KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, menghadiri acara Wisuda Sarjana II Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar) tahun 2022 di Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu (25/06/2022).
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Berkarya, Berkolaborasi, dan Bersinergi untuk Kalimantan Barat”. Dimana UNU Kalbar melepaskan sebanyak 44 wisudawan dan wisudawati.
Mengawali sambutannya, Sekda Kalbar mengucapkan selamat dan mengapresiasi kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang telah menyandang status sarjana.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya mengucapkan selamat kepada segenap wisudawan dan wisudawati beserta orang tua dan keluarga yang telah berhasil menempuh proses pembelajaran dengan baik sehingga berhak menyandang gelar kesarjanaan sesuai bidang studi masing-masing,” ujar Harisson.
Ia mengharapkan, tentunya kesuksesan ini dapat membawa semangat, antusiasme, serta motivasi baru untuk segera mengaplikasikan ilmu seraya mengabdikan diri kepada agama, masyarakat, bangsa dan negara.
“Hal ini sekaligus berarti telah membantu pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat,” kata Horisson.
Sekda juga berharap, agar wisudawan dan wisudawati UNU Kalbar mampu bertindak dinamis dan memanfaatkan segala peluang untuk terjun ke dunia kerja maupun berwirausaha, sekaligus turut berpartisipasi dalam membangkitkan optimisme dan dinamisme baru di tengah pesatnya kemajuan daerah.
Selain itu, seluruh alumni UNU Kalbar juga diharapkan dapat terus bersinergi, berkolaborasi dan tetap menjalin hubungan baik untuk membangun Kalimantan Barat sekaligus menjaga nama baik almamater khususnya, dan Kalimantan Barat pada umumnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Sekda Kalbar turut membeberkan angka pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar tahun 2021 yang berada pada angka 67,90–meningkat 0,24 point atau tumbuh 0,36 % dibanding tahun 2020.
“IPM kita saat ini berada pada zona sedang namun berada pada rangking ke-30 dari 34 Provinsi di Indonesia. IPM tertinggi adalah Provinsi DKI, DI Yogyakarta, Kaltim. Di bawah Kalbar terdapat Provinsi Sulawesi Barat, NTT, Papua Barat dan Papua,” katanya.
“Untuk (level) Provinsi Kalimantan Barat, IPM yang berada di atas angka rata-rata provinsi adalah Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kubu Raya, dan Bengkayang. Sedangkan IPM tiga Kabupaten terendah adalah Kayong Utara, Sekadau dan Kapuas Hulu,” ungkapnya.
Beliau menambahkan, bahwa IPM Kalbar yang berada pada zona sedang, membutuhkan upaya peningkatan intervensi pada program prioritas di bidang pembangunan manusia–baik itu pendidikan, kesehatan maupun ekonomi.
“Untuk bidang pendidikan, rata-rata lama sekolah 7,45 tahun dan harapan lama sekolah 12,65 tahun (untuk usia 25 tahun ke atas). Sehingga beberapa intervensi yang perlu dilakukan adalah peningkatan pemerataan pelayanan pendidikan berkualitas, dan peningkatan pendirian institusi atau lembaga-lembaga perguruan tinggi pada setiap kabupaten/kota, untuk memudahkan akses masyarakat memperoleh pendidikan pada level perguruan tinggi,” tandas Harisson. (Jau)
Comment