KALBARONLINE.com – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalimantan Barat (Kalbar), Heri Mustamin turut menanggapi statemen Gubernur Kalbar, Ria Norsan yang terpaksa menjilat ludahnya sendiri terkait yang menjanjikan penuntasan jalan provinsi yang rusak menjadi mulus 100 persen.
Awalnya, dalam beberapa kali kesempatan atau kampanye, Ria Norsan menjanjikan kepada masyarakat untuk menuntaskan jalan provinsi yang rusak menjadi mantap 100 persen hanya dalam waktu 3 tahun masa jabatan. Namun baru-baru ini, Norsan malah memperpanjang masa penuntasan jalan tersebut menjadi 5 tahun atau satu periode kepemimpinan.
“Wajar kalau memang alasannya ada efisiensi anggaran, karena yang tadinya kita mendapat alokasi dari pusat itu sekitar Rp 1 triliun lebih untuk jalan, kini menjadi sekitar Rp 100 miliar lebih saja,” kata Heri Mustamin, Kamis (13/03/2025)
Namun demikian, Anggota Komisi IV DPRD Kalbar ini berpendapat, sebelum berjanji kepada masyarakat, Ria Norsan memang sebaiknya melakukan kajian terlebih dahulu. Misalnya soal spesifikasi status jalan, mana jalan provinsi yang menjadi tanggung jawab provinsi, mana jalan negara yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dan ada pula jalan kabupaten/kota dan sebagainya.
“Harusnya bisa dilihat, berapa total jalan mantap provinsi? Katakan sudah 80 persen, atau sisa 20 – 30 persen lagi, (janji itu) bisa dilakukan. Atau mungkin karena sudah terlanjur ngomong (tiba-tiba ada efisiensi), mau tidak mau,” katanya.
Heri mengaku, awal-awal pemerintahan ini merupakan masa-masa yang berat bagi masyarakat dan pemerintahan daerah, di mana Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jalan, kesehatan dan pendidikan juga ikut dipangkas oleh pemerintah pusat dengan alasan efisiensi anggaran.
“Tapi kita harus tetap optimis dan memberikan semangat bagi pemerintahan baru,” kata Heri Mustamin yang belum lama ini terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD SOKSI Kalbar periode 2025-2030.
Kembali soal penanganan jalan, Heri menyarankan agar Pemerintah Provinsi Kalbar segera berinisiatif mengambil langkah strategis. Salah satunya dengan memanggil perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi di Kalbar, untuk membantu menangani kerusakan jalan di daerah, khususnya untuk spot-spot jalan yang memang sudah parah.
“Harusnya panggil itu, kumpulkan perusahaan-perusahaan besar yang juga telah menyumbang secara signifikan terhadap kerusakan jalan. Perusahaan sawit, perusahaan tambang, dan lainnya, minta mereka bantu, sebagai opsi guna mensiasati kekurangan anggaran pemerintah daerah yang disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran ini,” ujarnya.
Comment