KalbarOnline, Pontianak – Kepergiaan Burhanuddin A Rasyid bukan hanya menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, namun juga kolega dan masyarakat Sambas serta Kalbar secara umum.
Bukan hanya karena ia seorang Bupati Sambas periode 2001 – 2006 dan 2006 – 2011, namun juga karena sosoknya sebagai figur publik yang dikenal dengan pemikirannya dalam memajukan sumber daya manusia daerah.
“Beliau salah satu tokoh masyarakat dan putra Sambas yang sukses meniti karier dan berkiprah untuk kemajuan Sambas. Beliau sosok pemimpin yang tahu banyak tentang wilayahnya karena sangat sering turun di lapangan,” ujar mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Sutarmidji termasuk orang yang merasa sangat kehilangan sosok Burhanuddin. Ia mengaku cukup tersentak ketika mendengar kabar kawan dekatnya itu meninggal dunia pada Senin pagi kemarin, tanggal 6 November 2023.
“Saya 3 bulan sebelum mengakhiri tugas berkunjung ke rumah beliau bersama Pak OSO. Kita diskusi dan banyak pemikiran beliau, salah satunya yang saya dukung adalah mengangkat nama-nama besar—seperti orang Sambas yang pernah jadi imam besar Masjidil Haram, sebagi guru besar tarekat dan juga ada Guru besar kebanggaan Kalbar, Profesor Hadari Nawawi,” kata Sutarmidji.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Pontianak dua periode itu merasa, bahwa masyarakat Sambas harus berbangga pernah memiliki sosok seperti Burhanuddin, orang yang tak pernah berhenti memikirkan kemajuan daerahnya, kemajuan generasi muda di daerah, agar bisa mendunia dan mengharumkan nama bangsa.
“Agar generasi muda Sambas kenal dan bangga serta jadi motivasi agar Sambas kembali jadi gudangnya para cerdik cendekia atau pencetak SDM-SDM unggul di Kalbar,” ujarnya.
Burhanuddin A Rasyid meninggal dunia pada usia 71 tahun, di Rumah Sakit St Elizabeth Sambas. Pria kelahiran Tebas 1 September 1952 ini disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bengkok, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Selasa 7 November 2023. (Jau)
Comment