Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 01 Februari 2017 |
Hasil Survei KPPOD terhadap 32 Ibu Kota Provinsi
KalbarOnline, Pontianak – Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) dalam hasil surveinya terhadap 32 ibu kota provinsi, menempatkan Kota Pontianak pada peringkat pertama dalam Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) se-Indonesia.
Hasil tersebut berdasarkan penilaian terhadap keberhasilan Pontianak dalam mengelola infrastruktur, perizinan usaha dan interaksi pemda dengan pelaku usaha.
“Pontianak menempati peringkat pertama,” sebut Boedi Rheza, Peneliti KPPOD di Jakarta, Selasa (31/1).
Boedi menjelaskan, untuk Indeks perizinan usaha, Pontianak meraih skor 87,27, bidang infrastruktur 97,96 dan interaksi pemda dan pelaku usaha 75,53. Sedangkan dari sisi kapasitas dan integritas kepala daerah, Pontianak berhasil meraih skor tertinggi yakni 96,67.
Keberhasilan yang mengantarkan Pontianak sebagai kota peringkat pertama dalam TKED salah satunya inovasi program pembangunan jalan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Boedi menilai, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji tegas terhadap siapapun yang melakukan korupsi.
“Sutarmidji sebagai figur yang disegani serta punya rencana pengembangan terhadap dunia usaha,” ujarnya.
Dalam melakukan penelitian TKED, pihaknya melibatkan 40 perusahaan di 32 daerah dengan kriteria skala usaha mikro, kecil, menengah dan besar di sektor industri, perdagangan dan jasa. Penilaian itu menggunakan score card terhadap peraturan daerah yang mencakup pungutan pajak dan retribusi serta perizinan non-pungutan.
Sebelumnya, Pontianak juga ditetapkan oleh KPPOD sebagai kota termurah dalam start-up atau memulai bisnis.
Terkait capaian ini, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran atas kinerjanya sehingga Pontianak ditempatkan sebagai kota dengan peringkat pertama dalam tata kelola ekonomi daerah.
Padahal, jumlah aparatur di jajaran Pemkot rasionya hanya 0,87 persen dari jumlah penduduk. Meskipun diakuinya sedikit kelabakan, namun dirinya optimis semua itu bisa terwujud.
“Sepanjang saudara mampu melakukan inovasi, saya yakin itu bisa kita wujudkan,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh jajarannya untuk terus berkarya, menjadikan aparatur Pemkot Pontianak sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bisa dibanggakan dan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya.
“Dalam tata kelola pemerintahan kita menjadi yang terbaik, sehingga sudah sepantasnya Pontianak menjadi percontohan bagi daerah lainnya,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Hasil Survei KPPOD terhadap 32 Ibu Kota Provinsi
KalbarOnline, Pontianak – Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) dalam hasil surveinya terhadap 32 ibu kota provinsi, menempatkan Kota Pontianak pada peringkat pertama dalam Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) se-Indonesia.
Hasil tersebut berdasarkan penilaian terhadap keberhasilan Pontianak dalam mengelola infrastruktur, perizinan usaha dan interaksi pemda dengan pelaku usaha.
“Pontianak menempati peringkat pertama,” sebut Boedi Rheza, Peneliti KPPOD di Jakarta, Selasa (31/1).
Boedi menjelaskan, untuk Indeks perizinan usaha, Pontianak meraih skor 87,27, bidang infrastruktur 97,96 dan interaksi pemda dan pelaku usaha 75,53. Sedangkan dari sisi kapasitas dan integritas kepala daerah, Pontianak berhasil meraih skor tertinggi yakni 96,67.
Keberhasilan yang mengantarkan Pontianak sebagai kota peringkat pertama dalam TKED salah satunya inovasi program pembangunan jalan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Boedi menilai, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji tegas terhadap siapapun yang melakukan korupsi.
“Sutarmidji sebagai figur yang disegani serta punya rencana pengembangan terhadap dunia usaha,” ujarnya.
Dalam melakukan penelitian TKED, pihaknya melibatkan 40 perusahaan di 32 daerah dengan kriteria skala usaha mikro, kecil, menengah dan besar di sektor industri, perdagangan dan jasa. Penilaian itu menggunakan score card terhadap peraturan daerah yang mencakup pungutan pajak dan retribusi serta perizinan non-pungutan.
Sebelumnya, Pontianak juga ditetapkan oleh KPPOD sebagai kota termurah dalam start-up atau memulai bisnis.
Terkait capaian ini, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran atas kinerjanya sehingga Pontianak ditempatkan sebagai kota dengan peringkat pertama dalam tata kelola ekonomi daerah.
Padahal, jumlah aparatur di jajaran Pemkot rasionya hanya 0,87 persen dari jumlah penduduk. Meskipun diakuinya sedikit kelabakan, namun dirinya optimis semua itu bisa terwujud.
“Sepanjang saudara mampu melakukan inovasi, saya yakin itu bisa kita wujudkan,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh jajarannya untuk terus berkarya, menjadikan aparatur Pemkot Pontianak sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bisa dibanggakan dan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya.
“Dalam tata kelola pemerintahan kita menjadi yang terbaik, sehingga sudah sepantasnya Pontianak menjadi percontohan bagi daerah lainnya,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini