KalbarOnline, Ketapang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ketapang dari Partai Demokrat, Rion Sardi akan menyumbangkan gaji yang ia terima untuk membantu operasional Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Al Fathir di Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Muara Pawan.
Hal itu ia lakukan lantaran mendapatkan informasi saat melakukan reses bahwa TPQ Al-Fathir tidak bisa beroperasional karena tidak mampu membayar gaji guru ngaji karena keterbatasan dana.
“Saya mendengar kalau TPQ nya tutup gara-gara tidak ada insentif untuk gurunya, jadi saya sisipkan gaji saya untuk menghidupkan kembali TPQ Al-Fathir di Desa Tanjung Pasar ini agar anak-anak kita tetap bisa belajar agama kembali,” ucapnya saat dikonfirmasi KalbarOnline, Kamis (28/11/2024).
Pria yang akrab disapa Haji Yuyun ini menyebut, kalau sejak dari awal cita-cita dirinya menjadi anggota DPRD bukan karena materi, melainkan untuk membatu masyarakat dan membangun daerah.
“Pada prinsipnya tujuan kita adalah membantu dan menyerap aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Dia juga tidak ingin masyarakat beranggapan, dirinya bagai kacang lupa kulit, setelah duduk di DPRD, para konstituen ditinggalkan. Karena bagaimanapun menurutnya ada kepercayaan masyarakat ketika memilih wakilnya di pemilu legislatif lalu.
“Setiap bulannya ada tim saya yang mengurus soal sumbangan gaji itu untuk langsung di transfer kepada guru yang bersangkutan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pembina TPQ Al Fathir, Huttrarias mengatakan, kalau pihaknya sangat berterima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh Rion Sardi, karena dengan demikian TPQ Al-Fathir bisa dihidupkan kembali, setelah enam bulan tidak beraktivitas karena tidak ada biaya operasional.
“Kita sangat berterima kasih dengan beliau yang luar biasa telah peduli dengan keberlanjutan nasib TPQ Al-Fathir yang merupakan tempat di mana anak-anak di Desa Tanjung Pasar belajar agama,” ucapnya.
Ia menuturkan kalau TPQ Al-Fathir yang bernaung di Masjid Jami’ Al-Munawarah Desa Tanjung Pasar itu telah berhenti melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama enam bulan lalu, karena pihaknya tidak sanggup untuk membayar gaji tiga orang guru ngaji.
“TPQ Al Fathir ini telah berdiri sejak tiga tahun lalu dengan jumlah murid sebanyak 40 anak. Sejak 6 bulan lalu terhenti kegiatannya karena tidak ada biaya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kalau pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ Al-Munawarah untuk menghidupkan kembali kegiatan belajar mengajar di TPQ Al-Fathir.
“Karena ada bantuan ini kita akan hidupkan kembali. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada bapak Rion Sardi,” tuturnya. (Adi LC)
Comment