KalbarOnline, Pontianak – Ketua Panitia Seleksi Calon Kepala Daerah (Cakada) DPD Partai Golkar, Heri Mustamin memuji tekad serta keseriusan Sutarmidji dalam mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalbar periode 2024 – 2029 pada pilkada serentak 2024 mendatang.
“Pak Sutarmidji ini yang pertama mengambil formulir dan pertama juga yang mengembalikan berkas pendaftaran. Jadi kalau kita melihat keseriusan beliau, sangat luar biasa,” ungkap Heri Mustamin usai menerima pengembalian berkas formulir pendaftaran Sutarmidji sebagai bakal calon Gubernur Kalbar, di Gedung Zamrud, Kota Pontianak, Kamis (25/04/2024).
Heri mengaku, kalau partainya tentu akan memberikan pertimbangan khusus kepada Sutarmidji, lantaran sebelumnya Golkar juga telah menjadi salah satu partai pengusung Sutarmidji pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar pada 2018 silam.
“Karena kita punya history (sejarah) dengan Pak Sutarmidji, tentu akan jadi pertimbangan Partai Golkar yang sangat luar biasa,” katanya.
Namun demikian, Partai Golkar dikatakannya tentu belum dapat memutuskan, selain pihaknya kini juga dalam posisi masih menunggu hasil survei yang sedang dilakukan saat ini.
“Tapi pertimbangan utama adalah survei. Dan hari ini kami sudah menjalankan survei di sembilan kabupaten di Kalbar. Lima daerah lainnya masih dalam proses karena memang ini akibat daripada aturan mundur dan tidak mundur terhadap yang sudah terpilih di pileg, sehingga mereka sedikit ragu. Ini yang jadi salah satu kendala kita. Ini bukan hanya terjadi di Golkar, tapi semua partai,” terang Heri.
Dirinya juga menegaskan, kalau pihaknya sejak awal tetap memprioritaskan kader untuk diusung dalam pilkada nantinya, namun pilihan-pilihan kemudian tetap akan dilakukan secara terbuka, di mana salah satu indikatornya adalah hasil survei.
“Yang perlu saya tegaskan terkait survei, Golkar adalah partai yang terbuka. Jadi kalau pun kita memprioritaskan kader, tapi harus juga dibuka (untuk di luar kader). Makanya walaupun pendaftaran kita singkat tapi itu adalah satu mekanisme yang kita ambil,” jelasnya.
“Kemudian berkaitan dengan kader kita, karena terpilih pileg harus mundur, maka ini juga jadi masalah bagi kita. Yang sembilan kabupaten itu banyak yang disurvei, ada yang daftar ke Golkar, ada juga yang tidak daftar tapi (tetap) komunikasi politik. Tentu semua disurvei juga. Survei itukan tak mungkin yang disurvei satu orang, tentu harus ada pembanding,” lanjut Heri.
Dengan demikian, semua bakal calon dari Partai Golkar—baik yang berasal dari kader sendiri maupun di luar kader—sama-sama memiliki peluang yang besar. Bedanya kalau kader, memiliki surat tugas khusus dari DPP.
“Terkait peluang Sutarmidji di Golkar, sebenarnya bagi kita komunikasi politik tidak hanya saat pendaftaran, mungkin bisa saja komunikasi politik bisa saja dilakukan dengan ketua partai (Maman Abdurrahman juncto Airlangga Hartarto). Kalau kami inikan hanya petugas timsel. Nanti ada komunikasi-komunikasi lain. Itu mungkin akan dilakukan, dan pak Sutarmidji kan piawai dalam hal ini,” katanya.
Pada intinya, siapapun dia, Partai Golkar siap bekerjasama demi membangun Kalbar yang lebih baik ke depan. Terlebih jika memang Sutarmidji yang terpilih kembali nantinya berdasarkan hasil survei
“Dan kita berharap kalau bisa bersama-sama, tentu dengan melihat kekurangan-kekurangan masa lalu, kedepannya diperbaiki bersama, agar partai bergerak,” kata Heri.
“Sebenarnya bagi Golkar tentu prioritaskan kader. tapi kalau misalkan ada orang lain juga yang ingin bersama-sama Golkar, tentu kita tidak tertutup,” timpalnya.
Disinggung soal nama Ria Norsan yang merupakan kader internal Partai Golkar, Heri berharap yang bersangkutan memiliki keseriusan yang luar biasa sama dengan calon non kader.
“Terkait dengan Pak Ria Norsan, beliau kan kader Golkar. Keseriusannya tergantung beliau. Pengembalian berkas (dari Ria Norsan) mungkin hari ini atau besok. Cuma kalau ditanya keseriusan tergantung Pak Norsan,” kata Heri.
Golkar Nilai Duet Midji-Norsan Berhasil di Periode Lalu
Sementara itu, Mustafa, Anggota Panitia Seleksi Calon Kepala Daerah (Cakada) DPD Partai Golkar menyampaikan, bahwa pihaknya menilai, kalau duet antara pasangan Midji—sapaan karib Sutarmidji—dengan Ria Norsan pada pilgub 2028 lalu, telah berhasil membawa perubahan dalam tata kelola pemerintahan selama lima tahun kepemimpinan.
“Di Golkar, lima tahun kepemimpinan Pak Midji dan Pak Ria Norsan itu kita anggap berhasil. Pertama soal PAD yang meningkat, IPM bagus, ada peningkatan pembangunan, indikator-indikator keberhasilan itu tentu Golkar tidak menutup mata,” tegasnya.
Oleh karenanya, Mustafa pun menilai, kalau peluang Sutarmidji sangat lah besar untuk diusung kembali oleh Partai Golkar dalam pilgub kali ini.
“Makanya peluang Pak Sutarmidji menggunakan Golkar itu sangat besar potensinya,” ujarnya. (Jau)
Comment