Nurhasanah : Kami Minta Polisi Menangkap Pelaku Pencurian
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Maraknya pencurian dan seringnya kehilangan barang-barang pasien maupun keluarga pasien saat membesuk, bukanlah baru kali ini terjadi di RSUD Dr Achmad Diponegoro Putussibau.
Kejadian kali ini dialami Nurhasanah (24) warga Jalan Tanjung Pura, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu yang merupakan pasien rawat inap pada ruangan Nifas, yang baru saja menjalani operasi bersalin di RSUD Putussibau, belum lama ini.
Saat ditemui dikediamannya, Kelurahan Kedamin Hilir, Nurhasanah menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Rabu (19/4) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, saat dirinya terbangun karena anaknya menangis dan kemudian langsung menyusui anaknya.
“Setelah selesai saya susui dan ingin mengambil tas kecil, ternyata sudah hilang,” ungkapnya.
Nurhasanah mengungkapkan, jika dirinya telah kehilangan sebuah tas kecil yang mana didalamnya terdapat uang tunai sebesar Rp7.300.000, uang Ringgit Malaysia (RM.90), satu buah Hp, KTP, SIM, Kartu BPJS, Surat Keterangan Kelahiran, surat menyurat dari Pegadaian.
“Padahal uang tersebut hasil dari menggadaikan barang-barang berharga kami untuk menebus biaya rumah sakit,” jelasnya.
Efendi (32) suami korban juga mengaku sudah melaporkan kejadian pencurian tersebut kepada pihak keamanan rumah sakit dan penjagaan pada ruangan Nifas tersebut, namun sampai hari ini tidak ada tindak lanjut dari pihak rumah sakit.
“Kita lapor pun tidak ada tindak lanjut dari rumah sakit, malah mereka bilang sudah sering dan biasa terjadi kehilangan seperti ini,” ungkapnya kecewa.
“Atas kejadian ini saya meminta pengelola RSUD Putussibau untuk bertanggung jawab, karena hilang di areal rumah sakit. Selain itu, kita juga sudah laporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Kapuas Hulu, Saya meminta pihak polisi bisa menangkap pelaku pencurian itu,” timpalnya.
Saat dihubungi media ini untuk mengetahui kebenaran kejadian tersebut, pihak Dirut RSUD Achmad Diponegoro Putussibau tidak berani menyimpulkan informasi atas kejadian tersebut, karena pihak RSUD juga mengetahui kejadian tersebut dari pihak Kepolisian.
Untuk penerapan jam besuk pasien di RSUD Putussibau sepertinya tidak disertai dengan tingkat keamanan yang maksimal. Porsenil Satpam RSUD hanya satu orang saja. Tentu tidak maksimal untuk memantau rumah sakit yang sebesar itu sendiri saja. Kemudian tidak adanya pengamanan dengan memasang kamera CCTV pada setiap sudut rumah sakit atau ruangan inap pasien serta ruang inap pasien harus memiliki kunci pintu. (Ishaq)
Comment