Sambas    

Nasdem Kalbar Lepas 20 Ribu Tukik di Pantai Paloh, Komitmen Restorasi Alam Makin Nyata

Oleh : adminkalbaronline
Sabtu, 15 November 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Kalimantan Barat (Kalbar) melepas sebanyak 20.000 tukik ke lautan lepas di Pantai Tanjung Api, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Sabtu (15/11/2025).

Aksi konservasi besar-besaran ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 sekaligus Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Partai Nasdem Kalbar.

Prosesi pelepasan tukik dipimpin langsung oleh Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar, Syarief Abdullah Alkadrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem Kalbar sekaligus Gubernur Kalbar periode 2018 - 2023, Sutarmidji.

Keduanya didampingi para kader, simpatisan, serta masyarakat pesisir yang turut hadir menyaksikan momen sakral pelepasliaran fauna dilindungi itu.

Syarief Abdullah menegaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Nasdem sebagai partai restorasi. Ia mengatakan, kelestarian alam harus dijaga bersama, dan pelepasan tukik menjadi simbol ikhtiar kolektif untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang kini semakin rentan.

“Dalam rangka HUT Nasdem ke-14 yang dirangkaikan dengan rakerwil, kita laksanakan berbagai kegiatan, salah satunya ikut berpartisipasi menjaga kelestarian fauna dilindungi, salah satunya penyu. Hari ini kita lepas 20.000 tukik sebagai bentuk restorasi alam," ungkap Syarief.

Dirinya menekankan konservasi lingkungan tidak boleh hanya menjadi slogan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata di tengah masyarakat.

Syarief pun mengajak seluruh kader Nasdem untuk lebih aktif mengambil peran dalam menjaga ekologi daerah, khususnya di garis pantai Kalbar yang menjadi habitat penting bagi beberapa spesies penyu.

"Kita ingin memastikan alam tetap lestari, sesuai semangat Nasdem untuk memperbaiki apa yang perlu kita perbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, Sutarmidji mengingatkan betapa rendahnya tingkat kelangsungan hidup tukik. Menurutnya, pelepasan ribuan tukik sekaligus bukan sekadar seremonial, melainkan investasi jangka panjang untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.

“Penyu itu sangat sulit bertahan hidup. Kalau kita lepas 20.000 tukik, dan nanti ada 20 yang kembali bertelur di tempat yang sama, itu sudah sangat bagus. Harapan hidupnya hanya 1 berbanding 1.000. Karena itu, butuh keseriusan dari pemerintah daerah maupun pusat agar konservasi ini berkelanjutan,” jelasnya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap anak-anak muda yang ikut mendukung kegiatan konservasi tersebut. Menurutnya, kepedulian generasi muda adalah kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di masa mendatang.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji turut menyinggung potensi Pantai Temajuk dan kawasan Paloh yang memiliki garis pantai sepanjang 63 kilometer salah satu yang terpanjang dan terbersih di dunia.

“Pantai ini sangat bagus untuk konservasi. Banyak daerah lain kalah dengan Pantai Temajuk. Tapi sayangnya, meski jalannya sudah sangat mulus, urusan telekomunikasi dan listrik masih jadi kendala. Padahal kalau dua hal ini terpenuhi, Temajuk bisa menjadi objek wisata luar biasa dan modal besar kemajuan Sambas dan Kalbar,” ungkapnya.

Pantai Paloh selama ini dikenal sebagai lokasi pendaratan penyu yang sangat penting. Setiap tahunnya, ribuan induk penyu datang untuk bertelur. Namun ancaman perubahan iklim, polusi laut, dan aktivitas manusia membuat populasi penyu semakin terancam.

Program pelepasan tukik yang dilakukan Nasdem Kalbar pun menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus mendorong pemerintah memperkuat dukungan terhadap kawasan konservasi pesisir.

Gelombang kecil di tepi Pantai Tanjung Api menyambut ribuan tukik yang perlahan bergerak menuju laut lepas. Pemandangan ini menjadi simbol harapan baru bagi keberlangsungan ekosistem pesisir Kalbar.

Melalui kegiatan ini, Partai Nasdem Kalbar ingin menegaskan bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang merawat lingkungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dengan ribuan tukik yang kini berlayar menuju samudra, diharapkan aksi konservasi seperti ini terus dilanjutkan dan semakin meluas di seluruh wilayah Kalimantan Barat. (Jau)

Artikel Selanjutnya
Pontianak Raih Empat Penghargaan Sekaligus pada KIP Kalbar 2025
Sabtu, 15 November 2025
Artikel Sebelumnya
Edi Kamtono Tinjau Progres Pembangunan Turap Parit Sungai Jawi Pal Lima
Sabtu, 15 November 2025

Berita terkait