Pastikan Pembangunan Terus Berjalan, Gubernur Susuri Jalan Provinsi Siduk – Sukadana yang Hampir Tuntas

KalbarOnline, Sukadana – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji meninjau langsung kondisi ruas jalan provinsi Siduk – Sukadana yang hampir tuntas dikerjakan.

Ruas jalan sepanjang 21 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Kayong Utara (KKU) dengan Kabupaten Ketapang itu seyogyanya sudah selesai pada pengerjaan pondasinya dan tinggal pengaspalan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Gubernur Sutarmidji mengungkapkan, ruas jalan Siduk – Sukadana sudah bisa tuntas dikerjakan tahun ini. Namun untuk perbaikan, dan perawatan tentu akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

“Kalau (ruas jalan) Sukadana – Teluk Batang belum tuntas, masih butuh anggaran Rp 30 miliar sampai Rp 35 miliar lagi baru selesai. Mudah-mudahan tahun depan bisa (selesai),” harapnya.

Lebih lanjut untuk ruas jalan Sukadana – Teluk Batang, Sutarmidji menyebutkan, memang sempat ada peluang dibangun lewat kebijakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Tetapi ternyata program tersebut memprioritaskan daerah yang kemampuan fiskalnya masih rendah. Sementara Kalbar telah mencapai kemandirian fiskal, karena angka Pendapatan Asli Daerah (PAD), sudah lebih besar dibanding dana transfer pusat.

“Jadi ada memang pengajuan untuk Inpres, tetapi kayaknya Kalbar susah dapat. Karena Kalbar itu kemampuan fiskalnya cukup tinggi, dari 2018 PAD itu hanya Rp 1,7 triliun di 2023 ini perkiraan saya bisa mencapai Rp 3,2 triliun, peningkatannya hampir dua kali lipat,” ungkapnya.

Akan tetapi secara umum, kondisi jalan dari Pontianak menuju Sukadana, kemudian dari Sukadana menuju Ketapang, dinilainya sudah cukup baik. Seperti misalnya waktu tempuh dari Kota Pontianak menuju KKU, yang saat ini sudah semakin singkat, sejak adanya ruas Jalan Perawas.

Dirinya sudah mengalami sendiri ketika berangkat ke Sukadana, dengan total waktu perjalanan antara 6 jam, sampai 6,5 jam dari Kota Pontianak.

“Kami (perjalanan) dari Pontianak jam 06.00 (pagi), kemudian singgah makan jam 09.30, lalu berangkat hampir jam 10.00, kelewatan 15 menit, harusnya masuk Simpang (dua) ke kanan (malah lurus), 6,5 jam (total perjalanan) tadi. Itu kalau tidak sesat (kelewatan) bisa enam jam,” paparnya.

Menurutnya, ruas Jalan Perawas masih menyisakan sekitar 3,7 kilometer yang harus dibangun. Dan untuk pembangunannya ditargetkan bisa selesai tahun ini lewat program Karya Bakti Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Mulai (dikerjakan lagi) mungkin sekitar Oktober (2023) nanti, dikerjakan selesai. Apalagi kalau sudah diaspal (bisa lebih cepat lagi),” ucapnya.

Baca Juga :  Siap Menangkan Paslon Nomor 3, Tokoh Bengkayang: Program Midji Norsan Pro Rakyat

Sementara untuk kondisi jembatan di sepanjang ruas jalan tersebut, orang nomor satu di Kalbar itu menyebutkan, kalau jembatan dari mulai Simpang Dua rata-rata sudah bagus. Kemudian ada satu jembatan yang rusak dan sekarang sedang dibangun.

“(Kalau sudah bagus) itu mungkin akan lebih cepat (waktu tempuhnya). Hanya masalah arus barang saja yang belum bisa (lewat Jalan Perawas), karena jalannya di (kecamatan) Simpang Dua itu masih kecil, tapi kalau badan jalan yang dibangun TNI itu sudah sangat lebar,” pungkasnya.

Menyambut statemen gubernur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalbar, Iskandar Zulkarnaen menambahkan, bahwa ruas jalan Siduk – Sukadana memang dipastikan tuntas tahun ini.

“Yang tuntas tahun ini Siduk – Sukadana, sekarang prosesnya sudah selesai pondasi, tinggal aspal,” katanya.

Jika selesai diaspal, ruas jalan dengan total panjang 21 kilometer tersebut menurutnya akan mulus atau efektif (aspal). Di mana penanganan ruas jalan Siduk – Sukadana murni menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalbar, yang khusus tahun ini nilai kontraknya mencapai sebesar Rp 51,3 miliar–dengan total pengerjaan efektif tahun ini sekitar kurang lebih 8 kilometer, sementara fungsional tersebar di beberapa titik.

Zulkarnaen menjelaskan pula, dari total 21 kilometer panjang ruas jalan Siduk – Sukadana, saat ini yang sudah dalam kondisi mantap sekitar sepanjang 13,2 kilometer atau sekitar 62 persen. Lalu jika ditambah dengan pengerjaan tahun 2023 ini–sepanjang sekitar 8 kilometer atau sekitar 38 persen, maka jalan tersebut akan tuntas mantap 100 persen.

“Jika ditambah pengerjaan tahun ini, maka secara matematis ruas Jalan Siduk – Sukadana akan menjadi 100 persen kemantapannya,” terangnya.

Ia pun berharap, dengan kemantapan ruas Jalan Siduk – Sukadana yang sudah mencapai 100 persen, ke depan tidak ada lagi kendaraan yang over dimensi dan over load (ODOL) melintas di jalan tersebut. Karena lalu lintas kendaraan ODOL dapat membuat ruas jalan cepat mengalami kerusakan.

“Sehingga kemanfaatan jalan akan lebih lama dirasakan oleh masyarakat dan terjadi efisiensi beban anggaran pemeliharaan jalan,” harapnya.

Kemudian untuk ruas jalan provinsi Sukadana – Melano, dan Melano – Teluk Batang, menurut Zulkarnaen seharusnya diusulkan perbaikan lewat Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun karena ada rencana daerah mendapat bantuan Inpres jalan, keduanya direncanakan dibangun lewat Inpres. Sehingga hanya yang bagian rusak berat ditangani Pemprov lewat APBD.

Baca Juga :  PATRI: Transmigrasi Adalah Hidup Mati Bangsa Indonesia

“Kami tangani rusak berat Melano – Teluk Batang yang dapat 7 kilometer tahun ini, tiba-tiba bertambah rusaknya. Bisa dilihat dalam perjalanan, ada bagus, rusak, bagus, rusak, itu kerusakan itu rusak baru, yang kemarin rusak lama sudah kami layer (tambal, red) semua. Kemarin itu harusnya tinggal empat kilometer saja kami menangani ruas Teluk Batang, tetapi berkembang rusaknya menjadi tiga kali lipat, dari tahun kemarin sampai hari ini,” paparnya.

Dengan kondisi seperti demikian, lanjut Zulkarnaen, mau tidak mau pihaknya harus menangani kembali. Termasuk merekondisikan dengan jalan-jalan perusahaan. Sehingga diperkirakan masih butuh anggaran sekitar Rp 30 miliar untuk menuntaskan ruas jalan dari Teluk Batang sampai ke Sukadana.

“Kami coba usulkan, kalau ada anggarannya kami (tambah di) perubahan (anggaran), tapi kondisi lihat waktu, kalau tidak, kami anggarkan 2024. Tapi yang jelas pemeliharaan kami optimalkan di sini, ruas jalan Sukadana – Melano. Makanya tadi ada garis-garis putih, segmen-segmen sudah (ditanda), ini tinggal turun, nanti (pemeliharaan) dilaksanakan,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Kayong Utara Citra Duani sangat menyambut baik komitmen Pemprov Kalbar dalam menyelesaikan pembangunan jalan provinsi di wilayahnya. Menurutnya setelah belasan tahun tidak pernah dibangun, sejak masa kepemimpinan Gubernur Sutarmidji, jalan-jalan tersebut akhirnya secara bertahap, setiap tahun, terus dianggarkan untuk dibangun.

“Setiap tahun pemprov membangun, meskipun bertahap, masyarakat Kayong Utara dan Ketapang merasakan betapa besar perhatian pemprov dengan Kayong Utara dan Ketapang. Hampir Rp 100 miliar dana digelontorkan pada 2023 ini,” terangnya.

Belum lagi, Bupati Citra mengatakan jika selama ini dari Sukadana ke Kota Pontianak harus ditempuh  dengan perjalanan 10 jam sampai 12 jam melalui Jalan Siduk, tapi kini sudah lebih singkat dengan adanya Jalan Perawas.

“Berkat rahmat Allah, di bawah kepemimpinan Gubernur Sutarmidji sekarang bisa diperpendek, hampir jalan pintas hanya 6 jam dari Sukadana ke ibu kota provinsi, apalagi kalau sudah diaspal. Ini lompatan luar biasa, hutan rimba dibikin jalan 17 kilometer dalam waktu tidak sampai 5 tahun, masyarakat kami sudah menikmati Jalan Perawas,” pungkasnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment