Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 29 Maret 2017 |
Sudah hampir 2 minggu ini Elika susah makan. Maunya makan nasi, tidak pakai apa-apa lagi, macaroni, atau makan biskuit. Kalau dikasih lauk, seperti ikan salmon atau sayur gitu, dia pasti tidak mau. Aduuuhh.. Sedih rasanya sudah masak capek-capek, tidak dimakan. Belum lagi memikirkan makanan-makanan Elika, pasti kurang gizi, nih.
Akhirnya, kemarin saya bikin kaldu ayam lagi. Biasanya saya bikin kaldu dicampur sayur-sayuran (wortel, buncis, dan lain-lain). Nanti, tinggal diambil airnya saja. Namun, saya beberapa hari ini tidak menstok sayur karena takut tidak termakan.
Saya cuma bikin pakai ceker dan tulang ayam, lalu dimasak bersamaan menggunakan slow cooker, ditambahkan bawang merah dan bawang putih, daun salam, sereh, serta daun jeruk. Padahal, biasanya tidak pernah pakai ini-itu, paling cuma bawang merah dan bawang putih saja. Namun kebetulan pas lagi ada di kulkas karena habis bikin ayam ungkep, jadi sekalian dimasukin saja biar wangi).
Kaldu ayam tidak hanya lezat bagi si Kecil, melainkan juga sarat dengan manfaat kesehatan. Kaldu ayam cukup ringan di perut, sehingga dapat membantu pencernaan sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh. Jika diberikan ketika anak demam, pilek, dan batuk, akan mempercepat pemulihan.
Kaldu ayam juga menghasilkan lebih banyak kolagen, yang baik bagi kulit, rambut, dan kuku si Kecil. Dan, makanan yang satu ini juga menjadi obat rumahan yang baik untuk memulihkan tubuh pascainfeksi pernapasan. Bahkan, kaldu ayam mengandung magnesium, yang dapat menghindarkan si Kecil dari kecemasan, stres, dan gangguan tidur!
Setelah selesai, diamkan dulu sampai agak dingin, saring airnya saja, lalu masukkan ke wadah penyimpanan kaldu. Kalau saya, saya menggunakan baby cubes atau wadah MPASI sesuai porsi makan sehari-hari, lalu letakkan di kulkas bawah selama semalaman, baru besok dipindahkan ke freezer.
Kalau mau makan, nanti tinggal diambil sesuai kebutuhan. Kadang saya juga gunakan kaldu ini untuk bikin nasi hainam. Jadi, masak nasinya bukan menggunakan air biasa, tetapi menggunakan air kaldu. Enak banget jadinya. Harum dan gurih!
Nah, sisa daging-daging yang menempel di ceker dan tulang saya kerok dan saring. Daging-daging tersebut akan saya simpan sebagai lauk makan Elika hari ini. Oh ya, ternyata kaldunya wangi banget kayak mie instan kaldu ayam! Saya sampai ikutan lapar. Hehe.
Akhirnya Elika makan nasi, daging ayam sisa kaldu, kuah kaldu dengan lahap dan banyak. Tidak lupa saya tambahkan evoo dan keju. Nyam! Selamat mencoba! (AS)

Referensi
Firstcry Parenting: Chicken Broth Recipe
Sudah hampir 2 minggu ini Elika susah makan. Maunya makan nasi, tidak pakai apa-apa lagi, macaroni, atau makan biskuit. Kalau dikasih lauk, seperti ikan salmon atau sayur gitu, dia pasti tidak mau. Aduuuhh.. Sedih rasanya sudah masak capek-capek, tidak dimakan. Belum lagi memikirkan makanan-makanan Elika, pasti kurang gizi, nih.
Akhirnya, kemarin saya bikin kaldu ayam lagi. Biasanya saya bikin kaldu dicampur sayur-sayuran (wortel, buncis, dan lain-lain). Nanti, tinggal diambil airnya saja. Namun, saya beberapa hari ini tidak menstok sayur karena takut tidak termakan.
Saya cuma bikin pakai ceker dan tulang ayam, lalu dimasak bersamaan menggunakan slow cooker, ditambahkan bawang merah dan bawang putih, daun salam, sereh, serta daun jeruk. Padahal, biasanya tidak pernah pakai ini-itu, paling cuma bawang merah dan bawang putih saja. Namun kebetulan pas lagi ada di kulkas karena habis bikin ayam ungkep, jadi sekalian dimasukin saja biar wangi).
Kaldu ayam tidak hanya lezat bagi si Kecil, melainkan juga sarat dengan manfaat kesehatan. Kaldu ayam cukup ringan di perut, sehingga dapat membantu pencernaan sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh. Jika diberikan ketika anak demam, pilek, dan batuk, akan mempercepat pemulihan.
Kaldu ayam juga menghasilkan lebih banyak kolagen, yang baik bagi kulit, rambut, dan kuku si Kecil. Dan, makanan yang satu ini juga menjadi obat rumahan yang baik untuk memulihkan tubuh pascainfeksi pernapasan. Bahkan, kaldu ayam mengandung magnesium, yang dapat menghindarkan si Kecil dari kecemasan, stres, dan gangguan tidur!
Setelah selesai, diamkan dulu sampai agak dingin, saring airnya saja, lalu masukkan ke wadah penyimpanan kaldu. Kalau saya, saya menggunakan baby cubes atau wadah MPASI sesuai porsi makan sehari-hari, lalu letakkan di kulkas bawah selama semalaman, baru besok dipindahkan ke freezer.
Kalau mau makan, nanti tinggal diambil sesuai kebutuhan. Kadang saya juga gunakan kaldu ini untuk bikin nasi hainam. Jadi, masak nasinya bukan menggunakan air biasa, tetapi menggunakan air kaldu. Enak banget jadinya. Harum dan gurih!
Nah, sisa daging-daging yang menempel di ceker dan tulang saya kerok dan saring. Daging-daging tersebut akan saya simpan sebagai lauk makan Elika hari ini. Oh ya, ternyata kaldunya wangi banget kayak mie instan kaldu ayam! Saya sampai ikutan lapar. Hehe.
Akhirnya Elika makan nasi, daging ayam sisa kaldu, kuah kaldu dengan lahap dan banyak. Tidak lupa saya tambahkan evoo dan keju. Nyam! Selamat mencoba! (AS)

Referensi
Firstcry Parenting: Chicken Broth Recipe
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini