Program Makan Bergizi Gratis Jadi Langkah Nyata Menuju Generasi Emas 2045

KALBARONLINE.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperkuat pemerintah pusat sebagai bagian dari Program Strategis Nasional. Didesain bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan DPR RI, MBG menjadi salah satu pilar penting untuk mencetak generasi sehat dan berdaya saing global.

Senin (21/4/2025), sosialisasi program MBG digelar di Gedung Santo Thomas, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya. Hadir di tengah masyarakat, Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin, bersama Direktur Promosi dan Edukasi Gizi Gunalan, serta Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Fatahillah Abrar.

Dalam sambutannya, Alifudin menekankan bahwa MBG bukan hanya soal distribusi makanan, tetapi soal pembangunan sumber daya manusia jangka panjang.

Baca Juga :  Dalih Tak Dapat Kerja Setelah Keluar dari Penjara, Residivis Ini Kembali Jualan Narkoba

“Pemenuhan gizi bukan urusan kecil. Ini adalah bagian penting dari misi negara untuk menciptakan generasi yang kuat dan siap bersaing,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan program ini membutuhkan sistem distribusi yang tepat sasaran dan evaluasi berkala yang ketat. Selain itu, penting pula memastikan kualitas bahan pangan yang dibagikan.

Alifudin juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Dengan partisipasi semua elemen, program ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Syarif Kamaruzaman Ajak Aparatur Kubu Raya Kerja Solid dan Sesuai Aturan

Sebagai anggota DPR RI yang bertugas mengawasi sektor kesehatan, ia menegaskan komitmennya untuk terus memantau pelaksanaan program ini di lapangan. Harapannya, program MBG bisa benar-benar menurunkan angka gizi buruk dan stunting di Indonesia.

Lebih jauh, MBG diharapkan bisa mengubah pola konsumsi masyarakat ke arah yang lebih sehat dan teredukasi, terutama di kalangan anak muda dan keluarga pra-sejahtera.

Dengan program yang dirancang selama lima tahun ini, MBG menjadi langkah awal dalam mencetak generasi Indonesia Emas 2045—generasi yang tak hanya sehat, tapi juga kompetitif dan inovatif.

Comment