KalbarOnline, Pontianak – Kota Pontianak kini telah memiliki logo city branding hasil dari lomba yang digelar Pontianak Digital Stream (PDS). Direktur PDS, Hermawan menjelaskan, Pontianak City Branding yang bertuliskan “Pontianak Kota Khatulistiwa” ini bertujuan supaya Kota Pontianak memiliki branding tersendiri dengan ciri khasnya.
Sebagaimana slogan ‘Pontianak Menyapa Dunia’, Pontianak sudah semestinya memiliki wajah tersendiri dengan mengusung city branding.
“Selama ini logo yang dimiliki hanya ada logo Pemerintah Kota Pontianak, tapi logo pariwisata atau brandingnya belum ada, seperti kota-kota lain yang sudah memiliki,” ujarnya saat memperkenalkan Pontianak City Branding di ruang Pontianak Command Centre Kantor Wali Kota Pontianak, Senin (6/2).
Logo Pontianak City Branding ini merupakan pemenang lomba yang berhasil merebut juara pertama pada sayembara yang digelar pihaknya.
Dari sekitar 50 peserta yang mengikuti sayembara itu, setelah melalui tahapan seleksi dipilihlah tiga pemenang.
Karya dari pemenang pertama, buah karya Fajiyusni (23 tahun) otomatis dipilih menjadi logo city branding Kota Pontianak.
Dari kompetisi ini, ide tentang apa yang harus dimunculkan dari Kota Pontianak juga dipikirkan, sehingga munculah tagline Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa atau Equator City, dalam bahasa Inggris.
“Dari dua bahasa inilah bisa dijadikan tagline,” terangnya.
Pontianak City Branding yang sudah digunakan pada bus rapid transit atau bus Trans Pontianak Khatulistiwa bertuliskan ‘Pontianak’ dengan huruf rangkai warna hijau dan tagline di bawahnya bertuliskan Kota Khatulistiwa warna hitam.
Logo atau branding ini bisa diunduh atau didownload di website resmi Pemkot Pontianak, www.pontianakkota.go.id.
Fajiyusni (23), pencipta desain city branding Pontianak, menuturkan, branding ini mengandung karakteristik sejarah, budaya dan kreatifitas. Menurut pria lulusan FKIP Untan ini, desain dibuat dengan memperhatikan kultur dan sejarah Kota Pontianak.
“Konsep desain yang luwes memaknai kultur sosial masyarakat Pontianak yang mudah menerima dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” paparnya.
Huruf P yang didesain dengan Tugu Khatulistiwa menciptakan karakteristik yang khas dan bersejarah di Kota Pontianak. Sedangkan pemilihan warna hijau terang dan kuat mengikuti warna dominan yang menjadi ciri khas Kota Pontianak dilihat dari segi pembangunan dan tata kota serta melambangkan hijaunya tumbuhan.
“Perpaduan bentuk dan warna ini menjadikan desain city branding Kota Pontianak terlihat eye catching sehingga diharapkan dapat menjadi brand yang menarik bagi Kota Pontianak,” imbuh Faji sapaan akrabnya.
Dipaparkannya, logo Pontianak City Branding yang didesainnya sekitar sebulan terdiri dari tiga elemen, yakni tipografi Pontianak, logogram P (Tugu Khatulistiwa), tagline (Kota Khatulistiwa).
Namun dalam pengunaan logo, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Pada tulisan logo Pontianak, terdapat safe area, di mana dalam area tulisan Pontianak Kota Khatulistiwa, tidak diperkenankan menambah obyek lain.
Selain itu, juga tidak diperkenankan mengubah proporsi logo, misalnya jadi melebar ke kiri kanan atau meninggi atas dan bawah.
“Tidak diperkenankan memberikan efek gradasi warna, efek drop shadow atau bayangan maupun menambahkan outline,” pungkasnya.
Penggunaan Pontianak city branding ini dapat digunakan pada billboard, baliho, spanduk, baik pada event tertentu maupun kegiatan lainnya. Selain itu juga dapat diaplikasikan pada paper bag souvenir, t-shirt, merchandise dan sebagainya. (Fat/Jim Hms)
Comment