Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 27 Juli 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji didampingi Bupati Ketapang, Martin Rantan melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, pada Rabu, (26/07/2023).
Bupati dalam sambutannya mengatakan, bahwa pembangunan Tugu Juang ini untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan di Perang Kedang pada tahun 1814.
"Dimana saat itu masyarakat Tumbang Titi melakukan penolakan terhadap pajak Belanda," ujarnya.
Selain itu, Bupati juga mengusul 3 nama pejuang di Perang Kedang untuk menjadi pahlawan daerah "Pemerintah Kabupaten Ketapang memandang Perang Kedang ini penting, karena ini merupakan sebuah perjuangan masyarakat melawan Belanda," tuturnya.
Bupati juga menjelaskan, dalam pembangunan Tugu Juang ini, tidak menggunakan APBD akan tetapi menggunakan dana CSR.
"Mudah-mudahan dengan berdirinya tugu juang ini kita bisa membawa 3 pejuang ini diusulkan menjadi pahlawan daerah sehingga membuat kita kuat untuk menjadikan Tumbang Titi ini sebagai kabupaten baru," harap Bupati.
Sementara itu, Gubernur Sutarmidji dalam sambutannya sangat mendukung terbangunnya monumen Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi.
"Saya ucapkan selamat kepada Bapak Bupati dan jajaran yang telah menginisiasi melalui CSR pembangunan monumen Tugu Juang ini. Kita harus menggali (sejarah) agar anak cucu kita tahu bahwa kita juga punya pejuang," ucapnya.
Terkait dengan pengajuan pahlawan, gubernur juga sependapat dan berharap ada kajian yang mendasar terkait gelar pahlawan.
"Terkait pengusulan gelar pahlawan, karena mengajukan seorang pejuang hanya boleh 3 kali, jadi harus dikaji betul-betul," saran Gubernur.
Beliau juga menyarankan di samping lokasi Tugu Juang, agar dibuat galeri hasil karya kerajinan dari Ketapang. Selain itu, gubernur juga yakin keinginan Bupati Ketapang untuk kabupaten daerah otonomi baru bisa terwujud.
"Wilayah kita ini sangat luas, hanya satu provinsi luasnya sepertiga Pulau Jawa, sedangkan di Jawa ada 6 provinsi, kemudian lebih 2500 kabupaten/kota. Oleh karena itu, idealnya Kalbar ini ada 3 provinsi, kemudian ada kurang lebih 50 kabupaten/kota. Minimal tahap satu ini harus ada 25 kabupaten/kota, baru kita bisa cepat maju," tutup Sutarmidji. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji didampingi Bupati Ketapang, Martin Rantan melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, pada Rabu, (26/07/2023).
Bupati dalam sambutannya mengatakan, bahwa pembangunan Tugu Juang ini untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan di Perang Kedang pada tahun 1814.
"Dimana saat itu masyarakat Tumbang Titi melakukan penolakan terhadap pajak Belanda," ujarnya.
Selain itu, Bupati juga mengusul 3 nama pejuang di Perang Kedang untuk menjadi pahlawan daerah "Pemerintah Kabupaten Ketapang memandang Perang Kedang ini penting, karena ini merupakan sebuah perjuangan masyarakat melawan Belanda," tuturnya.
Bupati juga menjelaskan, dalam pembangunan Tugu Juang ini, tidak menggunakan APBD akan tetapi menggunakan dana CSR.
"Mudah-mudahan dengan berdirinya tugu juang ini kita bisa membawa 3 pejuang ini diusulkan menjadi pahlawan daerah sehingga membuat kita kuat untuk menjadikan Tumbang Titi ini sebagai kabupaten baru," harap Bupati.
Sementara itu, Gubernur Sutarmidji dalam sambutannya sangat mendukung terbangunnya monumen Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi.
"Saya ucapkan selamat kepada Bapak Bupati dan jajaran yang telah menginisiasi melalui CSR pembangunan monumen Tugu Juang ini. Kita harus menggali (sejarah) agar anak cucu kita tahu bahwa kita juga punya pejuang," ucapnya.
Terkait dengan pengajuan pahlawan, gubernur juga sependapat dan berharap ada kajian yang mendasar terkait gelar pahlawan.
"Terkait pengusulan gelar pahlawan, karena mengajukan seorang pejuang hanya boleh 3 kali, jadi harus dikaji betul-betul," saran Gubernur.
Beliau juga menyarankan di samping lokasi Tugu Juang, agar dibuat galeri hasil karya kerajinan dari Ketapang. Selain itu, gubernur juga yakin keinginan Bupati Ketapang untuk kabupaten daerah otonomi baru bisa terwujud.
"Wilayah kita ini sangat luas, hanya satu provinsi luasnya sepertiga Pulau Jawa, sedangkan di Jawa ada 6 provinsi, kemudian lebih 2500 kabupaten/kota. Oleh karena itu, idealnya Kalbar ini ada 3 provinsi, kemudian ada kurang lebih 50 kabupaten/kota. Minimal tahap satu ini harus ada 25 kabupaten/kota, baru kita bisa cepat maju," tutup Sutarmidji. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini