Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 17 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com - Musibah kebakaran di permukiman padat penduduk di Tanjung Baladewa Kampung Beting Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur menyisakan puing-puing bangunan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/05/2025) sekira lewat pukul 12.00 WIB. Kejadian bermula dari sebuah rumah milik warga, tepatnya dari lantai atas, kemudian api merembet hingga ke rumah-rumah sekitar. Sebanyak tujuh rumah hangus dilahap si jago merah.
Salah satu korban, Syarifah Fardiana yang tinggal bersama anak, cucu dan keluarganya. Ia menceritakan detik-detik kebakaran yang meluluhlantakkan rumah dan harta bendanya. Saat kejadian, ia sedang menimang cucunya di dalam rumah.
"Api datang dari atas, dari rumah tetangga. Saya tengah menggendong cucu, anak saya masih tidur di atas. Saya langsung panik, cuma bisa selamatkan anak dan cucu. Barang tak bisa diselamatkan, api sudah besar sekali,” tuturnya dengan suara bergetar.
Syarifah Fardiana yang keseharian berjualan jajanan sosis itu mengaku tidak sempat mengambil barang berharga, termasuk uang simpanan dan perlengkapan dagangannya. Ia hanya berhasil menyelamatkan diri dan keluarga.
Ia kehilangan seluruh perlengkapan usaha dagangnya seperti gerobak, pembakar, dan bahan makanan. Bahkan, uang hasil pinjaman dari lembaga keuangan untuk modal usaha yang baru ia terima, ludes tak bersisa.
“Duit saya tinggal 500 rupiah di tangan ini. Jualan habis, baju anak-anak habis, tempat tidur, semuanya habis. Saya baru dapat pinjaman untuk modal usaha hampir 5 juta, itu pun ikut terbakar,” ucapnya lirih.
Suami Syarifah Fardiana, Sayuti Arani dan keluarga besar yang terdiri dari delapan orang termasuk anak dan menantu, juga turut kehilangan tempat tinggal. Rumah yang selama ini mereka tempati kini hanya menyisakan puing-puing hangus.
“Untung anak saya yang sedang tidur bisa diselamatkan. Kalau terlambat sedikit saja, bisa lain ceritanya,” ungkapnya.
Kini, para korban termasuk keluarga Syarifah Fardiana terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga terdekat. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah dan dermawan untuk bisa memulai kembali kehidupan yang baru.
Saat ini para korban sementara menumpang di rumah keluarga dan tetangga terdekat. Pemerintah Kota Pontianak sedang melakukan pendataan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk bantuan perbaikan rumah. (Lid)
KALBARONLINE.com - Musibah kebakaran di permukiman padat penduduk di Tanjung Baladewa Kampung Beting Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur menyisakan puing-puing bangunan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/05/2025) sekira lewat pukul 12.00 WIB. Kejadian bermula dari sebuah rumah milik warga, tepatnya dari lantai atas, kemudian api merembet hingga ke rumah-rumah sekitar. Sebanyak tujuh rumah hangus dilahap si jago merah.
Salah satu korban, Syarifah Fardiana yang tinggal bersama anak, cucu dan keluarganya. Ia menceritakan detik-detik kebakaran yang meluluhlantakkan rumah dan harta bendanya. Saat kejadian, ia sedang menimang cucunya di dalam rumah.
"Api datang dari atas, dari rumah tetangga. Saya tengah menggendong cucu, anak saya masih tidur di atas. Saya langsung panik, cuma bisa selamatkan anak dan cucu. Barang tak bisa diselamatkan, api sudah besar sekali,” tuturnya dengan suara bergetar.
Syarifah Fardiana yang keseharian berjualan jajanan sosis itu mengaku tidak sempat mengambil barang berharga, termasuk uang simpanan dan perlengkapan dagangannya. Ia hanya berhasil menyelamatkan diri dan keluarga.
Ia kehilangan seluruh perlengkapan usaha dagangnya seperti gerobak, pembakar, dan bahan makanan. Bahkan, uang hasil pinjaman dari lembaga keuangan untuk modal usaha yang baru ia terima, ludes tak bersisa.
“Duit saya tinggal 500 rupiah di tangan ini. Jualan habis, baju anak-anak habis, tempat tidur, semuanya habis. Saya baru dapat pinjaman untuk modal usaha hampir 5 juta, itu pun ikut terbakar,” ucapnya lirih.
Suami Syarifah Fardiana, Sayuti Arani dan keluarga besar yang terdiri dari delapan orang termasuk anak dan menantu, juga turut kehilangan tempat tinggal. Rumah yang selama ini mereka tempati kini hanya menyisakan puing-puing hangus.
“Untung anak saya yang sedang tidur bisa diselamatkan. Kalau terlambat sedikit saja, bisa lain ceritanya,” ungkapnya.
Kini, para korban termasuk keluarga Syarifah Fardiana terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga terdekat. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah dan dermawan untuk bisa memulai kembali kehidupan yang baru.
Saat ini para korban sementara menumpang di rumah keluarga dan tetangga terdekat. Pemerintah Kota Pontianak sedang melakukan pendataan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk bantuan perbaikan rumah. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini