Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 14 Agustus 2023 |
KalbarOnline, Kubu Raya - Diperkirakan lima hektare lahan gambut terbakar di Gang Sayur, Desa Wonodadi II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalbar, pada kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu (13/08/2023).
Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade mengungkapkan, upaya penanggulangan dan pemadaman terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah hukumnya sudah berlangsung selama 3 hari.
Selain kurangnya sumber air, tiupan angin yang cukup kencang menjadi kendala petugas dalam melokalisir api, ditambah lagi api yang sudah masuk ke dalam lahan gambut sehingga menyimpan bara api.
"Saat ini petugas kepolisian dan stakeholder terkait fokus pada pemadaman dan pendinginan api di dalam gambut. Perkiraan dalamnya gambut lima sampai tujuh meter. Jadi, memang butuh waktu dan tenaga ekstra untuk memadamkan api," ungkap Ade, Senin (14/08/2023).
"Kebakarannya cukup luas. Kalau perkiraan saat ini sekitar lima hektar, dan kami berupaya kebakaran ini tidak meluas lagi," sebut Ade.
Ade mengakui, pemadaman cukup sulit dan memakan waktu, mulai dari jarak tempuh yang sulit dimasuki, asap yang pekat, minimnya ketersediaan sumber air dan sebagainya.
Upaya pemadaman ini, lanjut Ade, dilakukan oleh Polres Kubu Raya, BKO Dit Sabhara Polda, Brimob, BPBD Kubu Raya, Pemadam Kebakaran Wonodadi dan stakeholder terkait, dengan menggunakan sembilan mesin pompa air.
Mengantisipasi kurangnya pasokan air di lokasi, petugas membuat wadah air/galon menggunakan air dari kanal untuk memadamkan api selangkah demi selangkah.
"Air dari kanal dipindahkan ke wadah penampungan, di mana wadah ini dapat dipindah-pindah sesuai lokasi titik api, jadi itu salah satu cara yang digagas Bapak Kapolres Kubu Raya untuk menjangkau titik api atau sumber api dengan jarak 300 meter hingga 500 meter," terang Ade.
Untuk mencegah kebakaran terus meluas dan membuka sumber air, satu unit eskavator turut dikerahkan. Dengan adanya alat berat itu, petugas bisa fokus melakukan pemadaman api dan pendinginan di dalam gambut.
"Hal ini juga untuk mencegah asap kebakaran jangan sampai menyebar ke pemukiman warga. Saat ini udara di Kubu Raya dan Pontianak berwarna merah, kualitas udara sangat tidak sehat, data ini diambil dari ISPUNet," ujarnya.
"Seluruh upaya yang dilakukan ini merupakan bagian dari langkah pencegahan, penanganan dan pengendalian terhadap kebakaran Karhutla," tegas Ade menambahkan. (Jau)
Sumber: Humas Polres Kubu Raya/Aipda Ade.
KalbarOnline, Kubu Raya - Diperkirakan lima hektare lahan gambut terbakar di Gang Sayur, Desa Wonodadi II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalbar, pada kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu (13/08/2023).
Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade mengungkapkan, upaya penanggulangan dan pemadaman terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah hukumnya sudah berlangsung selama 3 hari.
Selain kurangnya sumber air, tiupan angin yang cukup kencang menjadi kendala petugas dalam melokalisir api, ditambah lagi api yang sudah masuk ke dalam lahan gambut sehingga menyimpan bara api.
"Saat ini petugas kepolisian dan stakeholder terkait fokus pada pemadaman dan pendinginan api di dalam gambut. Perkiraan dalamnya gambut lima sampai tujuh meter. Jadi, memang butuh waktu dan tenaga ekstra untuk memadamkan api," ungkap Ade, Senin (14/08/2023).
"Kebakarannya cukup luas. Kalau perkiraan saat ini sekitar lima hektar, dan kami berupaya kebakaran ini tidak meluas lagi," sebut Ade.
Ade mengakui, pemadaman cukup sulit dan memakan waktu, mulai dari jarak tempuh yang sulit dimasuki, asap yang pekat, minimnya ketersediaan sumber air dan sebagainya.
Upaya pemadaman ini, lanjut Ade, dilakukan oleh Polres Kubu Raya, BKO Dit Sabhara Polda, Brimob, BPBD Kubu Raya, Pemadam Kebakaran Wonodadi dan stakeholder terkait, dengan menggunakan sembilan mesin pompa air.
Mengantisipasi kurangnya pasokan air di lokasi, petugas membuat wadah air/galon menggunakan air dari kanal untuk memadamkan api selangkah demi selangkah.
"Air dari kanal dipindahkan ke wadah penampungan, di mana wadah ini dapat dipindah-pindah sesuai lokasi titik api, jadi itu salah satu cara yang digagas Bapak Kapolres Kubu Raya untuk menjangkau titik api atau sumber api dengan jarak 300 meter hingga 500 meter," terang Ade.
Untuk mencegah kebakaran terus meluas dan membuka sumber air, satu unit eskavator turut dikerahkan. Dengan adanya alat berat itu, petugas bisa fokus melakukan pemadaman api dan pendinginan di dalam gambut.
"Hal ini juga untuk mencegah asap kebakaran jangan sampai menyebar ke pemukiman warga. Saat ini udara di Kubu Raya dan Pontianak berwarna merah, kualitas udara sangat tidak sehat, data ini diambil dari ISPUNet," ujarnya.
"Seluruh upaya yang dilakukan ini merupakan bagian dari langkah pencegahan, penanganan dan pengendalian terhadap kebakaran Karhutla," tegas Ade menambahkan. (Jau)
Sumber: Humas Polres Kubu Raya/Aipda Ade.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini