Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 19 November 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Adat Madura Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kabupaten Ketapang yang terletak di Jalan Lingkar Kota Ketapang, pada Kamis (16/11/2023).
Bupati dalam sambutannya berharap, dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah adat Madura ini bisa terjadi tri kerukunan antar etnis.
"Pertama tentunya etnis Madura sendiri harus kompak satu dengan yang lain, seperti mendirikan rumah adat Madura harus satu tujuan agar bisa membangun," ucap Martin.
Sesudah itu, yang kedua, suku Madura juga harus kompak dengan suku-suku lain. Dan ketiga, adanya kekompakan suku Madura bersama pemerintah.
“Ini penting karena pemerintah merupakan lembaga formal yang yang justru memberikan dukungan kepada kehendak masyarakat, aspirasi daripada masyarakat," sambungnya.
Oleh sebab itu, dikatakan Martin, hadirnya pemerintah daerah untuk memberikan dukungan berdirinya rumah adat ini dan pemerintah juga punya kewajiban untuk memfasilitasi serta proses penganggaran rumah adat itu sendiri.
"Sebagaimana yang kita ketahui, semua rumah adat yang ada di Kabupaten Ketapang, baik itu Dayak, Melayu dan lainnya adalah aset daerah, tetapi pengelolaannya diserahkan pemerintah kepada masing-masing organisasi yang menjadi miliknya," tutur Martin.
Menurut dia, pembangunan rumah adat Madura yang dimulai hari ini, akan menjadi ikon pemersatu, simbol semangat gotong-royong dan sebagai tempat untuk pelestarian budaya Madura di Kabupaten Ketapang.
"Semoga dengan pembangunan ini, keluarga besar Madura Kabupaten Ketapang semakin kompak, bersatu dan bersinergi dengan semua lapisan masyarakat serta pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun Kabupaten Ketapang menjadi sebuah daerah yang semakin maju," pungkas Martin.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Ketapang, Anggota DPRD Ketapang, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus IKBM dan lainnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Adat Madura Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kabupaten Ketapang yang terletak di Jalan Lingkar Kota Ketapang, pada Kamis (16/11/2023).
Bupati dalam sambutannya berharap, dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah adat Madura ini bisa terjadi tri kerukunan antar etnis.
"Pertama tentunya etnis Madura sendiri harus kompak satu dengan yang lain, seperti mendirikan rumah adat Madura harus satu tujuan agar bisa membangun," ucap Martin.
Sesudah itu, yang kedua, suku Madura juga harus kompak dengan suku-suku lain. Dan ketiga, adanya kekompakan suku Madura bersama pemerintah.
“Ini penting karena pemerintah merupakan lembaga formal yang yang justru memberikan dukungan kepada kehendak masyarakat, aspirasi daripada masyarakat," sambungnya.
Oleh sebab itu, dikatakan Martin, hadirnya pemerintah daerah untuk memberikan dukungan berdirinya rumah adat ini dan pemerintah juga punya kewajiban untuk memfasilitasi serta proses penganggaran rumah adat itu sendiri.
"Sebagaimana yang kita ketahui, semua rumah adat yang ada di Kabupaten Ketapang, baik itu Dayak, Melayu dan lainnya adalah aset daerah, tetapi pengelolaannya diserahkan pemerintah kepada masing-masing organisasi yang menjadi miliknya," tutur Martin.
Menurut dia, pembangunan rumah adat Madura yang dimulai hari ini, akan menjadi ikon pemersatu, simbol semangat gotong-royong dan sebagai tempat untuk pelestarian budaya Madura di Kabupaten Ketapang.
"Semoga dengan pembangunan ini, keluarga besar Madura Kabupaten Ketapang semakin kompak, bersatu dan bersinergi dengan semua lapisan masyarakat serta pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun Kabupaten Ketapang menjadi sebuah daerah yang semakin maju," pungkas Martin.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Ketapang, Anggota DPRD Ketapang, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus IKBM dan lainnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini