Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 03 September 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Kasus kekerasan yang mengejutkan terjadi di lingkungan kampus Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) pada Minggu (01/09/2024) sekitar pukul 18.00 WIB. Seorang mahasiswa berinisial MRF ditangkap polisi setelah melakukan penganiayaan terhadap wanita pujaannya yang berinisial VE dengan menggunakan palu.
Saat dihadirkan pada konferensi pers di Polresta Pontianak, MRF mengaku melakukan penganiayaan tersebut lantaran sakit hati kepada korban karena cintanya ditolak. Padahal dirinya telah melakukan pendekatan (PDKT) kepada korban selama 2 tahun sejak tahun 2022.
”Saya mendekati korban dari tahun 2022,” ungkapnya mengaku.
Pelaku dan korban merupakan mahasiswa dari kampus yang sama. Selama proses pendekatan, MRF mengaku telah memberikan berbagai hadiah kepada VE sebagai bentuk perjuangannya. Salah satu hadiah yang diberikan adalah kalung saat korban wisuda.
“Udah kasi pakaian, traktir makanan, jajanan ringan, kalung juga,” katanya.
Meski telah se-effort itu usahanya untuk mendekati korban, ternyata korban tetap menolak cintanya. Hingga akhirnya ia berencana menganiaya korban, dengan menghantam kepala korban menggunakan palu besi saat mereka berjanji bertemu di kampus.
”Tidak ada niat membunuh, cuman itu saja (menganiaya),” tukasnya.
Buntut aksi kriminalnya itu, pelaku terancam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Pelaku juga terancam paling lama 5 tahun pidana penjara. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Kasus kekerasan yang mengejutkan terjadi di lingkungan kampus Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) pada Minggu (01/09/2024) sekitar pukul 18.00 WIB. Seorang mahasiswa berinisial MRF ditangkap polisi setelah melakukan penganiayaan terhadap wanita pujaannya yang berinisial VE dengan menggunakan palu.
Saat dihadirkan pada konferensi pers di Polresta Pontianak, MRF mengaku melakukan penganiayaan tersebut lantaran sakit hati kepada korban karena cintanya ditolak. Padahal dirinya telah melakukan pendekatan (PDKT) kepada korban selama 2 tahun sejak tahun 2022.
”Saya mendekati korban dari tahun 2022,” ungkapnya mengaku.
Pelaku dan korban merupakan mahasiswa dari kampus yang sama. Selama proses pendekatan, MRF mengaku telah memberikan berbagai hadiah kepada VE sebagai bentuk perjuangannya. Salah satu hadiah yang diberikan adalah kalung saat korban wisuda.
“Udah kasi pakaian, traktir makanan, jajanan ringan, kalung juga,” katanya.
Meski telah se-effort itu usahanya untuk mendekati korban, ternyata korban tetap menolak cintanya. Hingga akhirnya ia berencana menganiaya korban, dengan menghantam kepala korban menggunakan palu besi saat mereka berjanji bertemu di kampus.
”Tidak ada niat membunuh, cuman itu saja (menganiaya),” tukasnya.
Buntut aksi kriminalnya itu, pelaku terancam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Pelaku juga terancam paling lama 5 tahun pidana penjara. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini