Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 20 Desember 2022 |
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) berkomitmen mengurangi emisi karbon guna mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang dimulai dari lingkungan kerja hingga ke masyarakat.
Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Kapuas (UPDK), Bahtiar Wibisana mengatakan, bahwa sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia.
“Tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Jika tidak diantisipasi, maka pada tahun 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun,” ujarnya.
Bahtiar menambahkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk turut mendukung upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dengan menjalankan transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
"Untuk mencapai NZE, kami juga memastikan ketersediaan listrik yang handal untuk mendukung fasilitas-fasilitas umum kendaraan listrik seperti SPKLU,” imbuh Bahtiar.
PLN mulai menerapkan penggunaan kendaraan listrik yaitu motor listrik untuk operasional transportasi di unit pembangkit. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga mulai dikampanyekan sebagai gaya hidup beberapa pegawai yang menggunakannya untuk keperluan pribadi.
Harapannya dengan pegawai turut menggunakan kendaraan listrik dalam aktivitas sehari-harinya dapat menimbulkan tren positif di lingkungan masyarakat sehingga semakin banyak yang beralih ke kendaraan listrik.
Bahtiar juga menjelaskan untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak PLN sudah memberikan berbagai insentif dan layanan, salah satunya dengan layanan home charging dan SPKLU di beberapa tempat.
“Harapannya, semakin banyak pengguna kendaraan listrik akan semakin membantu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, terutama di lingkungan PLN UPDK Kapuas yang kemudian ditularkan pegawai di lingkungan masyarakat yang mudah-mudahan menjadi tren untuk menggunakan kendaraan listrik, minimal motor listrik,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) berkomitmen mengurangi emisi karbon guna mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang dimulai dari lingkungan kerja hingga ke masyarakat.
Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Kapuas (UPDK), Bahtiar Wibisana mengatakan, bahwa sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia.
“Tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Jika tidak diantisipasi, maka pada tahun 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun,” ujarnya.
Bahtiar menambahkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk turut mendukung upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dengan menjalankan transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
"Untuk mencapai NZE, kami juga memastikan ketersediaan listrik yang handal untuk mendukung fasilitas-fasilitas umum kendaraan listrik seperti SPKLU,” imbuh Bahtiar.
PLN mulai menerapkan penggunaan kendaraan listrik yaitu motor listrik untuk operasional transportasi di unit pembangkit. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga mulai dikampanyekan sebagai gaya hidup beberapa pegawai yang menggunakannya untuk keperluan pribadi.
Harapannya dengan pegawai turut menggunakan kendaraan listrik dalam aktivitas sehari-harinya dapat menimbulkan tren positif di lingkungan masyarakat sehingga semakin banyak yang beralih ke kendaraan listrik.
Bahtiar juga menjelaskan untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak PLN sudah memberikan berbagai insentif dan layanan, salah satunya dengan layanan home charging dan SPKLU di beberapa tempat.
“Harapannya, semakin banyak pengguna kendaraan listrik akan semakin membantu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, terutama di lingkungan PLN UPDK Kapuas yang kemudian ditularkan pegawai di lingkungan masyarakat yang mudah-mudahan menjadi tren untuk menggunakan kendaraan listrik, minimal motor listrik,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini