Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 30 Maret 2017 |
Sutarmidji: Sebagian besar warga kita sudah semakin sadar dalam menjaga status Pontianak sebagai Kota Hijau
KalbarOnline, Pontianak – Rombongan anggota DPRD Kota Depok melakukan kunjungan kerja antar daerah ke Kota Pontianak. Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Suparyono beserta para anggota legislatif yang tergabung dalam Badan Pembentukan Peraturan Daerah diterima langsung oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di ruang rapat Kantor Wali Kota, Kamis (30/3).
Kunjungan tersebut dalam rangka belajar konsep Kota Hijau di Kota Pontianak.
Suparyono mengatakan, dipilihnya Pontianak sebagai tujuan studi tiru lantaran kota ini dinilai bagus dalam penerapan kota hijau. Diakuinya, banyak yang bisa dipetik dan dipelajari dari konsep kota hijau yang diterapkan di Pontianak maupun konsep-konsep pembangunan lainnya.
“Saya angkat dua jempol buat Pontianak. Depok mesti belajar dengan Pontianak walaupun dekat dengan ibu kota Jakarta, tetapi banyak hal yang kita akui masih tertinggal dengan Pontianak,” ujarnya.
Diakuinya, sebagai kota yang baru berusia 18 tahun, pembangunan di Kota Depok masih berorientasi pada fisik dan belum berorientasi pada aspek lingkungan hijau. Sebab itu, sambung Suparyono, pihaknya perlu banyak belajar dari Pontianak yang dinilai sudah lebih dulu menerapkan konsep kota hijau.
“Makanya kita belajar kemari sebelum terlanjur, kalau sudah terlanjur itu sulit nantinya,” ungkapnya.
Sebagai Badan Pembentukan Peraturan Daerah yang terdiri dari fraksi-fraksi dan lintas komisi, pihaknya akan memprioritaskan penerapan konsep kota hijau. Untuk itu, hal yang mendesak perlu segera terealisasi adalah membuat regulasi sebagai payung hukumnya.
“Ini bagus untuk kita jadikan sebagai sebuah regulasi di Kota Depok, dari situ kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk menghijaukan Kota Depok,” tutur Suparyono.
Ia juga memuji gaya pendekatan Wali Kota Sutarmidji terutama dalam membebaskan lahan milik warga tanpa ganti rugi. Menurutnya, pendekatan yang dilakukan orang nomor satu di Kota Pontianak ini humanis dan bisa berjalan tanpa hambatan yang berarti.
“Saya kira jarang Wali Kota yang bisa melakukan pendekatan seperti itu,” tukasnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan bahwa Kota Pontianak termasuk salah satu kota hijau dan teduh serta kota dengan kualitas udara yang baik. Tidak hanya itu, berbagai tanaman pepohonan yang ditanami di Pontianak juga cukup banyak.
“Kita menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan konsep kota hijau,” sebutnya.
Kedatangan rombongan DPRD Kota Depok, dikatakan Sutarmidji untuk melakukan studi tiru terkait konsep kota hijau. Untuk itu, dirinya memberi informasi terkait langkah yang dilakukan Pemkot Pontianak sesuai fakta riil di lapangan. Dengan informasi tersebut, ia berharap mereka bisa memanfaatkan dan menerapkannya di wilayah mereka.
“Kita punya aplikasi SiPohon, yang berguna untuk memantau keberadaan pohon-pohon di wilayah Kota Pontianak. Bahkan berapa kadar penyerapan karbonnya juga bisa dilihat melalui aplikasi itu,” ucapnya.
Wali Kota dua periode ini mengklaim, saat ini kesadaran masyarakat Pontianak sudah semakin tinggi dalam menanam pohon di lingkungannya. Tiada hari tanpa menanam pohon sudah tertanam dalam benak masyarakat. Seperti halnya di Pontianak Utara, di sepanjang pinggiran parit akan dihijaukan dengan ditanami pepohonan.
“Sebagian besar warga kita sudah semakin sadar dalam menjaga status Pontianak sebagai Kota Hijau,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Sutarmidji: Sebagian besar warga kita sudah semakin sadar dalam menjaga status Pontianak sebagai Kota Hijau
KalbarOnline, Pontianak – Rombongan anggota DPRD Kota Depok melakukan kunjungan kerja antar daerah ke Kota Pontianak. Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Suparyono beserta para anggota legislatif yang tergabung dalam Badan Pembentukan Peraturan Daerah diterima langsung oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di ruang rapat Kantor Wali Kota, Kamis (30/3).
Kunjungan tersebut dalam rangka belajar konsep Kota Hijau di Kota Pontianak.
Suparyono mengatakan, dipilihnya Pontianak sebagai tujuan studi tiru lantaran kota ini dinilai bagus dalam penerapan kota hijau. Diakuinya, banyak yang bisa dipetik dan dipelajari dari konsep kota hijau yang diterapkan di Pontianak maupun konsep-konsep pembangunan lainnya.
“Saya angkat dua jempol buat Pontianak. Depok mesti belajar dengan Pontianak walaupun dekat dengan ibu kota Jakarta, tetapi banyak hal yang kita akui masih tertinggal dengan Pontianak,” ujarnya.
Diakuinya, sebagai kota yang baru berusia 18 tahun, pembangunan di Kota Depok masih berorientasi pada fisik dan belum berorientasi pada aspek lingkungan hijau. Sebab itu, sambung Suparyono, pihaknya perlu banyak belajar dari Pontianak yang dinilai sudah lebih dulu menerapkan konsep kota hijau.
“Makanya kita belajar kemari sebelum terlanjur, kalau sudah terlanjur itu sulit nantinya,” ungkapnya.
Sebagai Badan Pembentukan Peraturan Daerah yang terdiri dari fraksi-fraksi dan lintas komisi, pihaknya akan memprioritaskan penerapan konsep kota hijau. Untuk itu, hal yang mendesak perlu segera terealisasi adalah membuat regulasi sebagai payung hukumnya.
“Ini bagus untuk kita jadikan sebagai sebuah regulasi di Kota Depok, dari situ kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk menghijaukan Kota Depok,” tutur Suparyono.
Ia juga memuji gaya pendekatan Wali Kota Sutarmidji terutama dalam membebaskan lahan milik warga tanpa ganti rugi. Menurutnya, pendekatan yang dilakukan orang nomor satu di Kota Pontianak ini humanis dan bisa berjalan tanpa hambatan yang berarti.
“Saya kira jarang Wali Kota yang bisa melakukan pendekatan seperti itu,” tukasnya.
Sementara Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan bahwa Kota Pontianak termasuk salah satu kota hijau dan teduh serta kota dengan kualitas udara yang baik. Tidak hanya itu, berbagai tanaman pepohonan yang ditanami di Pontianak juga cukup banyak.
“Kita menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan konsep kota hijau,” sebutnya.
Kedatangan rombongan DPRD Kota Depok, dikatakan Sutarmidji untuk melakukan studi tiru terkait konsep kota hijau. Untuk itu, dirinya memberi informasi terkait langkah yang dilakukan Pemkot Pontianak sesuai fakta riil di lapangan. Dengan informasi tersebut, ia berharap mereka bisa memanfaatkan dan menerapkannya di wilayah mereka.
“Kita punya aplikasi SiPohon, yang berguna untuk memantau keberadaan pohon-pohon di wilayah Kota Pontianak. Bahkan berapa kadar penyerapan karbonnya juga bisa dilihat melalui aplikasi itu,” ucapnya.
Wali Kota dua periode ini mengklaim, saat ini kesadaran masyarakat Pontianak sudah semakin tinggi dalam menanam pohon di lingkungannya. Tiada hari tanpa menanam pohon sudah tertanam dalam benak masyarakat. Seperti halnya di Pontianak Utara, di sepanjang pinggiran parit akan dihijaukan dengan ditanami pepohonan.
“Sebagian besar warga kita sudah semakin sadar dalam menjaga status Pontianak sebagai Kota Hijau,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini