Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 10 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk penguatan ekonomi serta pelestarian budaya lokal di Kota Pontianak. Bantuan berupa uang tunai ini menyasar kelompok masyarakat yang aktif di bidang UMKM, seni budaya, dan siaga bencana berbasis komunitas.
Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin (PFM), Ishaq Zubaedi Roqib, menyebut bantuan ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat berbasis potensi lokal.
“Program ini kami desain agar mampu mengangkat potensi budaya dan ekonomi lokal menjadi kekuatan pembangunan sosial masyarakat. Setiap daerah memiliki kearifan dan kekuatan sendiri, dan itu harus diberdayakan,” ujar Ishaq saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Rumah Budaya Kampung Caping, Kamis (10/7/2025).
Ishaq turut mengapresiasi peran aktif warga Kampung Caping yang dinilainya berhasil menjaga nilai-nilai budaya sekaligus mendorong ekonomi berbasis komunitas.
Dalam kesempatan itu, ia juga merespons langsung aspirasi warga yang mengusulkan bantuan perahu karet untuk mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Permintaan ini akan kami tindak lanjuti, karena kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana merupakan bagian penting dari ketahanan sosial yang berkelanjutan,” tegasnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengapresiasi perhatian Kemensos terhadap pengembangan kampung budaya di Pontianak, termasuk di Kampung Mendalawi. Ia menyebut kawasan ini sebagai aset sosial yang patut dijaga dan diberdayakan.
“Kampung Mendalawi dan sekitarnya memiliki kekayaan budaya yang khas. Pemkot berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal sebagai daya ungkit kesejahteraan masyarakat,” ujar Edi.
Edi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong warga yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.
Edi menyebut bahwa berbagai program sosial telah digulirkan oleh Pemerintah Kota Pontianak, baik melalui APBD maupun program dari pemerintah pusat. Misalnya, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) menjangkau sekitar 14 ribu keluarga, sedangkan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 7 ribu hingga 9 ribu orang.
“Namun jumlah ini belum mencakup seluruh warga dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sisanya kita bantu melalui APBD,” jelas Edi.
Selain bantuan sosial, Pemkot juga fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, termasuk program bedah rumah. Hingga kini, sekitar 14 ribu unit rumah tidak layak huni telah dibedah menggunakan dana APBD dan dukungan pusat.
“Kita juga perhatikan sanitasi rumah, termasuk bantuan pembangunan WC untuk rumah tangga yang belum memiliki fasilitas sanitasi layak,” imbuhnya.
Edi juga menyinggung pentingnya pemberdayaan UMKM. Pemkot telah membangun UMKM Center dan Rumah Kemasan sebagai pusat promosi produk lokal, dan bermitra dengan berbagai pihak untuk pembiayaan serta pembinaan UMKM.
“Kita juga bermitra dengan dunia usaha, perbankan, dan kementerian lain untuk mendukung pembiayaan dan pembinaan UMKM,” jelasnya.
Edi berharap kerja sama dengan Kemensos dapat terus diperluas, termasuk dalam rencana pembangunan Sekolah Rakyat di atas lahan seluas 5,1 hektare di Pontianak Utara. Proyek ini diharapkan masuk dalam 100 program prioritas nasional.
Sebagai ibu kota Provinsi Kalbar, Pontianak menurut Edi menghadapi tantangan besar seperti urbanisasi dan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 8,4 persen, tertinggi di Kalimantan Barat.
“Kita akan terus validasi data, kolaborasi dengan pemerintah pusat, dan melakukan berbagai program penguatan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk penguatan ekonomi serta pelestarian budaya lokal di Kota Pontianak. Bantuan berupa uang tunai ini menyasar kelompok masyarakat yang aktif di bidang UMKM, seni budaya, dan siaga bencana berbasis komunitas.
Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin (PFM), Ishaq Zubaedi Roqib, menyebut bantuan ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat berbasis potensi lokal.
“Program ini kami desain agar mampu mengangkat potensi budaya dan ekonomi lokal menjadi kekuatan pembangunan sosial masyarakat. Setiap daerah memiliki kearifan dan kekuatan sendiri, dan itu harus diberdayakan,” ujar Ishaq saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Rumah Budaya Kampung Caping, Kamis (10/7/2025).
Ishaq turut mengapresiasi peran aktif warga Kampung Caping yang dinilainya berhasil menjaga nilai-nilai budaya sekaligus mendorong ekonomi berbasis komunitas.
Dalam kesempatan itu, ia juga merespons langsung aspirasi warga yang mengusulkan bantuan perahu karet untuk mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Permintaan ini akan kami tindak lanjuti, karena kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana merupakan bagian penting dari ketahanan sosial yang berkelanjutan,” tegasnya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengapresiasi perhatian Kemensos terhadap pengembangan kampung budaya di Pontianak, termasuk di Kampung Mendalawi. Ia menyebut kawasan ini sebagai aset sosial yang patut dijaga dan diberdayakan.
“Kampung Mendalawi dan sekitarnya memiliki kekayaan budaya yang khas. Pemkot berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal sebagai daya ungkit kesejahteraan masyarakat,” ujar Edi.
Edi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong warga yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.
Edi menyebut bahwa berbagai program sosial telah digulirkan oleh Pemerintah Kota Pontianak, baik melalui APBD maupun program dari pemerintah pusat. Misalnya, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) menjangkau sekitar 14 ribu keluarga, sedangkan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 7 ribu hingga 9 ribu orang.
“Namun jumlah ini belum mencakup seluruh warga dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sisanya kita bantu melalui APBD,” jelas Edi.
Selain bantuan sosial, Pemkot juga fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, termasuk program bedah rumah. Hingga kini, sekitar 14 ribu unit rumah tidak layak huni telah dibedah menggunakan dana APBD dan dukungan pusat.
“Kita juga perhatikan sanitasi rumah, termasuk bantuan pembangunan WC untuk rumah tangga yang belum memiliki fasilitas sanitasi layak,” imbuhnya.
Edi juga menyinggung pentingnya pemberdayaan UMKM. Pemkot telah membangun UMKM Center dan Rumah Kemasan sebagai pusat promosi produk lokal, dan bermitra dengan berbagai pihak untuk pembiayaan serta pembinaan UMKM.
“Kita juga bermitra dengan dunia usaha, perbankan, dan kementerian lain untuk mendukung pembiayaan dan pembinaan UMKM,” jelasnya.
Edi berharap kerja sama dengan Kemensos dapat terus diperluas, termasuk dalam rencana pembangunan Sekolah Rakyat di atas lahan seluas 5,1 hektare di Pontianak Utara. Proyek ini diharapkan masuk dalam 100 program prioritas nasional.
Sebagai ibu kota Provinsi Kalbar, Pontianak menurut Edi menghadapi tantangan besar seperti urbanisasi dan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 8,4 persen, tertinggi di Kalimantan Barat.
“Kita akan terus validasi data, kolaborasi dengan pemerintah pusat, dan melakukan berbagai program penguatan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini