Pontianak    

Didiet Maulana Kepincut Tas Rajut Khas Pontianak di Pameran HUT Dekranas ke-45

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 10 Juli 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Desainer kenamaan Indonesia, Didiet Maulana, memberikan apresiasi tinggi terhadap produk-produk UMKM Kalimantan Barat yang dipamerkan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Saat menyambangi stan Kalbar pada Rabu (9/7/2025), Didiet secara khusus memuji kualitas produk kerajinan asal Kota Pontianak yang menurutnya sangat kompetitif, bahkan bisa bersaing dengan produk-produk luar negeri.

“Teman-teman bisa lihat, produk Indonesia tidak kalah dengan produk luar,” ujar Didiet kepada awak media.

Salah satu produk yang sukses mencuri perhatian Didiet adalah tas rajut khas Pontianak yang menggabungkan tiga teknik sekaligus, rajutan, tenun, dan rotan. Ia mengaku penasaran dengan proses produksi di balik karya unik tersebut.

“Apa saja bahannya dan bagaimana cara membuatnya hingga menjadi tas semenarik ini,” ungkap desainer yang dikenal kerap mengangkat wastra nusantara ini.

Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie, mengungkapkan bahwa tas tersebut merupakan hasil karya perajin binaan Dekranasda. Awalnya, para perajin hanya memproduksi produk berbahan rajut. Namun, melalui proses pembinaan berkelanjutan, mereka mulai bereksperimen dengan mengombinasikan teknik tenun dan rotan.

“Hasilnya, produk memiliki keunikan tersendiri dibandingkan tas sejenis dan kini banyak diminati konsumen,” jelas Yanieta.

Yanieta menambahkan bahwa proses produksi tas ini tidak bisa instan. Dibutuhkan keterampilan khusus dan ketelitian tinggi agar hasil akhir sesuai standar kualitas yang diharapkan.

“Alhamdulillah, salah satu produk kita sudah langsung terjual di hari pembukaan pameran. Pembelinya adalah Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Tri Tito Karnavian,” ujarnya bangga.

Ia berharap minat publik terhadap produk-produk lokal seperti ini bisa menjadi penyemangat bagi para perajin untuk terus berinovasi, menjaga kualitas, dan mengikuti perkembangan tren pasar.

“Pertahankan kualitas, perbanyak referensi tren. Saya yakin kerajinan dari Kalimantan Barat, termasuk dari Pontianak, bisa bersaing dengan produk mancanegara,” tutupnya. (Jau)

Artikel Selanjutnya
Direktur RSUD Soedarso Anggap Video Kritik Soal Pelayanan Tidak Sepenuhnya Benar
Kamis, 10 Juli 2025
Artikel Sebelumnya
Kemensos Salurkan Bansos di Pontianak, Dorong Ekonomi Lokal dan Pelestarian Budaya
Kamis, 10 Juli 2025

Berita terkait