Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 03 September 2024 |
KalbarOnline.com – Keberhasilan Kota Pontianak dalam menurunkan angka stunting secara konsisten menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Sambas. Sebagai bentuk upaya mempercepat penurunan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sambas melakukan studi tiru ke TPPS Kota Pontianak pada Selasa (3/9/2024). Kota Pontianak berhasil menurunkan angka stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 16,7 persen pada tahun 2023, dengan target ambisius mencapai 14 persen di akhir 2024.
Kepala Bappeda Pontianak, Sidig Handanu Widoyono, yang menyambut rombongan TPPS Sambas, menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan Pontianak adalah penerapan 8 aksi konvergensi secara konsisten. "Kolaborasi lintas sektor dalam aksi konvergensi ini berjalan dengan sangat baik, mulai dari Wali Kota hingga seluruh perangkat daerah, Camat, dan Lurah, semuanya memiliki fokus yang sama," kata Sidig.
Aksi-aksi tersebut mencakup upaya spesifik seperti pemberian bantuan makanan, serta peningkatan akses sanitasi dan air bersih. "Di Pontianak, akses sanitasi dan air bersih sangat tinggi, dan ini berdampak langsung pada percepatan penurunan stunting," tambahnya.
Peran swasta dan instansi vertikal juga turut membantu mempercepat penurunan stunting di Pontianak. Selain itu, upaya Pemkot dalam menurunkan angka kemiskinan dan mengendalikan inflasi juga berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.
Kepala Bidang Pembangunan Sektoral Bappeda Pontianak, Barsuni, menambahkan bahwa Sistem Informasi Penurunan Stunting (SMART) yang digunakan di Kota Pontianak turut mendukung penurunan stunting. "Sistem ini menyediakan data yang lengkap, sehingga intervensi dapat dilakukan tepat sasaran," jelasnya.
TPPS Sambas menyatakan kesepakatannya untuk mereplikasi Sistem Informasi Penurunan Stunting dari Pontianak dan menyesuaikannya dengan kebutuhan di Sambas. "Manajemen data menjadi salah satu perhatian utama mereka," kata Barsuni, menambahkan bahwa ke depan, data dalam SMART akan semakin lengkap, termasuk informasi mengenai keluarga berisiko stunting. (Jau)
KalbarOnline.com – Keberhasilan Kota Pontianak dalam menurunkan angka stunting secara konsisten menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Sambas. Sebagai bentuk upaya mempercepat penurunan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sambas melakukan studi tiru ke TPPS Kota Pontianak pada Selasa (3/9/2024). Kota Pontianak berhasil menurunkan angka stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 16,7 persen pada tahun 2023, dengan target ambisius mencapai 14 persen di akhir 2024.
Kepala Bappeda Pontianak, Sidig Handanu Widoyono, yang menyambut rombongan TPPS Sambas, menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan Pontianak adalah penerapan 8 aksi konvergensi secara konsisten. "Kolaborasi lintas sektor dalam aksi konvergensi ini berjalan dengan sangat baik, mulai dari Wali Kota hingga seluruh perangkat daerah, Camat, dan Lurah, semuanya memiliki fokus yang sama," kata Sidig.
Aksi-aksi tersebut mencakup upaya spesifik seperti pemberian bantuan makanan, serta peningkatan akses sanitasi dan air bersih. "Di Pontianak, akses sanitasi dan air bersih sangat tinggi, dan ini berdampak langsung pada percepatan penurunan stunting," tambahnya.
Peran swasta dan instansi vertikal juga turut membantu mempercepat penurunan stunting di Pontianak. Selain itu, upaya Pemkot dalam menurunkan angka kemiskinan dan mengendalikan inflasi juga berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.
Kepala Bidang Pembangunan Sektoral Bappeda Pontianak, Barsuni, menambahkan bahwa Sistem Informasi Penurunan Stunting (SMART) yang digunakan di Kota Pontianak turut mendukung penurunan stunting. "Sistem ini menyediakan data yang lengkap, sehingga intervensi dapat dilakukan tepat sasaran," jelasnya.
TPPS Sambas menyatakan kesepakatannya untuk mereplikasi Sistem Informasi Penurunan Stunting dari Pontianak dan menyesuaikannya dengan kebutuhan di Sambas. "Manajemen data menjadi salah satu perhatian utama mereka," kata Barsuni, menambahkan bahwa ke depan, data dalam SMART akan semakin lengkap, termasuk informasi mengenai keluarga berisiko stunting. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini