PSC dan Perdoski Pontianak Gelar Pemeriksaan Kulit Gratis ke Anak-anak Panti Asuhan

KalbarOnline, Pontianak – Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Pontianak bekerja sama dengan Proyek Senyum Cemerlang (PSC) dari Jerman melakukan bakti sosial pemeriksaan kulit gratis di Panti Asuhan Nur Fauzi dan Pepabri, pada Minggu (31/03/2024).

Esie Hanstein, Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC menjelaskan, pemeriksaan kulit gratis bagi anak-anak panti asuhan ini merupakan pengembangan dari program PSC. Adapun tujuan dilakukannya pemeriksaan kulit ini adalah dalam rangka pendeteksian dini kondisi kesehatan kulit dan meningkatkan kualitas kesehatan kulit anak-anak di panti asuhan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Esie menilai, menjaga kesehatan kulit sangatlah penting untuk diperhatikan, karena ini menyangkut taraf hidup sehat mereka.

“Jadi tujuan pokok dari PSC, yakni selain menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut hingga kesehatan mata, juga sekarang menjaga kesehatan kulit dan badan anak-anak panti asuhan,” jelasnya usai mendampingi anak-anak panti asuhan.

Memang prioritas awal PSC adalah menjaga dan merawat kesehatan gigi anak-anak. Namun dalam perjalanannya, program ini ternyata juga mendapat dukungan dari dokter kulit yang tergabung dalam Perdoski Cabang Pontianak yang ingin berkontribusi untuk membantu anak-anak yatim piatu.

Sebelumnya, PSC juga telah mendapat dukungan dari dokter mata Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Kota Pontianak untuk melakukan pemeriksaan mata gratis di panti asuhan.

Baca Juga :  Ini Pesan Wabup Ketapang Saat Hadiri HUT Pepabri dan FKPPI 2023

Tidak hanya memeriksa kesehatan kulit, anak-anak panti asuhan juga mendapatkan edukasi agar mereka selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri masing-masing. Misalnya, tidak memakai handuk atau bertukar pakaian dengan yang lain, supaya tidak menularkan penyakit kepada sesama teman. Ruang atau kamar tidur juga harus selalu bersih dan sirkulasi udara segar setiap saat harus ada, guna menghindari agar ruangan tidak pengap udara.

“Pakaian, tempat tidur, selimut, handuk dan lainnya harus selalu dicuci bersih dan selimut tidak ditumpuk-tumpuk,” pesannya.

Esie juga menyiapkan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter spesialis kulit untuk mengobati anak-anak yang menderita penyakit kulit.

“Jadi selain dilakukan pemeriksaan, obat-obatan juga telah kami siapkan supaya langsung diobati,” terangnya.

Ketua Perdoski Cabang Pontianak, Yuliana Teguh mengungkapkan, pihaknya menyambut baik program PSC yang peduli dan konsen pada kesehatan anak-anak panti asuhan. Pemeriksaan kali ini bertujuan untuk memastikan kesehatan kulit anak-anak panti asuhan.

“Jangan sampai anak-anak ini terkena penyakit kulit yang akan mengganggu aktivitas mereka,” ungkapnya usai melakukan pemeriksaan di Panti Asuhan Nur Fauzi.

Ia menuturkan, dokter yang terlibat dalam pemeriksaan kulit anak-anak panti asuhan diantaranya, Yuliana Teguh, Herni, Arie Rakhmini dan Irvin Aldikha.

Baca Juga :  Raihan Bersyukur Dapat Bantuan Behel dari PSC

Dari hasil pemeriksaan di kedua panti asuhan tersebut, terdapat sejumlah anak yang menderita penyakit kulit. Jenis penyakit kulit yang diderita antara lain penyakit kulit scabies, dan yang lainnya penyakit kulit ringan seperti berketombe dan gatal-gatal kulit biasa akibat jamur.

Untuk penanganan ekstra dan eksklusif ini, PSC telah menyiapkan berbagai macam obat-obatan untuk diberikan gratis kepada anak-anak yang menderita penyakit kulit.

“Adapun nama obat-obatan yang diberikan  adalah Citirizin, Methyl Prednisolon 4mg, Mikonazole Nitrat krim, Fucydin krim, Ketokonazole krim, Hidrokortison krim, Mometasone dan shampo ketomed,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, PSC atau Projekt Strahlendes Lächeln e.V., merupakan sebuah Non Government Organization (NGO) yang berkedudukan di Leipzig, Jerman. Lembaga ini konsen pada penanganan kesehatan anak-anak panti asuhan.

Saat ini, ada tiga kota di Indonesia yang menjadi lokasi program PSC, yakni Makassar, Enrekang dan Pontianak. Esie Hanstein merupakan salah satu penggagas PSC. Ia merupakan dosen Bahasa Indonesia di dua universitas ternama di Jerman. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment