Gubernur dan forkopimda Kalbar ikut Ratas virtual dengan Presiden bahas lonjakan Omicron
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar Sutarmidji bersama Kapolda Kalbar dan Pangdam XII/Tanjungpura mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin, 7 Februari 2022. Ratas yang diikuti Forkopimda se-Indonesia itu membahas kesiapan daerah masing-masing baik di Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh Kepala Daerah dan forkopimda untuk bersiap menghadapi varian Omicron yang penularannya empat kali lebih cepat dari varian Delta. Untuk itu dia meminta seluruh daerah bersiap dengan manajemen penanganan yang lebih baik dari pada manejemen penanganan saat menghadapi varian Delta.
“Kalau kita lihat tren kasus Omicron dunia, seperti Amerika, Inggris, Prancis, kasus barunya masih sangat tinggi sekali untuk Omicron. Tapi untuk tingkat rawatnya masih di bawah seperti varian Delta,” kata Presiden.
Baca Juga: Hadapi Virus Omicron, Edi Rusdi Kamtono Perketat Monitoting Lapangan
Baca Juga: Pemkot Pontianak Tutup Taman Mulai Besok: Waspadai Omicron
Menurutnya, sampai saat ini sekitar 93 persen kasus Omicron itu ada di Jawa-Bali. Namun, kata Presiden, patut disyukuri tingkat perawatannya, kematian dan ICU Covid masih terbilang rendah.
“Ini patut kita syukuri kalau dibandingkan dengan varian Delta. Tapi hati-hati,” tegasnya.
Meski begitu, Presiden meminta daerah betul-betul menyiapkan segala kemungkinan agar jangan sampai varian Omicron meledak, daerah justru kelabakan.
“Jangan sampai nanti rumah sakit belum siap, oksigen belum disiapkan, obat-obatan belum disiapkan, isoter (tempat isolasi terpadu). Saya minta yang belum ini segera menyiapkan diri dalam rangka menghadapi gelombang Omicron,” ingatnya.
Termasuk rumah sakit, Jokowi meminta agar segera menyiapkan segala sesuatunya. Jokowi meminta agar segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk segala keperluan seperti oksigen, obat-obatan, dan sebagainya.
“Daerah jangan juga terlalu panik, masyarakat diberikan penjelasan dengan ketenangan agar tenang, tapi manajemen lapangan harus tetap kita kerjakan sebaiknya,” tegasnya.
Presiden: Percepat Vaksinasi dan Penegakan Prokes Jadi Kunci
Berdasarkan data secara nasional, kata Presiden, 66 persen kasus di antaranya merupakan bergejala ringan dan tanpa gejala. 93 persen tanpa komorbid dan tujuh persen antaranya dengan komorbid. Oleh karenanya, Presiden meminta agar kasus yang ringan dan tanpa gejala diprioritaskan untuk dilakukan isoter dan isoman. Rumah sakit, ditegaskan Presiden, hanya diperuntukkan untuk gejala sedang, berat dan kritis.
“Manajemen ini harus kita siapkan. Jadi tidak semuanya masuk rumah sakit. Tidak mungkin mampu rumah sakit menerima beban itu,” kata dia.
Baca Juga: PMI Asal Sulawesi Selatan Positif Omicron: Masuk Lewat PLBN Entikong Kalbar
Baca Juga: Cegah Virus Omicron, Kapolri dan Menkes Minta Forkopimda Kalbar Terus Akselerasi Vaksinasi
Dalam kesempatan itu pula, Presiden menyebutkan bahwa karakter pasien yang meninggal untuk varian Omicron ini 69 persen di antaranya ternyata belum melakukan vaksinasi lengkap. Artinya, kata dia, vaksinasi merupakan kunci penanganan omicron untuk menekan angka kematian.
Untuk itu Presiden menekankan kepada Panglima TNI, Kapolri, Kabin, BKKBN bersama seluruh jajarannya untuk mempercepat vaksinasi terutama pada kelompok lanjut usia.
“Percepat vaksinasi seluruh daerah, saya perintahkan Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim dan Danrem, bantu Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota percepat vaksinasi. Ini kunci,” tegas Jokowi mengingatkan.
Kemudian, Jokowi mengingatkan agar Satgas Covid-19 seluruh daerah kembali menggalakan disiplin protokol kesehatan masyarakat, terutama penggunaan masker.
“Itu kuncinya, harus kita tekankan kembali ke masyarakat,” pungkas Jokowi.
Comment