KalbarOnline, Kubu Raya – Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) resmi menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di salah satu hotel di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (26/05/2023).
Acara tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, dengan dihadiri sejumlah tokoh nasional diantaranya Muhaimin Iskandar, Oesman Sapta Odang, Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan sejumlah tokoh lainnya.
“Atas nama presiden, dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, Rakernas II IKA-PMII saya nyatakan resmi dibuka,” ucap Muhadjir.
Dalam kesempatannya, Muhadjir menyampaikan beberapa hal terkait desain besar pembangunan manusia dan kebudayaan.
“Saya berharap ada kecocokan atau kompatibel dengan rencana kerja IKA-PMII dengan rencana besar pembangunan manusia (SDM) ke depan,” pungkasnya.
Sutarmidji Harap Lahir Pemikiran Untuk Selesaikan Permasalahan Bangsa
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji berharap IKA-PMII bisa terus memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa dalam menghadapi tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara baik di lokal, Indonesia maupun internasional.
Karena menurut Sutarmidji, sumber daya manusia yang tergabung dalam IKA-PMII sangat banyak dan diyakininya bisa memberikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah bangsa yang lahir dari kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Semoga lahir pemikiran-pemikiran yang betul-betul bisa menjadikan IKA-PMII sebagai bagian dari pemberi solusi dalam menghadapi hal-hal yang kita butuhkan dalam percepatan kemajuan bangsa dan negara,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji turut mengucapkan ucapkan selamat atas pelaksanaan Rakernas II IKA-PMII. Ia berharap IKA-PMII terus maju, terus terdepan dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan SDM khususnya, di Kalbar.
Elaborasi Berbagai Pemikiran IKA PMII dengan Pemerintah
Ketua Umum PB IKA-PMII, Akhmad Muqowam menegaskan, bahwa Rakernas yang mengusung tema “Urgensi dan Kompetensi SDM Aswaja Untuk Peradaban Bangsa” ini mencoba untuk mengelaborasi berbagai pemikiran yang sudah dirancang oleh PB IKA PMII secara konseptualisasi dengan pemerintah agar bisa terjaga dengan baik.
Menurut Akhmad Muqowam, hal ini sekaligus menjadi salah satu poin yang diberikan IKA PMII dalam kontribusinya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
“Warning Pak Menteri tadi juga bagus, bahwa sekalipun kita menghadapi tahun politik, tapi semuanya jangan terjebak pada tahun politik, harus ada sekelompok yang mengawal jangka panjang NKRI,” tegasnya.
Dirinya turut mengapresiasi panitia rakernas II, kader dan simpatisan PMII yang telah bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Di kesempatan itu, ia turut menjelaskan alasan dilaksanakannya Rakernas II IKA-PMII di Kalimantan Barat.
“Kalbar merupakan bagian dari Indonesia. Ditambah lagi kesiapan sahabat kita Pak Suib (Ketua PW IKA-PMII Kalbar) yang menantang PB IKA-PMII untuk dilaksanakannya Rakernas II IKA-PMII di Kalbar,” pungkasnya.
Angkat Isu Kedaerahan
Sementara Ketua Umum PW IKA-PMII Kalbar, Suib menjelaskan beberapa isu penting yang diangkat dalam Rakernas II IKA-PMII. Di antaranya adalah isu-isu tentang kedaerahan.
“Isu ini kita harap bisa diangkat secara nasional. Terutama penggiringan isu DOB (daerah otonomi baru). Kedua, dorongan sebagai sama-sama mempunyai hubungan psikologis di Kalimantan, kita memperkuat dan mendorong percepatan IKN (Ibu Kota Nusantara) supaya segera menjadi pusat pemerintahan,” kata Suib.
Rakernas II IKA-PMII ini, tegas Suib, sekaligus sebagai wujud keinginan besar kader-kader alumni PMII seluruh Indonesia untuk memberikan kontribusi yang besar kepada bangsa dan negara.
“Salah satunya kami dari PW IKA-PMII Kalbar mendorong terwujudnya Universitas Pergerakan yang dipusatkan atau dibangun di Kalimantan Timur sebagai perimbangan sudah terlaksananya peletakan batu pertama Kantor PBNU,” pungkasnya. (Jau)
Comment