KALBARONLINE.com – Masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) nampaknya harus menunggu sedikit lebih lama agar penuntasan infrastruktur jalan provinsi yang rusak dapat mantap 100 persen di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan.
Pasalnya, Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyatakan bahwa target penuntasan jalan provinsi yang rusak berstatus mantap 100 persen dari yang awalnya hanya dalam masa 3 tahun masa jabatan menjadi 5 tahun atau satu periode kepemimpinan.
Kepada awak media, Norsan berdalih, kalau perubahan target ini lantaran adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat
Alhasil, jika pada awalnya Pemprov Kalbar pada tahun 2025 ini mengucurkan anggaran untuk infrastruktur sebesar Rp 400 miliar lebih, namun karena imbas efisiensi anggaran, menjadi hanya kurang lebih Rp 209 miliar saja.
“Inikan tahun pertama, mudah-mudahan tahun kedua tidak dipotong (efisiensi). Insya Allah lima tahun ke depan selesai,” kata Norsan di Gedung DPRD Kalbar baru-baru ini.
Meski begitu, Norsan menyampaikan akan meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur agar target jalan mantap 100 persen bisa tercapai.
“Sekitar Rp2 triliun lebih (per tahun),” ucapnya.
Sebelumnya, soal “omon-omon” penuntasan jalan daerah dalam masa tiga tahun jabatan ini diumbar Norsan pada saat deklarasi bersama Krisantus sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar yang dihadiri ratusan simpatisannya, Kamis (29/08/2024).
Saat itu dengan tegas Norsan menyatakan, bahwa pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinannya bersama Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023, Sutarmidji, belum merata. Khususnya kondisi jalan di daerah pedalaman, masih banyak yang rusak.
Dengan berapi-api Norsan berjanji akan menuntaskan infrastruktur jalan di Kalbar yang rusak menjadi mulus hanya dalam 3 tahun masa jabatannya.
“3 tahun kami menjabat, Insya Allah jalan yang tadinya rusak, nanti bapak dan ibu sekalian lihat, buktikan nanti ya. Jalan 3 tahun ke depan akan mulus, syaratnya, pilih dulu kami,” tegas Norsan.
Tak hanya sekali, janji menuntaskan jalan mantap 100 persen dalam 3 tahun masa jabatan juga kerap digaungkan di pelbagai kesempatan kampanye.
Maka dari itu, tidak heran jika isu ini begitu lekat di ingatan sebagian besar masyarakat, khususnya di daerah yang selama ini sangat mengidamkan fisik jalan nan mulus.
Masyarakat tentu patut bertanya, apakah target baru ini realistis, atau hanya strategi mengulur waktu hingga akhir masa jabatan? Apakah ini murni karena kendala anggaran, atau sejak awal memang sekadar retorika kampanye?
Dengan banyaknya daerah di Kalbar yang masih menghadapi persoalan jalan rusak, publik pantas mempertanyakan komitmen pemerintah. Jangan sampai lima tahun berlalu, dan janji ini kembali hanya menjadi “omon-omon” semata.
Comment