Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 22 Oktober 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Tarian kolosal Puteri Junjung Buih pada event akbar Napak Tilas Kabupaten Ketapang 2023 berhasil tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori tarian yang dilakuakan oleh penari terbanyak.
Sebanyak 6.311 orang penari menampilkan tarian yang menceritakan legenda rakyat Ketapang itu digelar di halaman Kantor Bupati Ketapang hingga sepanjang Jalan S Parman Ketapang dengan mengenakan busana adat nusantara, Minggu (22/10/2023) pagi.
Kemudian, usai pagelaran tarian, ribuan penari juga turut menikmati sajian ketupat colet yang menjadi panganan khas Kabupaten Ketapang. Sajian 6.311 porsi ketupat colet ini juga berhasil memecahkan rekor MURI sebagai sajian ketupat colet terbanyak.
Piagam Rekor MURI yang menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang itu diserahkan secara langsung oleh Direktur Operasional Rekor MURI, Yusuf Ngadri kepada Bupati Ketapang, Martin Rantan sebagai penyelenggara tarian dan sajian tersebut.
[caption id="attachment_145425" align="alignnone" width="720"]
Pianggan penghargaan dari MURI. (Foto: Adi LC)[/caption]
"Dengan ini, Musium Rekor Dunia Indonesia menyatakan dan mengukuhkan, bahwa pagelaran tari puteri junjung buih dan sajian ketupat colet kami catat sebagai rektor dunia," ucap Yusuf sesaat sebelum menyerahkan piagam Rekor MURI kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Bupati Ketapang, Martin Rantan menilai, rekor MURI ini adalah hasil karya seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang. Ia pun mengaku bangga dengan prestasi dan capaian tersebut.
"Hari ini saya yang terima, tapi saya titipkan dahulu dengan panitia napak tilas, nanti setelah acara penutupan, baru oleh panitia napak tilas dikembalikan ke pemerintah daerah untuk disimpan, di dinas mana, atau di mana, nanti tergantung kesepakatan," papar Martin.
Sementara itu, Ketua Panita Napak Tilas 2023, Gusti Kamboja turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya penari yang mengikuti acara tersebut dengan baik.
[caption id="attachment_145427" align="alignnone" width="1080"]
Ribuan penari saat menampilkan tarian kolosal putri junjung buih di kawasan Kantor Bupati Ketapang, Minggu, (22/10/2023) pagi. (Foto: Adi LC)[/caption]
Kamboja menyebut, pihaknya bakal membuat duplikat piagam Rekor MURI ini, untuk kemudian dibagikan kepada 6.311 penari yang telah mensukseskan Festival Tanah Kayong tersebut.
"Jadi jangan khawatir, duplikat dari sertifikat ini akan disampaikan kepada seluruh peserta penari melalui organsiasi-organisasi yang mengirimkan penarinya," ujarnya.
"Mudahan-mudahan nanti, duplikat dari piagam MURI ini, nanti akan dapat diterima juga oleh para kelompok - kelompok penari yang ikut serta, yang telah menandatangani berita acara dari jumlah yang ada, 6.311 panari ini," sambungnya.
Kegiatan ini berlangsung sangat meriah, tak hanya dihadiri dari kalangan masyarakat, rangkaian kegiatan Napak Tilas 2023 dihari ke dua ini juga turut disaksikan langsung oleh raja-raja Nusantara, perwakilan Kedutaan Besar Belanda hingga Forkopimda Provinsi Kalbar dan Kabupaten Ketapang. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Tarian kolosal Puteri Junjung Buih pada event akbar Napak Tilas Kabupaten Ketapang 2023 berhasil tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori tarian yang dilakuakan oleh penari terbanyak.
Sebanyak 6.311 orang penari menampilkan tarian yang menceritakan legenda rakyat Ketapang itu digelar di halaman Kantor Bupati Ketapang hingga sepanjang Jalan S Parman Ketapang dengan mengenakan busana adat nusantara, Minggu (22/10/2023) pagi.
Kemudian, usai pagelaran tarian, ribuan penari juga turut menikmati sajian ketupat colet yang menjadi panganan khas Kabupaten Ketapang. Sajian 6.311 porsi ketupat colet ini juga berhasil memecahkan rekor MURI sebagai sajian ketupat colet terbanyak.
Piagam Rekor MURI yang menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang itu diserahkan secara langsung oleh Direktur Operasional Rekor MURI, Yusuf Ngadri kepada Bupati Ketapang, Martin Rantan sebagai penyelenggara tarian dan sajian tersebut.
[caption id="attachment_145425" align="alignnone" width="720"]
Pianggan penghargaan dari MURI. (Foto: Adi LC)[/caption]
"Dengan ini, Musium Rekor Dunia Indonesia menyatakan dan mengukuhkan, bahwa pagelaran tari puteri junjung buih dan sajian ketupat colet kami catat sebagai rektor dunia," ucap Yusuf sesaat sebelum menyerahkan piagam Rekor MURI kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Bupati Ketapang, Martin Rantan menilai, rekor MURI ini adalah hasil karya seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang. Ia pun mengaku bangga dengan prestasi dan capaian tersebut.
"Hari ini saya yang terima, tapi saya titipkan dahulu dengan panitia napak tilas, nanti setelah acara penutupan, baru oleh panitia napak tilas dikembalikan ke pemerintah daerah untuk disimpan, di dinas mana, atau di mana, nanti tergantung kesepakatan," papar Martin.
Sementara itu, Ketua Panita Napak Tilas 2023, Gusti Kamboja turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya penari yang mengikuti acara tersebut dengan baik.
[caption id="attachment_145427" align="alignnone" width="1080"]
Ribuan penari saat menampilkan tarian kolosal putri junjung buih di kawasan Kantor Bupati Ketapang, Minggu, (22/10/2023) pagi. (Foto: Adi LC)[/caption]
Kamboja menyebut, pihaknya bakal membuat duplikat piagam Rekor MURI ini, untuk kemudian dibagikan kepada 6.311 penari yang telah mensukseskan Festival Tanah Kayong tersebut.
"Jadi jangan khawatir, duplikat dari sertifikat ini akan disampaikan kepada seluruh peserta penari melalui organsiasi-organisasi yang mengirimkan penarinya," ujarnya.
"Mudahan-mudahan nanti, duplikat dari piagam MURI ini, nanti akan dapat diterima juga oleh para kelompok - kelompok penari yang ikut serta, yang telah menandatangani berita acara dari jumlah yang ada, 6.311 panari ini," sambungnya.
Kegiatan ini berlangsung sangat meriah, tak hanya dihadiri dari kalangan masyarakat, rangkaian kegiatan Napak Tilas 2023 dihari ke dua ini juga turut disaksikan langsung oleh raja-raja Nusantara, perwakilan Kedutaan Besar Belanda hingga Forkopimda Provinsi Kalbar dan Kabupaten Ketapang. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini