Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 05 Desember 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Kepala Desa Karya Mukti, Andri Yansyah (34 tahun), yang ditemukan tewas di rumahnya di Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, terus menyisakan tanda tanya.
Hampir seminggu pasca kejadian, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Hingga kini polisi masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik.
Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi menyampaikan bahwa proses penyelidikan terus dilakukan. "Masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik, ada beberapa organ yang harus dikirim ke Labfor Jakarta, sehingga perlu waktu," ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (03/12/2024).
Awalnya, istri korban mengungkapkan, bahwa Andri meninggal karena gantung diri. Namun, pihak keluarga mulai meragukan pengakuan tersebut.
Sebelumnya, Heri Yunanda (42 tahun), abang kandung Andri, merasa ada kejanggalan dalam penemuan jenazah adiknya.
“Jika benar gantung diri, seharusnya bekas jeratan ada di bagian atas leher, bukan di tengah seperti yang ditemukan,” kata Heri dengan penuh keraguan.
Ia juga mencurigai bahwa ayunan besi anak yang digunakan untuk gantung diri tidak sesuai dengan tinggi tubuh adiknya.
Yang lebih mencurigakan lagi, Heri menilai sikap istri korban sangat tidak biasa. "Biasanya, dalam situasi seperti itu, istri akan panik dan meminta bantuan tetangga. Tapi dia justru menurunkan suaminya sendiri dan membawanya ke kamar," lanjut Heri.
Selama ini, menurut Heri, Andri dikenal sebagai sosok yang kuat dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda masalah, baik di desa maupun dalam keluarga.
"Dia bukan tipe orang yang akan memilih bunuh diri. Jika ada masalah, dia pasti akan menyelesaikannya," tegas Heri.
Dengan bukti-bukti dan kecurigaan yang terus berkembang, keluarga korban berharap polisi segera mengungkap kebenaran di balik kematian yang penuh tanda tanya tersebut. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Kepala Desa Karya Mukti, Andri Yansyah (34 tahun), yang ditemukan tewas di rumahnya di Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, terus menyisakan tanda tanya.
Hampir seminggu pasca kejadian, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Hingga kini polisi masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik.
Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi menyampaikan bahwa proses penyelidikan terus dilakukan. "Masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik, ada beberapa organ yang harus dikirim ke Labfor Jakarta, sehingga perlu waktu," ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (03/12/2024).
Awalnya, istri korban mengungkapkan, bahwa Andri meninggal karena gantung diri. Namun, pihak keluarga mulai meragukan pengakuan tersebut.
Sebelumnya, Heri Yunanda (42 tahun), abang kandung Andri, merasa ada kejanggalan dalam penemuan jenazah adiknya.
“Jika benar gantung diri, seharusnya bekas jeratan ada di bagian atas leher, bukan di tengah seperti yang ditemukan,” kata Heri dengan penuh keraguan.
Ia juga mencurigai bahwa ayunan besi anak yang digunakan untuk gantung diri tidak sesuai dengan tinggi tubuh adiknya.
Yang lebih mencurigakan lagi, Heri menilai sikap istri korban sangat tidak biasa. "Biasanya, dalam situasi seperti itu, istri akan panik dan meminta bantuan tetangga. Tapi dia justru menurunkan suaminya sendiri dan membawanya ke kamar," lanjut Heri.
Selama ini, menurut Heri, Andri dikenal sebagai sosok yang kuat dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda masalah, baik di desa maupun dalam keluarga.
"Dia bukan tipe orang yang akan memilih bunuh diri. Jika ada masalah, dia pasti akan menyelesaikannya," tegas Heri.
Dengan bukti-bukti dan kecurigaan yang terus berkembang, keluarga korban berharap polisi segera mengungkap kebenaran di balik kematian yang penuh tanda tanya tersebut. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini