Rapat dengan Presiden Jokowi di IKN, Harisson Pastikan Program Pusat Berjalan di Kalbar

KalbarOnline.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengundang para gubernur se-Indonesia untuk menghadiri rapat penting di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa (13/8). Rapat ini digelar sehari setelah Sidang Kabinet pertama di IKN yang dihadiri oleh seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, turut hadir dalam pertemuan tersebut dan menyampaikan bahwa Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan penting kepada para gubernur. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk mengawal dan memastikan agar program-program yang dilaksanakan oleh bupati dan wali kota selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

“Arahan presiden kepada para gubernur se-Indonesia ini sangat jelas. Gubernur diminta untuk benar-benar mengawal dan memonitor pelaksanaan program di daerah agar sejalan dengan kebijakan pusat,” ujar Harisson.

Baca Juga :  Kalbar Tambah 11 Kasus Konfirmasi Baru Empat Antaranya Walikota Singkawang dan Keluarga

Harisson juga menambahkan bahwa sebelum rapat, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia untuk berkeliling melihat perkembangan pembangunan IKN. Dalam kesempatan itu, Menteri PUPR yang juga Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan tentang kualitas udara di IKN yang memiliki Indeks Kualitas Udara (AQI) sangat baik, dengan nilai AQI 6.

“Di IKN, nilai AQI-nya hanya 6, karena masih ada kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Nantinya, jika semua kendaraan beralih ke listrik, nilai ini akan turun lebih baik lagi. Sebagai perbandingan, di Singapura AQI-nya 53, sementara di kota-kota di Pulau Jawa yang lalu lintasnya padat, seperti Jakarta, AQI-nya mencapai 199-200,” jelas Basuki.

Baca Juga :  Sutarmidji Minta Penegak Hukum Tindak Tegas Pelaku Pembalakan Liar dan Pembakaran Mobil Dinas KPH di Kapuas Hulu

Semakin tinggi nilai AQI, semakin buruk kualitas udara dan semakin besar risiko kesehatan. “Nilai AQI yang tinggi ini menjadi salah satu penyebab tingginya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Menurut Menteri Kesehatan, biaya kesehatan akibat ISPA di Jabodetabek mencapai Rp10 triliun per tahun. Pembangunan IKN Nusantara dengan konsep estetik, hijau, dan berkelanjutan diharapkan bisa menjaga AQI di bawah 6, sehingga kualitas udara di IKN jauh lebih sehat,” pungkasnya.

Comment