KalbarOnline, Sekadau – Dengan dibonceng menggunakan sepeda motor, Bupati Sekadau Rupinus, SH., M.Si dan Wakil Bupati Sekadau Aloysius, SH., M.Si hadir meresmikan Gereja Katolik Santo Paulus Rasul Landau Menserai, Desa Landau Apin, Kecamatan Nanga Mahap, Kamis (11/5/2017) pekan kemarin.
Selain Bupati dan Wakil Bupati, Ketua dan Wakil ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, Ny Kristina Rupinus, S.Pd., M.Si dan Ny. Vixtima Heri Spuriyanti Aloysius, A.Md juga dibonceng menggunakan sepeda motor. Demikian juga dengan Uskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP beserta rombongan yang hadir mendampingi Bupati dan Uskup sanggau.
Beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau hadir mendampingi Bupati dan Wakil Bupati dalam acara peresmian gereja katolik landau menserai. Hadir juga anggota DPRD Kabupaten Sekadau Dapil 2 seperti Aron dan Radius Efendy.
Kendaraan roda empat yang digunakan Bupati dan rombongan, belum bisa masuk sampai ke Dusun Landau Menserai lantaran jalan yang menghubungkan dari Desa Landau Apin menuju Landau Menserai masih menggunakan jalan rabat beton.
Rombongan memilih menggunakan sepeda motor karena jarak tempuhnya juga tidak terlalu jauh yakni sekitar kurang lebih 10 menit. Puluhan motor yang membawa Bupati, Wakil Bupati, Uskup dan rombongan beriringan jalan menuju Dusun Landau Menserai, tempat dimana gereja akan diresmikan.
Setibanya di Dusun Landau Menserai, rupanya masyarakat dan umat katolik mulai dari orang tua dan anak-anak sudah siap untuk menerima kedatangan Bupati dan rombongan. Sebagian petugas yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu hingga pada pelajar semuanya menggunakan pakaian dayak lengkap dengan segala aksesorisnya.
Kedatangan Bupati, Wakil Bupati, Uskup Sanggau, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK beserta rombongan disambut dengan dua tarian. Penyambutan pertama dilakukan dengan tari sekayok yang diperankan oleh para orang tua dan yang kedua dengan tariat adat kreasi yang diperankan oleh para pelajar.
Sebagai tamu agung, Bupati dan Uskup Sanggau masing-masing dikenakan dengan sarung adat lengkap dengan selendang. Sarung dan selendang yang diselempangkan di bahu Bupati dan Uskup Sanggau sebagai wujud pengharmatan masyarakat Landau Menserai kepada tamu agung.
Usai mengenakan sarung adat, Bupati dan Uskup dikalungi bunga disususl dengan Wakil Bupati, anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten, Ketua dan Wakil Ketua PKK. Para rombongan juga ditaburi dengan beras kuning. Dalam kesempatan itu, Bupati Rupinus didaulat untuk memancong buluh muda.
Sebelum buluh muda dipancong oleh orang nomor satu Bumi Lawang Kuari, didahului dengan prosesi adat. Dalam hitungan ketiga, buluh muda itu pun putus tanpa bekas terpancong oleh tajamnya mandau yang digunakan oleh Bupati.
Usai memancong buluh muda, Bupati dan Uskup juga didaulatkan untuk injak telur dan dilanjutkan dengan minum tuak adat. Masyarakat Dusun Landau Menserai sungguh merasa senang bercampur bahagia karena dengan moment begini mereka bisa bersalaman dengan Bupati, Wakil Bupati, Uskup, Ketua dan Wakil Ketua PKK dan seluruh undangan yang hadir mendampingi Bupati.
Menurut salah seorang warga Dusun Landau Menserai, baru kali ini dusunnya dikunjungi Bupati dan Uskup. Setiba di halaman Gereja Katolik Santo Paulus Rasul Landau Menserai, Bupati didaulatkan kembali untuk membuka tirai palang papan gereja.
“Dengan mengucapkan Atas Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, Gereja katolik Santo Paulus Rasul Landau Menserai Hari Ini Kamis Tanggal 11 Mei tahun 2017, saya nyatakan diresmikan,” ujar bupati disambut dengan tepuk tangan meriah dari umat katolik Menserai dan tamu undangan yang hadir.
Usai peresmian yang ditandai dengan pembukaan tirai plang papan gereja oleh Bupati, dilanjutkan dengan acara pemberkatan oleh Uskup Keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP.
Ada empat orang pastor hadir mendampingi uskup dalam mempersembahkan misa pemberkatan gereja katolik santo paulus rasul landau menserai ini. Selain peresmian gereja, Uskup Sanggau juga memberikan sakramen krisma kepada 45 umat katolik dusun landau menserai.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Ansen dalam laporannya menyampaikan ukuran gereja umat katolik landau menserai ini 6×14 m2.
“Peletakan baru pertama pembangunan gereja ini tahun 2005, lalu selesainya tahun 2012. Dan baru tahun 2017 ini baru bisa kita resmikan. Ini semua berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak terutama umat, pemda, paroki dan para donatur,” ujarnya.
Dilanjutkan Ansen pembangunan gereja ini menelan dana sebesar Rp 77.817.000. Dari jumlah itu dana yang bersumber dari umat sebesar Rp. 42.697.000. Bantuan dari Pemerintah kabupaten Sekadau tahun 2015 sebesar Rp. 15.000.000, sisanya bersumber dari donatur.
Sementara itu, Bupati Sekadau Rupinus dalam sambutannya mengatakan gereja ini sudah dibangun dengan bersusah payah oleh umat untuk itu agar gereja ini betul betul dijaga dan dirawat oleh umat. Karena membangun itu mudah tetapi merawatnya yang sangat sulit. Mantan Camat Nanga Mahap in juga meminta, agar gereja ini difungsikan untuk memasmurkan tuhan.
“Sekarang umat disini sudah memiliki gereja yang bagus, sekarang tugas umat untuk mengisinya dengan kegiatan rohani,” pintanya.
Sementara itu sambutan Uskup Sanggau Yulius Mencucini, CP mengatakan umat katolik landau menserai sudah berhasil membangun gedung gereja yang bagus ini, hal ini mencerminkan iman umat akan tuhan.
“Gereja ini bukti umat mencintai dan dekat dengan tuhan, bukti kebaktian umat kepada tuhan, bukti perutusan umat ensali kepada tuhan. Apa guna mendririkan gereja yang sudah megah kalau tidak digunakan untuk sembayang. Umat mendirikan gereja ini bukti umat mencintai tuhan, untuk itu gereja ini harus diisi dengan kegiatan doa. Saya juga minta Pemimpin umat harus hadir bersama umat, bila mana ada masalah, ajak umat berdoa di gereja ini,” pesan Uskup. (Mus/Hms)
Comment