KalbarOnline.com – Plt Ketua DPW Partai Ummat Kalbar, Denny membongkar isi percakapan dirinya bersama Ria Norsan saat jelang hingga hari-hari terakhir pencalonan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar ditutup oleh KPU Kalbar.
Hal itu diungkapkan Denny kepada media ini, agar masyarakat tidak miss persepsi dalam memaknai dan mengetahui apa alasan Partai Ummat akhirnya menggeser dukungannya—dari yang semula kepada pasangan Ria Norsan-Krisantus ke pasangan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor.
“Kami (belakangan) ditugaskan DPP untuk mengawal surat model B1.KWK yang dikeluarkan oleh DPP untuk dukungan cagub cawagub Muda-Jakius. Saya sebagai Plt Ketua DPW Partai Ummat. SK Ketua Plt DPW saya tanggal 18 Juli 2024 jauh sebelum putusan MK. Pada saat SK Plt ketua tersebut keluar, tidak ada penolakan, mengapa sekarang baru ada? Dan SK itu dikeluarkan oleh DPP yang mana saya pun tidak tahu alasan DPP menunjuk saya sebagai Plt ketua DPW,” urainya membuka sesi wawancara.
Lebih lanjut Denny menyatakan, bahwa memang benar, kalau pada awalnya Partai Ummat siap dan komitmen untuk mengusung pasangan Norsan-Krisantus di Pilgub Kalbar. Ia menyebutkan, kalau komunikasi awalnya bersama Norsan pun berjalan lancar, persisnya sebelum akhirnya Norsan mendapatkan persetujuan rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Tapi sejak Pak Norsan dapat perahu PDIP, kami tidak mendapat respon seperti hari-hari sebelumnya. Sejak tanggal 27 malam (hari pertama pembukaan di KPU), itu kami WA (ke Norsan) tidak dibalas,” bebernya.
Namun begitu, upaya komunikasi terus diupayakan Partai Ummat hingga esok hari. Namun Norsan yang sebelumnya terlihat baik-baik saja—baik dalam sikap maupun berkomunikasi—seketika berubah drastis usai ia benar-benar akan mendapatkan dukungan partai sebesar PDIP.
Norsan bahkan seolah dengan ketus mempertanyakan berapa daya dukungan yang mampu diberikan Partai Ummat bagi pasangannya di Pilgub Kalbar.
“Sampai akhirnya tanggal 28 (Agustus) pagi, saya telepon beliau untuk meminta data-data Pak Norsan dan wakilnya agar bisa kami buatkan surat rekomendasi. Tapi sayangnya Pak Norsan malah bertanya, ‘berapa sih suara partai ummat?” ungkap Denny.
“Pada saat itu beliau jelaskan kepada saya, ‘ini saya baru mendarat di Jakarta dan saya menuju ke DPP PDIP (untuk menerima rekomendasi, red)’,” lanjut Denny lagi.
Namun lantaran komitmen awal yang sudah kadung terucap, maka Partai Ummat masih istiqomah mengupayakan, dengan menanyakan terus keseriusan Norsan, apakah yang bersangkutan masih mau atau bersedia memakai Partai Ummat sebagai salah satu partai pengusungnya.
“Yaitu dengan tetap meminta data-data Pak Norsan dan wakilnya, biar segera kami buatkan surat rekomendasi ke DPP Partai Ummat. Namun sayang WA saya tidak dibalas-balas,” katanya.
Di sisi lain, pada waktu yang hampir bersamaan, Denny selaku Ketua Plt DPW Partai Ummat Kalbar mengaku dihubungi oleh Muda Mahendrawan, yang mengharapkan agar Partai Ummat dapat mendukung pasangan Muda-Jakius.
“Saat itu saya ditelepon Muda yang menyatakan keseriusannya memakai Partai Ummat, lalu saya sampaikan ke Bang Muda bahwa sudah ada usulan ke Pak Ria Norsan,” kata Denny.
“Bang muda dengan bahasa yang santun ‘kalau seumpama berkenan, saya (Muda Mahendrawan) ingin Partai Ummat membersamai saya dalam berjuang maju pilgub kalbar’. Saya tetap bilang, tunggu dulu Bang, apakah Pak Norsan masih serius pakai Partai Ummat atau tidak. Kalau memang Pak Norsan sudah tidak mau, maka usulan Abang kami teruskan ke DPP,” sampai Denny menirukan isi percakapannya bersama Muda Mahendrawan.
“Ketika itu Bang Muda sudah kirim data-data, (data-data) Bang Muda dan Pak Jakius,” sambungnya lagi.
Namun sampai akhirnya, pada jam 10.00 WIB di hari yang sama, Partai Ummat masih belum menerima tanggapan atau balasan dari Ria Norsan.
“Kami tunggu, kami tidak mendapatkan respon dari Pak Norsan, akhirnya kami putuskan agar membuat usulan Bang Muda ke DPP,” jelasnya.
Denny mengaku, bahwa semua percakapan atau komunikasi politik antara Partai Ummat bersama pasangan bakal calon selalu ia sampaikan kepada pengurus, hal tersebut agar pengurus lain dapat mengetahui, bahwa tidak ada informasi yang ditutup-tutupi.
“Intinya di sini adalah bagi kami, siapa saja yang memberi apresiasi kepada Partai Ummat tentu kami juga memberikan perhatian yang serius. Semua saya sampaikan di atas, dapat saya buktikan (ada bukti) chat WA,” katanya.
Saat disinggung, apakah pergeseran arah dukungan ini telah disesuaikan dengan data silon di KPU, mengingat perubahan ini dinilai cukup mendadak.
“Sudah sesuai kok, kalau tidak sesuai pasti saya tidak bisa tanda tangan. Silon itukan yang merubahnya adalah DPP, silakan cek ke KPU, di silon sudah atas nama saya (selaku Ketua Plt DPW Partai Ummat Kalbar, red),” pungkasnya. (Lid)
Comment