Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 23 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Sebanyak 275 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di 11 kabupaten/kota Kalimantan Selatan akhirnya bisa bernafas lega. Berkat dukungan PLN UIP3B Kalimantan, mereka kini difasilitasi untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berlangsung sejak April hingga Oktober 2025 dengan UIN Antasari Banjarmasin sebagai penyelenggara.
Program ini hadir sebagai jawaban atas lamanya antrean sertifikasi guru PAI yang sudah bertahun-tahun jadi keluhan. Sertifikasi sendiri merupakan syarat utama pengakuan profesionalisme guru dan berpengaruh langsung pada peningkatan kompetensi serta kesejahteraan mereka.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menyebut program ini bukan sekadar bantuan teknis, tapi investasi jangka panjang untuk kualitas pendidikan nasional.
“Guru adalah profesi mulia. Tapi untuk bisa profesional, guru wajib punya sertifikasi. Melalui program ini, PLN membantu mempercepat proses sertifikasi 275 guru PAI di Kalsel, agar mereka makin percaya diri, kompeten, dan mampu menghadirkan pembelajaran yang berkualitas di kelas,” kata Riko.
Ia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan agenda pemerintah menuju Indonesia Emas 2045 sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bidang pendidikan.
Tak cuma meningkatkan kompetensi, sertifikasi juga punya dampak finansial yang signifikan. Data menunjukkan, penghasilan utama guru bisa naik hingga 100 persen setelah tersertifikasi. Bahkan ada tambahan peluang penghasilan lain, seperti dari les privat (Rp 2–7 juta) atau penulisan buku PAI (Rp 2–6 juta).
Bagi siswa, dampaknya juga jelas terasa. Suasana kelas jadi lebih interaktif dan berkualitas karena guru sudah dibekali kemampuan pedagogis yang lebih mumpuni.
Sejumlah guru yang ikut program ini mengaku bersyukur. Menurut mereka, sertifikasi ini adalah angin segar sekaligus jawaban atas penantian panjang untuk diakui sebagai pendidik profesional.
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel mengapresiasi langkah PLN UIP3B Kalimantan. Ia menyebut kolaborasi lintas sektor seperti ini membuktikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Dukungan dari dunia usaha, seperti PLN, mampu mempercepat pemerataan pendidikan sekaligus meningkatkan mutu pengajaran.
Dengan adanya program ini, PLN UIP3B Kalimantan berharap efek positifnya meluas: guru makin sejahtera dan berkompeten, siswa dapat pendidikan yang lebih baik, masyarakat ikut merasakan manfaat, dan bangsa punya SDM unggul untuk bersaing di level global.
“Bagi PLN, energi bukan hanya untuk menerangi, tapi juga mencerdaskan dan menyejahterakan bangsa,” pungkas Riko. (Jau)
KALBARONLINE.com – Sebanyak 275 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di 11 kabupaten/kota Kalimantan Selatan akhirnya bisa bernafas lega. Berkat dukungan PLN UIP3B Kalimantan, mereka kini difasilitasi untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berlangsung sejak April hingga Oktober 2025 dengan UIN Antasari Banjarmasin sebagai penyelenggara.
Program ini hadir sebagai jawaban atas lamanya antrean sertifikasi guru PAI yang sudah bertahun-tahun jadi keluhan. Sertifikasi sendiri merupakan syarat utama pengakuan profesionalisme guru dan berpengaruh langsung pada peningkatan kompetensi serta kesejahteraan mereka.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menyebut program ini bukan sekadar bantuan teknis, tapi investasi jangka panjang untuk kualitas pendidikan nasional.
“Guru adalah profesi mulia. Tapi untuk bisa profesional, guru wajib punya sertifikasi. Melalui program ini, PLN membantu mempercepat proses sertifikasi 275 guru PAI di Kalsel, agar mereka makin percaya diri, kompeten, dan mampu menghadirkan pembelajaran yang berkualitas di kelas,” kata Riko.
Ia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan agenda pemerintah menuju Indonesia Emas 2045 sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bidang pendidikan.
Tak cuma meningkatkan kompetensi, sertifikasi juga punya dampak finansial yang signifikan. Data menunjukkan, penghasilan utama guru bisa naik hingga 100 persen setelah tersertifikasi. Bahkan ada tambahan peluang penghasilan lain, seperti dari les privat (Rp 2–7 juta) atau penulisan buku PAI (Rp 2–6 juta).
Bagi siswa, dampaknya juga jelas terasa. Suasana kelas jadi lebih interaktif dan berkualitas karena guru sudah dibekali kemampuan pedagogis yang lebih mumpuni.
Sejumlah guru yang ikut program ini mengaku bersyukur. Menurut mereka, sertifikasi ini adalah angin segar sekaligus jawaban atas penantian panjang untuk diakui sebagai pendidik profesional.
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel mengapresiasi langkah PLN UIP3B Kalimantan. Ia menyebut kolaborasi lintas sektor seperti ini membuktikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Dukungan dari dunia usaha, seperti PLN, mampu mempercepat pemerataan pendidikan sekaligus meningkatkan mutu pengajaran.
Dengan adanya program ini, PLN UIP3B Kalimantan berharap efek positifnya meluas: guru makin sejahtera dan berkompeten, siswa dapat pendidikan yang lebih baik, masyarakat ikut merasakan manfaat, dan bangsa punya SDM unggul untuk bersaing di level global.
“Bagi PLN, energi bukan hanya untuk menerangi, tapi juga mencerdaskan dan menyejahterakan bangsa,” pungkas Riko. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini