang baru muncul lebih kurang dua tahun ini juga dibantu pembangunanya.
Ia menjelaskan untuk kunjungan masyarakat luar ke Ketapang hingga saat ini memang masih kurang. Lantaran akses untuk menempuh ke Ketapang agak susah dan Ketapang termasuk di ujung Kalimantan Barat.
“Jadi kita tidak bisa sama dengan Kota Singkawang yang mudah ditempuh melalui jalur darat. Kemudian Singkawang juga tempat perlintasan karena di tengah antara Kota Pontianak dengan Kabupaten Sambas. Jadi orang Pontianak mau ke Sambas atau sebaliknya kemungkinan akan singgah di Singkawang, terlabih jalan sudah bagus,” tuturnya.
Yulianus berharap setelah dijadikannya Jalan Siduk-Tayap menjadi jalan nasional. Kemudian segera dibangun maka transportasi darat dari liar ke Ketapang menjadi lebih bagus. Sehingga orang luar yang mau ke Ketapang lebih mudah dibanding saat ini.
“Kalau soal perkembangan Ketapang semakin tahun sangat luar biasa. Saya yakin ke depan destinasi wisata Ketapang juga akan semakin diminati masyarakat setempat dan dari luar Ketapang,” ujarnya.
Sementara di beberapa media diberitakan pada Oktober lalu Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki hutan mangrove terbesar yang luasnya sekitar 3,4 juta hektar. Presiden menargetkan rehabilitasi hutan mangrove di tanah air mencapai 600 ribu hektar selama tiga tahun mendatang. (Adi LC)
Comment