Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 28 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo melalui penabuhan gendang tar pada Jumat (26/09/2025) di Balai Sungai Kedang, Ketapang.
Kehadiran Bupati Alexander bersama tamu undangan disambut dengan atraksi pencak silat kutemare dan tarian persembahan. Suguhan pembukaan yang kental dengan nuansa adat Melayu menjadikan suasana festival berlangsung meriah dan semarak.
Dalam sambutannya, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Pagelaran seni budaya bukan sekadar pertunjukan, tetapi wadah pelestarian nilai-nilai luhur adat Melayu yang sarat dengan adab, etika, serta filosofi kehidupan,” ujarnya.
Mengusung tema “Tak Hilang Adab dan Budaya Ditelan Zaman, Kite Bangun Tanah Kayong Bergandeng Tangan,” ia menegaskan bahwa modernisasi tidak boleh mengikis jati diri masyarakat Melayu.
“Budaya Melayu adalah warisan yang sangat berharga. Dalam pantun, syair, petuah, dan gerak tari tersimpan nilai kebijaksanaan, kehormatan, serta semangat gotong royong yang harus terus diwariskan kepada generasi muda,” tegasnya.
Bupati juga mengajak generasi muda untuk aktif menjaga dan melestarikan budaya daerah. Menurutnya, pembangunan Ketapang tidak hanya lewat infrastruktur, melainkan juga lewat pembentukan karakter dan jati diri masyarakat melalui seni dan budaya.
Ketua MABM Provinsi Kalbar, Chairil Effendy turut memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten Ketapang terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
“Tahun depan FSBM tingkat Provinsi akan dilaksanakan di Pontianak. Kami berharap MABM Ketapang dapat mengirim kontingen lengkap untuk menyemarakkan Festival Melayu ke-14. Selain itu, telah diputuskan bahwa Festival Melayu ke-15 pada tahun 2028 akan digelar di Kabupaten Ketapang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD MABM Ketapang, Irvan Masyad menyampaikan optimisme bahwa MABM Ketapang akan terus berkontribusi menjaga, melestarikan, dan memajukan budaya Melayu.
“Saya berpesan kepada seluruh jajaran MABM Ketapang hingga ke tingkat kecamatan agar memiliki komitmen kuat melestarikan budaya Melayu. Selain sebagai identitas, potensi budaya ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Pagelaran FSBM 2025 juga dimeriahkan dengan berbagai lomba tradisional, seperti Dendang Melayu, Motif Batik Melayu, Syair Gulung, Uri Gasing, Tulisan Arab Melayu, Sholawat, serta Mobil Hias Astagune. Tak ketinggalan, lomba Busana Melayu turut memukau penonton dengan gerakan anggun penuh makna. (Adi LC)
KALBARONLINE.com - Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo melalui penabuhan gendang tar pada Jumat (26/09/2025) di Balai Sungai Kedang, Ketapang.
Kehadiran Bupati Alexander bersama tamu undangan disambut dengan atraksi pencak silat kutemare dan tarian persembahan. Suguhan pembukaan yang kental dengan nuansa adat Melayu menjadikan suasana festival berlangsung meriah dan semarak.
Dalam sambutannya, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Pagelaran seni budaya bukan sekadar pertunjukan, tetapi wadah pelestarian nilai-nilai luhur adat Melayu yang sarat dengan adab, etika, serta filosofi kehidupan,” ujarnya.
Mengusung tema “Tak Hilang Adab dan Budaya Ditelan Zaman, Kite Bangun Tanah Kayong Bergandeng Tangan,” ia menegaskan bahwa modernisasi tidak boleh mengikis jati diri masyarakat Melayu.
“Budaya Melayu adalah warisan yang sangat berharga. Dalam pantun, syair, petuah, dan gerak tari tersimpan nilai kebijaksanaan, kehormatan, serta semangat gotong royong yang harus terus diwariskan kepada generasi muda,” tegasnya.
Bupati juga mengajak generasi muda untuk aktif menjaga dan melestarikan budaya daerah. Menurutnya, pembangunan Ketapang tidak hanya lewat infrastruktur, melainkan juga lewat pembentukan karakter dan jati diri masyarakat melalui seni dan budaya.
Ketua MABM Provinsi Kalbar, Chairil Effendy turut memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten Ketapang terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
“Tahun depan FSBM tingkat Provinsi akan dilaksanakan di Pontianak. Kami berharap MABM Ketapang dapat mengirim kontingen lengkap untuk menyemarakkan Festival Melayu ke-14. Selain itu, telah diputuskan bahwa Festival Melayu ke-15 pada tahun 2028 akan digelar di Kabupaten Ketapang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD MABM Ketapang, Irvan Masyad menyampaikan optimisme bahwa MABM Ketapang akan terus berkontribusi menjaga, melestarikan, dan memajukan budaya Melayu.
“Saya berpesan kepada seluruh jajaran MABM Ketapang hingga ke tingkat kecamatan agar memiliki komitmen kuat melestarikan budaya Melayu. Selain sebagai identitas, potensi budaya ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Pagelaran FSBM 2025 juga dimeriahkan dengan berbagai lomba tradisional, seperti Dendang Melayu, Motif Batik Melayu, Syair Gulung, Uri Gasing, Tulisan Arab Melayu, Sholawat, serta Mobil Hias Astagune. Tak ketinggalan, lomba Busana Melayu turut memukau penonton dengan gerakan anggun penuh makna. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini