KALBARONLINE.com – Gertak Film Indonesia secara resmi telah mengumumkan film pendek berjudul The Boy & The Voyager (Fajar dan Penjelajah Samudera) yang disutradarai Haris Supiandi dan Teguh Yanu Priyatna selaku produser, terpilih masuk seleksi untuk berkompetisi dalam kategori Short Film Competition di ajang bergengsi 42nd BUFF Malmö Film Festival yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 -21 Maret 2025 di Malmö, Swedia.
Film pendek The Boy & The Voyager ini merupakan hasil karya kreativitas anak muda asal Kalimantan Barat yang akan mewakili Indonesia di festival film internasional.
Ajang ini merupakan salah satu festival film anak dan remaja terkemuka di dunia, yang memberikan platform bagi karya-karya berkualitas tinggi dari berbagai negara.
Haris Supiandi, selaku sutradara film ini mengungkapkan, kalau pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti event tersebut. Hanya saja kendala yang dihadapi untuk menghadiri langsung ke festival film internasional yakni dari sisi pendanaan. Ia berharap support dari banyak pihak.
“Kendalanya karena di tim produksi masih kekurangan dana transportasi ke sana,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, film ini menceritakan tentang persahabatan dan keluarga.
“Terinspirasi dari kondisi di Kalbar yang memiliki wilayah maritim juga, dan di Kalbar juga beberapa penyu hidup di Pantai. Nah itu yang menjadi inspirasi kami mengangkat film Fajar dan Penjelajah Samudera, kemudian disandingkan dengan TKI (Tenaga Kerja Indonesia), karena banyak TKI kerja ke Malaysia sampai meninggalkan anak-anak,” ujarnya
Haris menjelaskan, pembeda film yang diangkat dengan lainnya ialah membahas seputar perbatasan antar negara.
Ia menilai, banyak tenaga kerja migran yang rela meninggalkan anak-anaknya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga hal ini menjadi persoalan dalam kehidupan keluarga.
“Kami berharap bagaimana sebagai orang tua lebih aware dengan kondisi anak kita dalam memberikan kasih sayang, karena memang hal ini menjadi penting untuk kelangsungan pertumbuhan anak. Akan tetapi di sisi lain, kebutuhan akan pangan/dapur menjadi persoalan utama yang butuh pengorbanan—menjadi pilihan untuk mendapatkan tempat yang layak untuk bekerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kalbar Zulfydar Zaidar Mochtar saat menerima kunjungan tim Film Pendek Fajar dan Penjelajah Samudera menyambut baik kreativitas anak muda Kalbar.
Ia mendukung dan mendorong agar peningkatan kualitas kreativitas anak anak muda untuk terus ditingkatkan.
“Harapannya mereka didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, karena ini kan salah satu kreativitas dan aspirasi yang disampaikan melalui dunia perfilman, untuk bagaimana melihat kondisi real di lapangan. Terlebih pada festival film internasional ini dari Indonesia diwakili oleh anak muda Kalbar,” ujarnya.
Menurut Zulfydar, mereka ini merupakan SDM yang bisa memberikan motivasi dan pengetahuan kepada cinema-cinema di Kalimantan Barat untuk terus semangat dalam berkarya lewat dunia perfilman hingga bisa bersaing di kancah internasional.
“Saya bangga dengan anak-anak muda untuk mengejar kesuksesan, inilah bukti nyata kemampuan anak muda kita di Kalbar, bisa bersaing di kancah internasional,” ucapnya. (Jau)
Comment