Pontianak    

KPK Hanya Temukan Koper Kosong, Norsan Akui Diberitahu Akan Ada Penggeledahan

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Jumat, 26 September 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Mitos bahwa KPK selalu berhasil membongkar kasus lewat penggeledahan seakan runtuh di Pontianak. Saat menyasar rumah kediaman Gubernur Kalbar Ria Norsan di Jalan Airlangga, tim pulang dengan tangan hampa—hanya koper hitam kosong yang didapati.

Hal itu diakui oleh Ria Norsan Norsan saat menggelar jumpa pers di Pendopo Gubernur, Jumat (26/09/2025). Saat itu wartawan menanyakan perihal koper besar yang terlihat awak media sedang diamankan oleh tim KPK.

“Ndak. itu koper yang diambil itu koper kosong. Koper itu kemarin isinya pakaian bekas, mau disedekahkan. Setelah disedekahkan (pakaian bekasnya), kopernya itu kosong. Jadi dipindahkan ke ruang sebelah sana, karena di rumah itu sudah banyak kemarin diambil,” kata Norsan sembari tersenyum.

Tak hanya rumah kediamannya di Jalan Airlangga Kota Pontianak, bahkan penggeledahan yang dilakukan tim di Rumah Dinas Bupati Mempawah sehari sebelumnya serta di Pendopo Gubernur Kalbar, juga tak membuahkan hasil.

Norsan mengaku KPK tak menemukan secarik dokumen pun yang bisa mengaitkannya dengan kasus dugaan rasuah proyek peningkatan Jalan Sekabuk - Sei Sederam dan Jalan Sebukit Rama - Sei Sederam di Dinas PU Kabupaten Mempawah tahun 2015.

“Dari CCTV kan nampak (petugas) bawa koper. (Mungkin) dikira berkas yang diamankan. Coba saja ambil lagi koper kosong itu, diperiksa, (pas) dibuka kosong semua,” ujarnya.

“Kalau di tiga tempat itu tidak ada temuan. Ndak ada berkas yang berkaitan itu, hanya CCTV saja yang dianok, direkam kembali gitu kan. Yang lain-lain gak ada semuanya. Di sini (pendopo) juga ndak ada. Di rumah Mempawah juga ndak ada. Di rumah pribadi juga ndak ada,” timpal Norsan.

Mengenai dugaan keterlibatan yang dialamatkan kepadanya, Norsan memang mengakui, kalau dirinya sendiri sudah pernah dua kali diperiksa oleh KPK, yakni pada tahun 2018 dan 2025, dengan kapasitasnya sebagai saksi.

Dari pemeriksaan itu, Norsan juga mengakui, kalau ia sempat diberitahu oleh penyidik, bahwa akan ada penggeledahan ke titik-titik yang diperlukan, sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan yang dijalaninya itu, dan demi kepentingan penyidikan.

“Kalau dulu waktu diperiksa ada dikasi tahu. Nanti Pak kalau sudah diperiksa, mungkin protap kami ada penggeledahan. Ada datang lah memeriksa ke rumah. Saya bilang silakan saja. Cuma ndak dikasih tahu waktunya. Kalau dikasih tahu waktunya, saya pun sudah siap-siap di rumah. Ndak turun-turun saya (ke kantor),” kata Norsan dengan senyum simpul khasnya.

Selain itu, Norsan juga beranggapan bahwa selama kasus ini berlangsung, ia diperlakukan dengan baik. Termasuk tatkala penggeledahan yang dilakukan. Ia menilai petugas yang menggeledah rumahnya bahkan terkesan sangat sopan.

“Kalau saya sampaikan, dia kan masuk ke rumah sopan, sangat sopan sekali mereka. Mereka juga masuk minta foto (anasir yang diperlukan), minta izin. Buka-buka brankas itu juga, kita yang buka. Dia lihat brankas isinya. Dia tanya, ini duit untuk apa? Duit siapa? Kan di rumah ada dua brankas, Ada brankas saya dan brangkas ibu. Dibuka semua,” katanya. (**)

Artikel Selanjutnya
KPK Pulang Tanpa Hasil, Ria Norsan: Alhamdulillah
Jumat, 26 September 2025
Artikel Sebelumnya
Norsan Bantah Minta Perlindungan Presiden Prabowo
Jumat, 26 September 2025

Berita terkait