KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Sutarmidji-Ria Norsan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di provinsi itu. Komitmen itu diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran yang besar untuk bidang pendidikan setiap tahunnya.
Bidang pendidikan memang merupakan salah satu sektor pembangunan yang menjadi fokus Sutarmidji-Ria Norsan selain infrastruktur (jalan dan jembatan) dan kesehatan. Tercatat dalam lima tahun terakhir masa kepemimpinan Sutarmidji-Ria Norsan, yakni di periode 2018 – 2023, sudah cukup banyak capaian bidang pendidikan yang terealisasi.
Mulai dari pembangunan unit sekolah baru termasuk revitalisasi atau membangun baru sekolah yang mengalami rusak berat dan bantuan perlengkapan sekolah untuk pelajar tidak mampu. Lalu bantuan biaya pendidikan dengan menggratiskan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) untuk pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri, pengadaan meubelair sekolah (kursi dan meja) dan lainnya.
Jika ditotal dalam periode 2019 – 2023, anggaran untuk bidang pendidikan yang dialokasikan Pemprov Kalbar mencapai Rp 1,229,270,254,914. Hal ini sekaligus menegaskan keseriusan Pemprov Kalbar dalam membangun di berbagai sektor pembangunan baik bidang infrastruktur (jalan dan jembatan), pendidikan dan kesehatan yang harus berjalan seimbang.
Gubernur Sutarmidji mengungkapan, di tahun terakhir masa jabatannya bersama Ria Norsan, berbagai target yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018 – 2023 diperkirakan tercapai sesuai harapan. Termasuk pula di bidang pendidikan.
“Kalau pendidikan memang (salah satu komitmen). Makanya angka harapan lamanya belajar untuk usia anak 18 tahun ke bawah itu kita (Kalbar) sudah 12,66 tahun,” kata Sutarmidji kepada KalbarOnline belum lama ini.
Dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat setiap tahunnya, serta besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang juga semakin tinggi, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan pun menurutnya terus ditingkatkan.
“Pasti (anggaran pendidikan meningkat), 20 persen (dari APBD) itu sudah pasti. Bahkan kami (Pemprov Kalbar) tahun ini bangun 24 sekolah baru,” ujarnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian Keuangan RI, potret keuangan daerah Provinsi Kalbar memang terus mengalami perbaikan. Di mana, perbandingan antara PAD dengan dana transfer pusat ke daerah sudah seimbang, bahkan cenderung menuju pada kemandirian fiskal.
Selain itu, belanja fungsi pendidikan dari tahun ke tahun juga telah memenuhi minimum mandatory spending yaitu belanja atau pengeluaran negara yang besarannya telah diatur oleh Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 49 ayat 1. Seperti misalnya di tahun 2022 lalu, anggaran untuk bidang pendidikan yang dialokasikan Pemprov Kalbar sebesar 28,8 persen dari APBD.
Pada periode 2020 – 2022, tercatat ada sebanyak sembilan unit sekolah baru yang dibangun Pemprov Kalbar di antaranya SMAN 11 Pontianak pada tahun 2020, SMK Negeri Unggulan Sambas dan SMAN 6 Sungai Raya pada tahun 2021. Lalu SMKN 2 Ketungau Tengah dan SMKN 1 Tayan Hulu, SMAN 10 Pontianak, SMAN 1 Parindu, SMAN 3 Meliau dan SMAN 2 Pinoh Selatan pada tahun 2022.
Pangkas Perjalanan Dinas ASN Demi Pendidikan
Di tahun 2023 ini, diketahui menjadi tahun terbanyak Pemprov Kalbar membangun sekolah baru. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 24 unit sekolah baru. Dengan demikian, selama lima tahun, total ada 53 pembangunan unit sekolah baru termasuk revitalisasi sekolah yang mengalami rusak berat di Kalbar.
Meski demikian, Sutarmidji merasa jumlah tersebut seharusnya bisa lebih banyak, kalau saja jumlah tenaga pendidik di beberapa wilayah mampu memenuhi kuota yang dibutuhkan.
“Saya awalnya maunya 100 sekolah baru yang dibangun di masa saya sebagai gubernur, bukan tidak ada dana untuk membangunnya, tapi gurunya yang tidak ada. Kalau pendidikan, kita (Kalbar) masih butuh 50 – 60, bahkan 100 SMA/SMK baru, kalau gurunya ada, baru kita bisa meminimalisir betul (angka) putus sekolah,” papar Sutarmidji.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini lantas mencontohkan ada satu kecamatan di Kabupaten Melawi, di mana anak-anak di sana, jika ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA, harus menempuh jarak 42 kilometer untuk pergi ke sekolah. Karena itu, pemerintah menurutnya harus bisa mendekatkan sekolah ke daerah yang jauh, dengan membangun gedung-gedung sekolah baru.
“Kalau keluarga yang punya motor atau sebagainya mungkin bisa (sekolah jauh), kalau yang tidak bagaimana? Makanya kami bangun sekolah di situ. Di tempat lain juga begitu,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Rita Hastarita secara rinci menjelaskan data capaian Pemprov Kalbar di bidang pendidikan tahun 2019 – 2023. Di mana pada periode 2020 – 2023 terdapat sebanyak 33 unit sekolah baru yang dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 185,3 miliar. (Lihat infografis)
Sementara pada periode 2019 – 2023 ini terdapat sebanyak 20 sekolah yang direvitalisasi dalam hal ini pembangunan baru sekolah yang mengalami rusak berat dengan total anggaran mencapai Rp 50,6 miliar. Di antaranya SMKN 1 Sanggau Ledo pada tahun 2019, SMAN 4 Pontianak, SMAN 1 Mempawah Hilir, dan SMAN 4 Sungai Raya pada tahun 2020. Kemudian SMKN 1 Tebas, SMKN 1 Sajingan Besar, SMKN 1 Ngabang, SMKN 2 Teluk Keramat, SMKN 1 Serawai, dan SMAN 1 Mempawah Hulu pada tahun 2021.
Dilanjutkan pada tahun 2022, yakni SMKN 1 Pemangkat, SMKN 1 Sungai Kakap, SMKN 1 Pontianak, SMKN 6 Pontianak, SMAN 2 Teluk Batang, dan SMAN 1 Pemangkat. Di tahun 2023 ini sedikitnya ada empat sekolah yang mengalami rusak berat yang dilakukan revitalisasi di antaranya SMKN 1 Mempawah, SMKN 1 Jagoi Babang, SMKN 1 Mempawah Timur, dan SMAN 1 Sanggau.
Selain itu, Pemprov Kalbar juga telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 94 miliar dalam rangka memberikan bantuan perlengkapan sekolah berupa seragam, tas, kaos kaki dan sepatu sekolah untuk 104.952 siswa tidak mampu dalam periode 2020-2023.
Kemudian pada periode 2019-2023 Pemprov telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 740,6 miliar dalam rangka memberikan bantuan biaya pendidikan (beasiswa) dengan menggratiskan SPP untuk 749,997 siswa SMA dan SMK Negeri. Anggaran tersebut pun didapat dari penghematan-penghematan yang dilakukan Sutarmidji, seperti memangkas biaya perjalanan dinas ASN yang dianggarkan dalam RAPBD 2019 yang angkanya mencapai Rp 220 miliar.
Lalu pada periode 2019 – 2023, Pemprov Kalbar mengucurkan anggaran sebesar Rp 158,6 miliar untuk pengadaan sebanyak 107,355 unit meubelair (meja dan kursi) sekolah.
Dekatkan Sarana Pendidikan dengan Masyarakat
Salah satu dari 24 sekolah baru yang akan dibangun pada tahun 2023 ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara. Kehadiran SMA pertama di pulau tersebut disambut baik oleh masyarakat. Warga Kepulauan Karimata, Umar Wira Hadi Kusuma menyampaikan terima kasih kepada gubernur serta Pemprov karena mau membangun sekolah di Kepulauan Karimata.
Untuk lahan yang akan dibangun sekolah menurutnya merupakan lahan warga yang dihibahkan kepada pemerintah kabupaten, sementara pembangunannya dilakukan oleh pemerintah provinsi.
“Ini prioritas Pak Gubernur di tahun 2022 untuk dibangun di tahun 2023 ini. Kami juga ucapkan terima kasih kepada Bu Kadis yang telah terjun langsung ke sini. Kami bangga kepada Pak Gubernur dan jajaran Pemprov Kalbar, intinya susah diungkapkanlah rasa terima kasih kepada beliau,” kata Umar saat dihubungi, Senin, (08/05/2023).
Umar mengatakan, masyarakat di sana sangat antusias menyambut pembangunan SMA tersebut. Karena memang selama ini, sejak puluhan tahun setelah Indonesia merdeka, akhirnya anak-anak di Kepulauan Karimata nanti tak perlu jauh-jauh lagi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
“Sebelumnya anak-anak yang lulus SMP (Sekolah Menengah Pertama) itu bagi yang ekonomi tidak mampu, maka putus sekolah. Karena jarak tempuh dari Kepulauan Karimata ke ibu kota (Kecamatan Sukadana) cukup jauh,” katanya.
Memang sebagian anak-anak di Kepulauan Karimata, kata Umar, ada yang melanjutkan pendidikan ke Sukadana, termasuk pula ke Kabupaten Ketapang. Bahkan ada pula yang melanjutkan pendidikan SMA ke Kepulauan Bangka Belitung karena jarak yang cukup dekat.
“Tapi yang pasti banyak memang anak di sini putus sekolah karena ekonomi, ditambah lagi sarana pendidikan tingkat SMA tidak ada di sini. Jarak dari Karimata ke Belitung itu bisa 14 jam menggunakan kapal nelayan. Kalau ke Sukadana itu 12 jam, Ketapang itu 10 jam,” ujarnya.
Kondisi itu dinilai cukup berat. Karena jika memang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA, maka anak-anak pulau harus menyewa tempat tinggal baik di Belitung, atau di Sukadana maupun Ketapang.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur, Bu Kadisdikbud Provinsi yang sudah mau membangun sekolah di tempat kami. Mungkin itu berkat doa kami selama ini. Mudah-mudahan nanti Pak Gubernur bisa turun sekaligus peresmian,” harapnya.
Hal serupa juga disampaikan Hendrikus Anwar, salah satu warga Puring Kencana. Hendrikus mengungkapkan, kalau warga di sana sangat bersyukur atas rencana pembangunan SMAN 1 Puring Kencana.
“Kami sebagai warga mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur. Selama ini anak-anak lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan tingkat SMA itu selalu ke Putussibau, ada yang ke Pontianak, ada yang juga di SMA Empanang. Tapi kan tidak bisa pulang pergi, harus menginap atau menyewa kos,” katanya.
Artinya kata dia, upaya Pemprov Kalbar mendekatkan sarana pendidikan dengan masyarakat sudah sangat tepat. Anak-anak di Puring Kencana, diharapkan tak perlu jauh-jauh lagi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
“Tentunya diharapkan, dengan adanya SMA di Puring Kencana ini masyarakat yang ekonominya tidak mampu bisa melanjutkan pendidikan dan tidak perlu pergi jauh-jauh ke luar Puring Kencana untuk melanjutkan pendidikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, selain SMAN 1 Kepulauan Karimata dan SMAN 1 Puring Kencana, 22 sekolah lainnya yang dibangun Pemprov Kalbar tahun ini antara lain, SMKN 2 Sungai Kakap, SMKN 1 Sebangki, SMKN 1 Matan Hilir Utara, SMKN 3 Ketapang, SMKN 1 Belitang, SMKN 1 Seberuang, dan SMKN 3 Bengkayang
Lalu SMKN 1 Terentang, SMAN 3 Kayan Hilir, SMAN 3 Nanga Pinoh, SMAN 1 Mukok, SMAN 1 Entikong, SMAN 4 Ngabang, SMAN 3 Mempawah Hulu, SMAN 2 Segedong, SMAN 1 Tangaran, SMAN 5 Simpang Hilir, SMAN 2 Sandai, SMAN 12 Pontianak, SMAN 4 Sungai Kakap, SMAN 2 Siding, dan SLBN Nanga Pinoh. (Jau)
Sumber data infografis: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar yang diolah tim KalbarOnline.com.
Comment