KalbarOnline, Sintang – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus mengisi kunjungan resesnya dengan menyambangi masyarakat perbatasan Indonesia – Malaysia di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Dalam resesnya ini, Lasarus menerima sejumlah aspirasi dari masyarakat setempat.
Aspirasi yang diutarakan warga pun meliputi berbagai isu. Tidak hanya tentang infrastruktur dan perhubungan yang memang menjadi lingkup tugasnya di Komisi V, tetapi juga mengenai persoalan lain seperti listrik PLN yang belum teraliri secara merata dan jaringan telekomunikasi yang masih buruk.
“Ada banyak keluhan yang saya dengar, terutama yang menyangkut isu-isu yang sebetulnya menjadi kebutuhan dasar masyarakat, seperti infrastruktur, listrik, dan jaringan telekomunikasi,” ujar Lasarus saat diwawancarai seusai reses di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Jumat (14/10/2022) malam.
Sebagai pimpinan Komisi V, Lasarus memandang terdapat beberapa masukan atau aspirasi masyarakat tersebut yang memang menjadi kewenangan pihaknya, yakni infrastruktur. Sementara untuk jaringan listrik dan komunikasi, dirinya tetap akan meneruskan aspirasi warga itu kepada komisi DPR yang membidanginya.
“Keluhan soal listrik tadi, nah, di sini memang ada beberapa desa yang masih gelap, sementara PLN itu over supply. Maka tadi saya minta Pak Wakil Bupati bersama kepala-kepala desa untuk konsultasi ke PLN. Tanyakan apa masalahnya,” ujarnya.
“Di satu sisi PLN ini sudah over supply, ada daya yang tidak terpakai, tapi di sisi lain kok masih ada daerah-daerah yang gelap gulita, tidak dipasangi listrik. Apa masalahnya? Ini kita mau tahu supaya nanti bisa kita bantu selesaikan. Demikian halnya dengan keluhan tentang jaringan telekomunikasi. Tanyakan dulu apa masalahnya kepada pihak yang berwenang menangani itu,” lanjut Lasarus.
Selain menyerap aspirasi, dalam kesempatan yang sama, politikus yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini turut menyampaikan kabar baik kepada warga perbatasan di Ketungau Hulu. Kabar baik itu berupa proyek-proyek infrastruktur berskala besar yang dalam waktu dekat bakal masuk di wilayah tersebut.
Masuknya program pembangunan berskala besar ini pun diharapkan Lasarus dapat didukung sepenuhnya oleh masyarakat. Sebab menurutnya, masyarakatlah yang paling merasakan manfaat dari program-program pembangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR tersebut.
“Nanti kan ada banyak kegiatan pembangunan di sini, terutama jalan. Maka, saya minta kepada masyarakat untuk mendukung supaya pembangunannya berjalan lancar. Manakala tidak didukung, tentu akan ada hambatan,” tuturnya.
Lasarus menyebutkan, bahwa wilayah Ketungau Hulu merupakan daerah yang sudah sangat lama terisolir. Dimana kelancaran arus transportasi dapat mengurangi beban.
“Dengan begitu, ongkos produksi akan menurun sehingga biaya hidup pun akan turun dengan lalu lintas yang lancar. Mereka di sini kan apa-apa susah. Kalau angkutan mahal, maka harganya juga ikut mahal. Kalau angkutan murah, harga barang juga otomatis murah. Harga barang yang murah mengurangi beban hidup mereka,” katanya.
“Jadi, itu ada kaitannya soal kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, dan seterusnya. Maka, jalan ini kita prioritaskan untuk kita selesaikan,” pungkas Lasarus. (Jau)
Comment