KalbarOnline, Pontianak – Calon wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono berkomitmen memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM di Kalbar jika terpilih di Pemilihan Gubernur Kalbar tahun 2024.
Ia menggaransi, jika pasangan Sutarmidji-Didi Haryono menang, UMKM akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah, karena telah berkontribusi bagi perekonomian masyarakat.
“UMKM sudah teruji punya kontribusi besar menggerakkan ekonomi. Saya dan Pak Sutarmidji bertekad memajukan UMKM di Kalbar jika terpilih,” sampai Didi Haryono di hadapan puluhan pegiat dan pendamping usaha nusantara atau Himpu Kalbar, Selasa (15/10/2024).
Didi Haryono hadir dalam pertemuan ini untuk berdiskusi dan mendengar keluh kesah pelaku UMKM. Komitmen yang disampaikan Cawagub Sutarmidji ini membuat para pendamping UMKM terpana. Kontan saja tagline “Lanjot Agik” yang menjadi jargon pasangan ini menggema.
“Lanjot Agik,” kata peserta yang hadir.
Menurut Didi Haryono, UMKM telah teruji tahan banting. Bahkan, saat kondisi ekonomi hancur lebur, karena dihantam Covid-19, UMKM tetap tumbuh menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Tak hanya itu saja, dia juga membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja.
Namun, kunci kemajuan UMKM terletak pada political will atau kemauan politik kepala daerah. Dia menggaransi, kalau pasangan Sutarmidji-Didi sangat berkomitmen untuk itu. Sebab, Didi sendiri merupakan mantan Komisaris Utama Bank Kalbar. Ia tahu betul persoalan yang dihadapi UMKM.
Bahkan, sangking kepeduliannya terhadap UMKM, Didi pun terpanggil untuk mengangkat judul disertasi terkait revitalisasi UMKM pada program doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI).
Putra kelahiran Sambas ini melihat, UMKM Kalbar ke depan punya potensi berkembang. Banyak kerajinan tangan dan usaha makanan yang khas Kalimantan Barat. Namun UMKM tak bisa sendiri, dia perlu dukungan pemerintah dalam bentuk akses permodalan yang mudah. Selama ini, itu yang menjadi masalah UMKM di Kalbar.
“Makanya UMKM Kalbar masih sifatnya tradisional, belum seperti bali dan lombok. Kenapa? karena perlu manajemen permodalan. Makanya saya tidak mendahului yang di atas jika dikehendaki jadi wakil gubernur. UMKM akan jadi ikon kita,” ungkapnya.
Menurutnya, kendala dan kesulitan yang dihadapi UMKM harus mampu dijawab pemerintah agar UMKM Kalbar bisa naik kelas. Disamping itu, yang tak kalah penting juga mendukung kemajuan pariwisata di Kalbar. Sebab, UMKM juga berkaitan dengan pariwisata, karena orang yang berkunjung ke destinasi wisata juga akan membawa oleh-oleh.
“Makanya sektor pariwisata harus dihidupkan,” ungkapnya.
Didi bercerita, saat dia menjadi Kapolda Kalbar, ada 320 destinasi wisata alam yang sangga natural yang belum di poles. Ini juga menjadi perhatian, jika dia menjabat sebagai wakil gubernur.
“Tekad saya bagaimana UMKM kita berkembang, ekonomi bergerak, dan pengangguran tidak ada karena lapangan kerja (tersedia). Kalau lapangan kerja mudah, maka angka kriminalitas menurun. Ini tekad saya,” pungkasnya. (**)
Comment