Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 02 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurahman angkat bicara terkait soal fenomena menurunnya omzet pasar tradisional belakangan ini.
Ia menilai, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab utama pasar konvensional semakin sepi pengunjung.
“Pasar konvensional itu omzetnya mulai menurun. Salah satu faktornya adalah pergeseran gaya beli masyarakat. Dulu, pasar bukan sekadar tempat belanja, tapi juga tempat kumpul, ngopi, bahkan cari jodoh,” ujar Maman kepada awak media usai menghadiri kegiatan Entrepreneur Hub Terpadu Kalimantan Barat 2025, di Auditorium Untan, Kota Pontianak, pada Senin 2 Juni 2025.
Menurutnya, gaya hidup masyarakat telah berubah. Jika sebelumnya warga terbiasa berbelanja langsung ke pasar tradisional, kini mereka mulai beralih ke platform digital yang dinilai lebih praktis dan efisien.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap perubahan zaman. Sekarang orang belanja cukup dari ponsel. Dulu mau telepon keluarga saja susah, sekarang bisa video call. Ini tanda zaman yang berubah, dan kita harus menyesuaikan,” tambahnya.
Sebagai respons atas kondisi ini, pemerintah terus mendorong para pedagang pasar dan pelaku usaha mikro untuk mulai memanfaatkan platform digital. Tujuannya bukan untuk meninggalkan pasar tradisional, tetapi menjadikan digitalisasi sebagai pelengkap guna meningkatkan omzet penjualan.
“Pasar tradisional tetap penting, tapi harus diimbangi dengan adaptasi digital. Misalnya, jika sehari omzet hanya Rp 1 juta, dengan digital bisa bertambah. Ini bukan lagi soal optimisme, tapi sebuah keharusan,” tegas Maman.
Ia melanjutkan, bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat UMKM di tengah tantangan perubahan zaman. Edukasi dan sosialisasi terus dilakukan agar para pelaku UMKM tidak tertinggal dalam arus transformasi digital. (Lid)
KALBARONLINE.com - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurahman angkat bicara terkait soal fenomena menurunnya omzet pasar tradisional belakangan ini.
Ia menilai, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab utama pasar konvensional semakin sepi pengunjung.
“Pasar konvensional itu omzetnya mulai menurun. Salah satu faktornya adalah pergeseran gaya beli masyarakat. Dulu, pasar bukan sekadar tempat belanja, tapi juga tempat kumpul, ngopi, bahkan cari jodoh,” ujar Maman kepada awak media usai menghadiri kegiatan Entrepreneur Hub Terpadu Kalimantan Barat 2025, di Auditorium Untan, Kota Pontianak, pada Senin 2 Juni 2025.
Menurutnya, gaya hidup masyarakat telah berubah. Jika sebelumnya warga terbiasa berbelanja langsung ke pasar tradisional, kini mereka mulai beralih ke platform digital yang dinilai lebih praktis dan efisien.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap perubahan zaman. Sekarang orang belanja cukup dari ponsel. Dulu mau telepon keluarga saja susah, sekarang bisa video call. Ini tanda zaman yang berubah, dan kita harus menyesuaikan,” tambahnya.
Sebagai respons atas kondisi ini, pemerintah terus mendorong para pedagang pasar dan pelaku usaha mikro untuk mulai memanfaatkan platform digital. Tujuannya bukan untuk meninggalkan pasar tradisional, tetapi menjadikan digitalisasi sebagai pelengkap guna meningkatkan omzet penjualan.
“Pasar tradisional tetap penting, tapi harus diimbangi dengan adaptasi digital. Misalnya, jika sehari omzet hanya Rp 1 juta, dengan digital bisa bertambah. Ini bukan lagi soal optimisme, tapi sebuah keharusan,” tegas Maman.
Ia melanjutkan, bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat UMKM di tengah tantangan perubahan zaman. Edukasi dan sosialisasi terus dilakukan agar para pelaku UMKM tidak tertinggal dalam arus transformasi digital. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini