Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 16 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Workshop Branding Subsektor Fashion Kalimantan Barat yang diikuti sekitar 200 peserta pemuda menjadi momentum penting untuk mendorong generasi muda lebih terlibat dalam promosi fesyen berbasis budaya daerah. Kegiatan ini menekankan pentingnya kreativitas, inovasi, dan kemampuan branding agar fesyen lokal Kalbar bisa bersaing di tingkat nasional bahkan global.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, mengatakan bahwa workshop ini dirancang untuk membantu para pemuda memahami nilai wastra lokal sekaligus memanfaatkan media digital sebagai ruang promosi yang efektif.
“Kami ingin para pemuda mampu melihat wastra daerah bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai peluang ekonomi yang bisa dikembangkan melalui inovasi dan branding yang kuat,” ujarnya.
Windy menilai bahwa penguatan branding subsektor fashion Kalbar tidak bisa berdiri sendiri. Kolaborasi antara pemuda dan para penenun menjadi kunci untuk menghasilkan produk yang lebih inovatif, menarik, dan relevan dengan selera pasar saat ini—terutama bagi konsumen muda yang lebih responsif terhadap identitas visual.
Melalui sinergi tersebut, diharapkan jangkauan promosi fesyen berbasis budaya Kalbar dapat semakin luas. Identitas budaya Melayu, Dayak, hingga pesisir Kalimantan Barat pun berpeluang lebih dikenal melalui sentuhan kreatif pemuda.
Workshop ini sekaligus menegaskan bahwa peran generasi muda sangat krusial dalam menjaga, mengembangkan, dan memasarkan fesyen daerah di era ekonomi kreatif. Dengan pemanfaatan digital marketing, storytelling budaya, hingga strategi visual yang kuat, fesyen lokal diyakini bisa tampil lebih kompetitif dan tidak kalah dengan brand nasional maupun global. (Red)
KALBARONLINE.com – Workshop Branding Subsektor Fashion Kalimantan Barat yang diikuti sekitar 200 peserta pemuda menjadi momentum penting untuk mendorong generasi muda lebih terlibat dalam promosi fesyen berbasis budaya daerah. Kegiatan ini menekankan pentingnya kreativitas, inovasi, dan kemampuan branding agar fesyen lokal Kalbar bisa bersaing di tingkat nasional bahkan global.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, mengatakan bahwa workshop ini dirancang untuk membantu para pemuda memahami nilai wastra lokal sekaligus memanfaatkan media digital sebagai ruang promosi yang efektif.
“Kami ingin para pemuda mampu melihat wastra daerah bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai peluang ekonomi yang bisa dikembangkan melalui inovasi dan branding yang kuat,” ujarnya.
Windy menilai bahwa penguatan branding subsektor fashion Kalbar tidak bisa berdiri sendiri. Kolaborasi antara pemuda dan para penenun menjadi kunci untuk menghasilkan produk yang lebih inovatif, menarik, dan relevan dengan selera pasar saat ini—terutama bagi konsumen muda yang lebih responsif terhadap identitas visual.
Melalui sinergi tersebut, diharapkan jangkauan promosi fesyen berbasis budaya Kalbar dapat semakin luas. Identitas budaya Melayu, Dayak, hingga pesisir Kalimantan Barat pun berpeluang lebih dikenal melalui sentuhan kreatif pemuda.
Workshop ini sekaligus menegaskan bahwa peran generasi muda sangat krusial dalam menjaga, mengembangkan, dan memasarkan fesyen daerah di era ekonomi kreatif. Dengan pemanfaatan digital marketing, storytelling budaya, hingga strategi visual yang kuat, fesyen lokal diyakini bisa tampil lebih kompetitif dan tidak kalah dengan brand nasional maupun global. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini