Jelang Nataru, Sekda Kalbar Minta TPID di Kabupaten-Kota Benar-benar Perhatikan Masalah Stok dan Distribusi Sembako

KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi (TPID) Provinsi Kalbar meminta agar seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang ada di kota dan kabupaten untuk benar-benar memperhatikan masalah stok dan distribusi sembako masyarakatnya.

Hal itu disampaikan Harisson saat dimintai tanggapannya di sela-sela kegiatan operasi pasar yang dilakukan oleh Pemprov Kalbar melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kalbar di lima kabupaten di Kalbar.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan sejak tanggal 7 hingga 13 Desember 2022 kemarin, diadakan dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Lebih lanjut Harisson menekankan, bahwa menjelang Nataru, persoalan inflasi merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan. Karena kebutuhan dan permintaan pasar yang akan meningkat jelang Nataru.

“Saya berpesan kepada TPID kabupaten kota untuk benar-benar memperhatikan stok dan distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok sehingga inflasi tidak terlalu tinggi,” jelas Harisson.

“Jelang natal dan tahun baru kita berharap kenaikan inflasi tidak terlalu tinggi,” tambahnya.

Harisson pun meminta kepada daerah-daerah yang merasa kekurangan stok daging babi, dapat berkoordinasi langsung dengan Pemprov Kalbar demi menjaga stok.

Baca Juga :  Panglima TNI dan Kapolri Dorong Percepatan Vaksinasi di Kalbar

“Saya kira untuk daerah yang kekurangan ternak babi jelang Natal dan Tahun Baru, mereka dapat berkoordinasi dengan dinas perkebunan dan peternakan provinsi maupun kabupaten kota untuk menjaga stok,” terangnya.

“Kita bisa mengimpor dari daerah lain, akan tetapi harus langsung dipotong, tidak boleh diternakkan lagi. Ketika babi ini datang harus langsung di potong,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Disperindag ESDM Kalbar, Syarif Kamaruzaman menjelaskan terkait operasi pasar yang dilakukan pihaknya, di mana masing-masing kabupaten itu mendapat kuota paket bahan kebutuhan pokok sebanyak 1.000 paket.

Adapun lima kabupaten yang digelar operasi pasar tersebut antara lain di Kabupaten Landak, pada hari Rabu (07/12/2022). Kemudian di Kabupaten Sekadau pada hari Kamis (8/12/2022).

Kemudian dilanjutkan di Kabupaten Melawi pada hari Sabtu (10/12/2022) dan Kabupaten Kapuas Hulu pada hari Senin (12/12/2022). Lalu yang terakhir, operasi pasar digelar di Kabupaten Bengkayang pada hari Selasa (13/12/2022).

“Polanya (operasi pasar) yang kami lakukan adalah subsidi terhadap paket bahan pokok, yang dijual ke masyarakat. Subsidinya Rp 50 ribu per paket, jadi kalau harga paketnya Rp 100 ribu, warga cukup membayar Rp 50 ribu, sisanya ditanggung subsidi,” ujarnya.

Baca Juga :  Inalillahi, Satu Lagi Pasien Covid-19 di Kalbar Meninggal Dunia

Selain itu, Syarif Kamaruzaman mengungkapkan, kalau pihaknya juga melakukan koordinasi kepada dinas yang membidangi perdagangan di tiap kabupaten mengenai jenis bahan pokok yang dijual.

Ia menjelaskan, bahwa tugas dari dinas terkait adalah memberikan masukan kepada Disperindag ESDM Kalbar, mengenai apa-apa saja komoditas dari bahan pokok yang dominan diperlukan masyarakat di setiap daerah.

“Apakah gula, minyak goreng, terigu, beras. Jadi paketnya tergantung dari pembahasan kami dengan teman-teman kabupaten yang membidangi perdagangan di daerah yang ditunjuk,” terang Syarif.

Ia menyampaikan, sudah menjadi kebiasaan umum jika jelang nataru ini, inflasi akan terjadi. Di mana sejumlah harga-harga kebutuhan pokok bakal mengalami kenaikan. Dengan digelarnya operasi pasar jelang Nataru ini, Pemprov Kalbar berharap dapat meringankan beban masyarakat.

“Kami (dari) Pemprov berkomitmen hadir, untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan dijualnya paket bahan pokok murah ini,” tutup Syarif. (Jau)

Comment