Sutarmidji Sampaikan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Tokoh Tionghoa Lim Tau Huat

KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya tokoh Tionghoa Kota Pontianak yang juga Ketua Pembina Vois Group, Lim Tau Huat (79 tahun). Sutarmidji mengaku telah mengenal dan berteman dengan mendiang cukup lama, persisnya sejak ia masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Pontianak.

“Pak Lim Tau Huat saya kenal cukup lama dari saya wakil wali kota, beliau ini ahli pancang-memancang, ahli dermaga sebetulnya, padahal beliau pendidikannya tidak ada yang kaitan dengan itu,” kata Sutarmidji saat melayat ke Rumah Duka St Michael (RSU Antonius) tempat Lim Tau Huat disemayamkan, Rabu (02/10/2024) malam.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sebagai kontraktor yang banyak mengerjakan penurapan, dermaga maupun jembatan, Sutarmidji mengakui kinerja Lim Tau Huat selalu maksimal. Hasil pembangunan yang dikerjakan bahkan tak perna bermasalah.

Baca Juga :  Dua Alasan PKS Labuhkan Dukungan Kepada Sutarmidji Menuju Pilgub 2018

“Kalau sudah misalnya kegiatan (proyek) penurapan, kegiatan jembatan, kalau sudah ditangani Pak Ahuat penancapan tiangnya itu pasti aman, dia kerja betul-betul sesuai spek, dan dia sudah mahir betul, walaupun pendidikannya tidak ada kaitan sama itu,” kenangnya.

Selain itu, Midji–sapaan karib Sutarmidji, juga mengenal Lim Tau Huat sebagai sosok yang baik, suka bergaul dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Semasa hidupnya, mendiang juga banyak berkontribusi dalam kemajuan dunia olahraga, khususnya basket lewat Vois Group yang dibina.

Baca Juga :  Sengketa Puluhan Tahun Selesai, Warga Selat Sunda Ucap Syukur Perusahaan Mau Berbagi Lahan

“Beliau juga atlet basket, pebasket, sampai usianya sekarang ini, sebelum meninggal beliau masih main basket. Jadi komunitas basket sangat kehilangan, beliau orangnya bergaul, sosial tinggi, dan tidak banyak ini itu, orangnya pun ramah,” tuturnya.

Dalam layatannya tersebut, Midji juga sempat menemui keluarga mendiang dan berbincang-bincang.

“Keluarganya (sudah) tabah dengan meninggalnya Pak Ahuat, padahal sebelum meninggal, paginya beliau masih segar-segar saja,” ucapnya. (**)

Comment